“Orang yang sedang di ladang janganlah ia kembali”
Pernah nonton film “Left Behind”? Film ini dibuat tahun 2001 yang memvisualisasikan tentang datangnya hari Tuhan seperti bacaan hari ini. Film ini dibuat setelah novel dengan judul yang sama yang menjadi best seller di Amerika. Setelah nonton film ini ada beberapa kemungkinan terjadi. Anda semakin percaya akan kedatangan kedua Tuhan Yesus yang menghebohkan, atau semakin takut dan tidak percaya akan terjadi kekacauan seperti dalam film. Ada juga bereaksi dengan mencari kebenarannya dalam Alkitab. Atau ada yang semakin semangat melakukan penginjilan dengan berbagai cara seperti takut kehilangan waktu. Tapi apapun yang kita pilih, kita tidak berkuasa akan hari depan kita sendiri. Bahkan kejadian besok pun kita tidak mengerti. Itulah misteri ilahi.
Tomorow is a mistery – kata Master Shi Fu, sang guru Po si Kungfu Panda. Yesterday is history, masa lalu sudah menjadi sejarah yang tidak dapat kita ubah. Maka hari ini ‘today’ disebut “Present”, sebagai hadiah dan rahmat yang diberikan Tuhan pada kita. Hari ini diberikan kepada kita untuk digunakan tapi juga untuk dipertanggungjawabkan. Kita bisa menggunakannya untuk menikmati hidup atau untuk mengisi hidup menjadi lebih baik dari kemarin dan menjadi lebih berarti bagi orang lain.
Ada satu hal yang disampaikan dalam perikop hari ini. Dalam mempersiapkan hari Tuhan, hari dimana kita akan berjumpa dengan Tuhan, kita harus terus menerus bekerja dengan giat. Yang pengusaha tetap semangat dan kreatif mencari jalan keluar dibalik krisis global. Yang karyawan tetap kreatif mencari alternatif kegiatan produktif bagi perusahaan dan organisasi. Yang bergelut di dunia politik harus tetap punya optimisme ditengah pesimisme rakyat dan ancaman golput yang tinggi. Yang di rumah pun tetap punya stok kasih yang melimpah dan diperbarui terus agar membuat rumah menjadi ‘hommy’ tempat semua anggota keluarga melepas kepenatan dan ingin berkumpul bercengkerama. Satu hal yang perlu kita ingat, jangan pernah menengok ke belakang, just don’t look back.
Jangan menyesal dengan keputusan yang telah diambil, toh kita tidak bisa merubahnya lagi. Jangan menyesal dengan apa yang telah ditinggalkan dan jangan pula merindukan datangnya masa yang sama karena itu tidak akan kembali lagi. Jaman berubah, tantangan berbeda tapi rahmat Tuhan tetap melimpah. Orang muda paling sebel kalau dengar orang-orang tua memulai kalimatnya dengan “Duluuu… waktu jaman kami/saya masih muda” Wah udah basi d, udah kelaut ya. Dulu tidak ada internet, tantangan sekarang menjadi lebih berat bagi generasi sekarang bahkan cenderung membuat generasi muda terbuai dengan hedonisme. Maka kalau saya keceplosan kata “duluuu” didepan anak-anak saya, langsung tutup mulut dan mencoba melihat dan membayangkan apa yang mereka hadapi dengan teman-temannya.
Maka marilah bersama-sama mengerjakan apa yang harus kita kerjakan sebagai pekerja-pekerja di ladang Tuhan. Saling mendukung dan memberi semangat saat yang satu lelah dan lesu. Bergandeng tangan melakukan segala sesuatu sehingga saat pekerjaan selesai, Sang Empunya kebun anggur datang dan berkata “Inilah hambaku yang setia”. Tidak perlu mempersalahkan masa lalu atau membandingkannya, rahmat Tuhan sudah lebih dari cukup, bahkan saat kita berbuat salah di masa lalupun Ia masih memberikan rahmat pertobatan dan memberikan yang baru lagi setiap pagi. Kesalahan masa lalu tapi diperbaiki kemudian, justru bisa menjadi berkah bagi orang lain. Demikian juga krisis global yang kita hadapi, juga bisa menjadi berkah dalam bentuk lain nantinya selama kita terus berkreasi dan memiliki pengharapan.
===============================================================
Bacaan Luk 17:26-37
“Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia: mereka makan dan minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua. Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun. Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya. Barangsiapa pada hari itu sedang di peranginan di atas rumah dan barang-barangnya ada di dalam rumah, janganlah ia turun untuk mengambilnya, dan demikian juga orang yang sedang di ladang, janganlah ia kembali. Ingatlah akan isteri Lot! Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya. Aku berkata kepadamu: Pada malam itu ada dua orang di atas satu tempat tidur, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Ada dua orang perempuan bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. ” [Kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. ] Kata mereka kepada Yesus: “Di mana, Tuhan?” Kata-Nya kepada mereka: “Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar.”(