Fiat Voluntas Tua

Sentuhan Kasih Allah

| 0 comments

Setelah merayakan Ekaristi Jumat Pertama di Batu Ceper –Jakarta 05 Agustus 2011, aku bergegas menuju Puncak untuk memberikan retret peserta KEP (Kursus Evangelisasi Pribadi) Paroki Regina Caeli Pantai Indah Kapuk bersama tim dari Shekinah. Wajah-wajah peserta menunjukkan keramahan, tetapi juga kerendahan hati dan keseriusan untuk dibentuk sesuai dengan kehendak Tuhan. Dalam adorasi pada hari pertama, sebagian besar dari mereka mengalami kehadiran Tuhan yang memberikan ketenangan dan sukacita dalam bentuk resting in the Spirit (beristirahat di dalam Roh). Aku terperangah karena pengalaman ini biasanya terjadi dalam acara Persekekutuan Doa Karismatik. Padahal, sebagian besar dari mereka belum lama menjadi orang katolik dan tidak pernah mengikuti Persekutuan Doa ini. Aku yakin bahwa gerakan Roh Kudus tidak dibatasi oleh apapun. Keterbukaan terhadap Roh Kudus ini membuat mereka merasakan belaskasih Tuhan dalam ibadat tobat dan sakramen pengampunan dosa. Mereka menangis atas kelegaan yang diberikan Tuhan. Hati yang bersih membuat mereka mengalami gerakan Roh Kudus dalam ibadat pencurahan Roh (berdoa agar Roh Kudus yang diterima dalam Sakramen Pembaptisan dan Krisma aktif berkarya).
Aku pun sibuk mendengarkan sharing pengalaman iman peserta. Sukacita karena iman mereka dipulihkan Tuhan.

Jam 05.00 pintu kamarku diketok oleh seorang wanita. “Romo, aku ingin mensharingkan pemulihan imanku dalam retret ini. Semoga sharing imanku ini akan membuat banyak orang katolik bertumbuh di dalam cinta akan Tuhan”. Ia mengingatkan aku bahwa aku mengunjunginya ketika ia dirawat di Rumah Sakit pada tahun 2008. Ia tertabrak sepeda motor ketika menyebrang jalan menuju kantornya. Ia baru saja menyelesaikan kuliahnya dan hari itu merupakan hari pertamanya bekerja ketika ia mengalami kecelakaan lalulintas. Kecelakaan lalu lintas itu telah meretakkan empat belas tulang di tubuhnya. Ia merasakan sakit yang luar biasa. Obat-obatan tidak dapat mengurangi sakitnya. Ketika rasa sakit datang, ia akan mengumpat dan mengutuk penabraknya. Ia juga marah kepada Tuhan : “Tuhan tidak peduli kepadaku. Tuhan membiarkan aku sengsara”. Sejak itu, ia jarang berdoa, apalagi ke gereja.

Ia mengikuti KEP dan retret ini karena ajakan teman dekatnya. Tuhan menganugerahinya sebuah anugerah rohani secara ajaib, yaitu Tuhan telah memulihkan imannya. Ketika doa ‘pencurahan Roh Kudus’ dikumandangkan, wajah penabraknya dahulu tiba-tiba hadir di depannya. Herannya kali ini ia tidak memakinya, tetapi malah merangkulnya. Ia kemudian mengalami aliran hangat di seluruh tulang-tulangnya yang pernah patah. Rasa sakitnya pun terasa ringan karena ia mampu menyerahkannya kepada Tuhan dalam bentuk sebuah surat : “Tuhan, aku datang kepadaMu dengan segala penderitaanku dan Engkau membuatku kuat. Walaupun aku tidak tahu mengapa kejadian buruk ini menimpa aku, aku tahu bahwa ada sebuah rencana indah bagiku. Aku mencintaiMu, Tuhanku”. Ia sekarang sedang berbulan madu dengan Tuhan. Bulan madu yang sangat indah sehingga tidak mau diakhirinya.

Pemulihan dan pertumbuhan iman mereka mendorongku untuk lebih menjadi alat anugerah Tuhan. Agar dapat menjadi alat anugerah Tuhan, aku harus selalu merefleksikan fungsi tanganku. Tanganku lebih sering menuding daripada meneguhkan. Tanganku mungkin lebih mengambil daripada memberi, menuntut daripada menawarkan, menyakiti daripada mengasihi. Aku harus mempersembahkan tanganku kepada Tuhan sehingga menjadi tangan surgawi yang menyalurkan berkat kepada banyak orang. Tangan Tuhan Yesus menjadi inspirasiku. Banyak orang merindukan sentuhan tangan-Nya yang penuh kasih, seperti orang sakit dan orang berdosa. Setiap orang yang mengalami sentuhan tangan-Nya akan merasakan kelegaan.

Sentuhan tangan-Nya akhirnya mengubah hati setiap orang yang datang kepada-Nya dan banyak dari mereka mengikutiNya. Betapa besar kuasanya sentuhan tangan yang penuh kasih. Semoga tanganku dan tangan anda menjadi tangan Tuhan sendiri yang mengalirkan berkat-Nya bagi sesama sehingga iman mereka pun menjadi hidup. Alangkah bahagianya ketika tanganku dan tangan anda menampilkan kelembutan tangan Tuhan yang didambakan setiap orang : “Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran” (Kolose 3:12). Tuhan memberkati.

Leave a Reply

Required fields are marked *.