Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal
Tanda salib telah berkali-kali kita buat, dan kiranya tak seorangpun yang dapat menghitung telah berapa kali membuat tanda salib sambil berkata “Dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus” seraya menepuk dahi, dada dan bahu. Dahi menunjuk otak yang berfungsi untuk berpikir, dada menunjuk pada hati dan jantung sebagai sumber utama kehidupan, sedangkan bahu menunjuk pada kekuatan atau tenaga. Kita membuat tanda salib dalam rangka berdoa entah untuk mengawali dan mengakhiri pertemuan, pekerjaan, makan atau tidur dst.., yang berarti kita akan mengerjakan semuanya itu dalam Nama Yesus, Yang Tersalib.
Maka baiklah saya mengajak anda sekalian untuk mawas diri sejauh mana cara hidup dan cara bertindak kita dijiwai oleh Yang Tersalib, sehingga semakin lama, semakin tambah usia dan pengalaman kita juga semakin suci. Suci berarti mempersembahkan diri seutuhnya kepada Tuhan melalui aneka macam kesibukan, pelayanan dan pekerjaan, sehingga semakin dikasihi oleh Tuhan dan sesama manusia. Cara hidup dan cara bertindak orang suci senantiasa menarik, mempesona dan menawan bagi orang lain; siapapun yang melihat, bergaul dengan atau bersama dengan orang suci akan tergerak untuk berbakti kepada Tuhan sepenuhnya demi keselamatan jiwanya.
Saya sendiri sangat terkesan dengan seorang sopir bis malam ketika mau menghidupkan mesin bus dan memberangkatkan lebih dahulu membuat tanda salib dan berdoa; kiranya sang sopir mohon keselamatan dalam perjalanan sehingga semua penumpang selamat sampai tujuan. Sedikit banyak kita bagaikan sopir yang sedang menjalankan bus ketika sedang belajar atau bekerja, maka baiklah kita tandai diri kita dengan tanda salib sebelum belajar atau bekerja agar sukses dan selamat dalam belajar dan bekerja.
====================================================================================================
Bacaan Injil Yohanes (3:13-17)
Dalam percakapan-nya dengan Nikodemus, Yesus berkata, “Tidak ada seorang pun yang telah naik ke surga, selain Dia yang telah turun dari surga, yaitu Anak Manusia. Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya.”