Tidak ada yang kebetulan didalam hidup orang percaya. Tidak ada kejadian yang kebetulan. Selalu ada campur tangan Allah didalam kehidupannya.
Beberapa hari lalu saya dihubungi pegawai dari Solo tentang rencana penyelenggaraan kelas pembinaan hari sabtu-minggu 24-25 Sept. Mengingat ibu mereka sedang dirawat di Rumah Sakit saya tidak terlalu memaksakan, bagi saya melayani orangtua jauh lebih penting daripada melayani pelanggan. Penyesalan itu pasti datang belakangan, jadiupayakan memberikan yang terbaik bagi orang tercinta selagi kita mampu. Maka saya sarankan untuk menunggu kondisi kesehatan ibunya, peserta didik pasti bisa memahami keadaan tersebut. Rupanya para murid yang meminta diadakan kelas pembinaan untuk membantu mereka menjelang mid test. Puji Tuhan pada hari berikutnya sang ibupun boleh pulang dari rumah sakit. Akhirnya rencana tersebut jadi dilaksanakan dengan menggabungkan 2 kelas, kelas kami dan kelas pak S.
Seperti biasa kami menggunakan laptop pak S dan iapun seperti biasa akan mempersiapkannya sabtu pagi. Kelas diserahkan kepada kami sementara ia dan keluarganya berencana akan memimpin ibadah terlebih dulu pada hari Minggu. Tetapi tidak seperti biasanya karena sesuatu hal laptopnya bermasalah hari minggu itu, sehingga ia perlu memperbaiki settingannya agar kelas dapat tetap berjalan. Karena laptop masih belum sempurna, ia memutuskan untuk mengikuti ibadah sore dan meminta seseorang untuk menggantikannya.
Ternyata justru karena laptop bermasalah, keluarga pak S selamat dari bom yang meledak di gerejanya GBIS Kepunton. Puji Syukur Tuhan, Ia selalu memimpin dalam setiap sisi kehidupan kita. Saat susah dan senang, saat sehat dan sakit. Semuanya dengan satu maksud untuk memuliakan Tuhan.Semua kejadian perlu disyukuri sebab Tuhan menyertai kita senantiasa, baik saat seorang ibu sakit di rumah sakit, saat harus membatalkan ibadah karena perlu menolong anak-anak dengan membetulkan komputer terlebih dulu. Semua ada maksudnya. How Great Thou Art.
Puji Tuhan pak S dan keluarganya selamat, dengan demikian ia dapat melayani dan mengunjungi puluhan jemaat lainnya yang terdiri dari orang-tua sampai anak-anak menjadi korban luka-luka. Hebatnya musibah keji ini tidak meluruhkan semangat dan iman jemaat GBIS dalam beribadah. Hari berikutnya pada hari Senin beberapa jemaat tetap bersatu hati berkumpul di gereja untuk mendoakan para korban agar lekas pulih serta mendoakan para pelakunya.
Meledaknya bom telah menyentakkan ketenangan kota Solo, tetapi juga tidak menghancurkan semangat kebersamaan warganya. Mereka segera merapatkan diri saling menolong satu sama lain, saling mengunjungi dan membantu sana sini. Bahkan pada hari senin malam walikota solo melalui twitternya menyampaikan agenda kegiatan kota tidak berubah. Tetap ada konferensi APA yang dihadiri 41 negara pada hari selasa, tetap ada parade budaya hari rabu sore, tetap ada keroncong festival hari kamis dsb. Adanya bom Solo tidak menghancurkan kebersamaan, justru semakin mempererat rasa guyub rasa kekeluargaan yang mengikat keberagaman antar warganya satu sama lain. Perhatian dan uluran tangan warga kota serta tindakan pimpinan inilah yang cepat menyembuhkan luka trauma akibat tindakan biadab seorang yang dengan keji berupaya menimbulkan teror ketakutan.
Kita doakan para korban agar cepat pulih, kita doakan juga agar aparat mampu membongkar jaringan penyebar ketakutan ini. Semoga semangat kasih dan upaya menjaga pluralisme juga menjalar di berbagai kota dan pelosok di Indonesia.