“Sebab di mana ada dua atau tiga orang berkumpul demi nama-Ku, Aku hadir di tengah-tengah mereka”
Semakin banyak orang berkumpul apalagi hidup berkomunitas, maka akan semakin besar potensi timbulnya konflik. Awalnya bisa karena konflik antar pribadi yang kalau didiamkan bisa konflik komunal yang berdampak buruk bagi orang banyak. Sering kitapun bertanya-tanya dimanakah Tuhan karena disekitar kita banyak pertikaian dimana-mana. Perang antar suku dan etnis tidak habis-habis, pertikaian antar tokoh bisa berakibat pertumpahan darah bahkan rakyat tak berdosa bisa jadi korban. Hidup berkomunitas memang ada tata-caranya yang perlu dijaga dan dipahami bersama.
Rupanya Yesus sudah menyadari hal ini, Ia mengamati keseharian dari seluruh pengikutNya dari waktu ke waktu. Semakin lama mereka bersama-sama, semakin mereka mengenal satu sama lain termasuk kelebihan dan kekurangannya. Ketegangan tentu saja bisa muncul bila semua ‘under pressure’ dikejar deadline, dikejar waktu harus pelayanan kesana-sini. Bisa jadi salah seorang murid ketinggalan karena tidak ‘well-informed’ … maklum di jaman itu tidak ada HP dan telpon. Kalau tidak ada info sebelumnya tentu bisa jadi tertinggal di belakang… en gak tau bakal cari rombongan kemana. Nah .. kalau kita menjadi salah satu yang tertinggal pasti marah kan? Yang jadi ketua panitya juga tidak kalah marahnya karena harus berlama-lama mengumpulkan seluruh pasukan sebelum berangkat bersama ke kota lain. Mungkin tidak sepenuhnya ilustrasi ini benar, tapi mungkin juga terjadi sebagai upaya memvisualisasi membayangkan pola hidup para murid di jaman Yesus.
Hidup berkomunitas bagi orang beriman memang harus menghadirkan Kristus. Kristus hadir dengan segala kasihNya melalui Roh Kudus yang ada didalam diri semua orang beriman. Kasih dan kuasaNya meneguhkan dan menyatukan satu dengan lainnya. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada seorang sahabat yang tergerak hatinya membantu saudaranya seiman. Kasih membuat kita saling mengingatkan untuk tetap setia dalam iman, teguh berdiri menghadapi tantangan dan karenanya saling mendoakan. Kasih membuat kita menjaga kehormatan setiap orang beriman. Kalaupun ia bersalah, kita membantunya memperbaiki kesalahannya. Kita tidak akan mengungkapkannya dihadapan orang banyak. Kasih itu memang luar biasa… lihat saja di 1 Kor 13:1-13.
Injil hari ini merupakan peringatan Yesus untuk para muridNya, termasuk kita semua agar menjaga kesatuan dalam hidup berkomunitas dengan memelihara kasih satu dengan yang lainnya. Itulah GerejaNya yang terdiri dari orang beriman yang saling meneguhkan. Kalaupun ada yang melakukan kesalahan, yang lain membantu untuk mendoakan dan mendampinginya. Bukannya dihakimi dan disisihkan atau ditinggalkan tetapi dirangkul kembali agar teman kita ini terus memperbaiki diri menjadi semakin kudus dan bertahan dalam pelayanan.
Thanks Lord, terima kasih Tuhan untuk kasihMu yang hidup melalui orang-orang yang memperhatikan dan mengasihi kami. Buat kami memiliki hati yang terbuka menerima masukan dan teguran mereka. Bukan karena mereka ingin menggurui kami, tetapi justru karena mereka ingin kami menjadi lebih baik lagi. Mereka sungguh mengasihi kami dan rindu untuk melihat kami senantiasa bertumbuh dalam iman, semakin setia dan mengasihiMu dan memiliki karakter seperti Kristus. Berkatilah mereka agar kami dapat sama-sama bergandeng-tangan saling menguatkan dalam iman untuk meneruskan perziarahan di bumi ini.
===========================================================================================
Bacaan Injil Matius (18:15-20)
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan dikau, bawalah seorang atau dua orang lain, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai orang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. Aku berkata kepadamu: Sungguh, apa yang kalian ikat di dunia ini akan terikat di surga, dan apa yang kalian lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga. Dan lagi Aku berkata kepadamu, jika dua orang di antaramu di dunia ini sepakat meminta apa pun, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di surga. Sebab di mana ada dua atau tiga orang berkumpul demi nama-Ku, Aku hadir di tengah-tengah mereka.”