Fiat Voluntas Tua

Novena Pentakosta : Hari V

| 0 comments

tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan

Satu hal yang menjadi karakteristik seorang pengikut Kristus ialah berpengharapan. Dalam situasi terburuk sekalipun (menghadapi krisis ekonomi, krisis keluarga) dimana masa depan seakan tidak memberikan jawaban yang jelas bagaikan sesuatu yang tidak terlihat dan terbayangkan, namun tetap ada pengharapan akan Yesus yang akan memberikan keselamatan dan memberikan jalan keluar. Maka hidup bukan menjadi sekedar suatu penantian akan kesia-siaan, namun suatu harapan akan kemerdekaan dan pembaharuan yang berlangsung terus-menerus.

Kelemahan manusia ialah mudah jatuh dalam keputus-asaan karena kadang tidak mempunyai kesabaran untuk bertahan dalam pengharapan, bisa jadi karena cobaan yang dirasakan begitu berat, atau karena manusia memang tidak mampu melihat apa yang akan terjadi pada esok hari dan tidak mengetahui apa yang seharusnya dilakukan saat ini. Doa seharusnya menjadi tiang kekuatan iman, kadant g terlewatkan dan terlupakan.

Maka Roh Kudus yang telah dikaruniakan Allah kepada kitalah yang akan menjadi penopang utama dan yang akan memulihkan kegairahan kita untuk bertekun dalam doa yang tak kunjung putus, khususnya dalam memuji dan bersyukur kepadaNya. Doa meski hanya dua-tiga detik besar maknanya dalam memupuk ketabahan dan menyiapkan hati menghadapi langkah yang perlu kita lakukan.

Kita yang telah menerima panggilanNya, seyogyanya meyakini bahwa Allah turut campur dalam segala sesuatu di dalam kehidupan nyata yang kita alami, sepenuhnya bukan demi kepentingan Allah (berlainan dengan norma duniawi, di mana bantuan seseorang seringkali dikaitkan dengan kepentingan diri sendiri, atau mengharapkan imbalan) namun semata-mata karena Ia mengasihi kita.

Maka dalam situasi apapun juga, mereka yang mengasihi Allah akan tetap berpengharapan, mengandalkan kuasa Roh Kudus dan hidup didalam doa, karena tahu Allah selalu menyertai  dan mempunyai rencana kasih yang indah bagi masa depannya. Tuhan selalu campur tangan dalam kehidupan kita. Dan ini yang membawa kegembiraan dan sukacita dalam hidup kita sehari-hari, yang mendatangkan kebaikan bagi kita lahir dan batin. Semoga doa menjadi irama atau nafas hidup kita orang yang berpengharapan.

Sumber: Novena Pentakosta – Subroto Wijojo SJ

=======================================================================================================

Bacaan dari Kitab Roma 8: 23-28

Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun. Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus. Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Leave a Reply

Required fields are marked *.