“Janganlah kamu kuatir akan hari besok”
Kekuatiran ternyata bisa mengikat kita untuk tinggal dalam zona nyaman, memilih diam dan tidak bergerak karena kuatir gagal atau kuatir akan hasil yang tidak pasti. Coba bayangkan kalau besok akan terjadi gempa, tetapi tidak disebutkan dimana pasti banyak orang memilih untuk tinggal dirumah. Padahal kita tahu gempa di Indonesia bisa terjadi dimana saja. Demikian juga kalau para perempuan kuatir menjadi gemuk maka bisa jadi ia memilih mengekang dirinya untuk menikmati berbagai macam makanan yang menggiurkan. Lewatlah kesempatan untuk menikmati.
Hari ini kita diingatkan untuk jangan khawatir akan apa yang kita makan, minum dan dipakai. Burung-burung saja dipelihara Tuhan, apalagi kita manusia ciptaanNya. Tapi kenyataannya manusia bisa begitu tamaknya mengumpulkan harta, tidak hanya untuk 7 turunan bahkan dengan menghalalkan segala cara. Tidak ada kata ‘cukup’ sehingga tidak peduli lagi akan sesama yang masih berkekurangan. Kita bisa melihat di berbagai mall baju-baju yang bernilai wah bahkan lebih dari gaji pembantu saya. Herannya kok ada saja yang beli ya.
Namun Injil hari ini jangan juga diartikan bahwa dengan demikian kita juga tidak perlu memikirkan makan dan minum serta pakaian. Burung diudara memang dipelihara Tuhan, tapi burung harus terbang mencari makanan dan tetap harus membuat sarang sendiri. Kita tetap tidak bisa bermalas-malasan dan menggantungkan hidup hanya dengan doa. Harus ada usaha dan persiapan menghadapi kehidupan ini paling tidak untuk mencukupi keseharian kita.
Mengisi hidup setiap harinya dengan berbagai karya positif jauh lebih penting daripada hidup asal-asalan dari ke hari. Apa arti hidup yang berkelimpahan tapi tidak bisa berbagi semangat dan harapan bagi banyak orang disekitar kita. Kalau Tuhan memanggil kita pulang besok, berhentilah kesempatan menikmati hidup dibumi dan tidak sedikitpun harta yang kita bawa. Bagaimana hidup kita setelah kematian tergantung bagaimana kita melihat dan mengisi kehidupan yang telah dikaruniakan Tuhan kepada kita… hari ke hari.
Demikian juga dengan tubuh, dinilai lebih penting untuk dipelihara dan diperhatikan daripada ‘bungkus’ luarnya. Saat menderita DBD, berdiri saja pusing, makan rasanya mual sehingga apapun tidak bisa dinikmati, Membaca sedikit saja pusing. Maka lebih baik menjaga kesehatan dengan makanan dan istirahat yang seimbang, sehingga karya kita tidak terganggu karena kesehatan. Apa artinya kekayaan kalau pada akhirnya tubuhpun diserang berbagai penyakit di masa tua? Akhirnya hidup menjadi tidak maksimal dalam melakukan tugas perutusan Allah di bumi ini.
Jadi jangan kuatir akan apa yang dimakan dan diminum tapi perhatikan apa yang kita makan dan minumagar tidak merusaktubuh. Makanan dan minuman rohani jauh lebih dibutuhkan karena itulah yang mengenyangkan hidup kita. Yang membuat kita merasa selalu ‘cukup; akan kasih Tuhan dan akhirnya membuat kehidupan kita berarti bagi banyak orang. Dan gunakanlah pakaian keutamaan Allah seperti rendah hati, damai, sukacita, kerelaan, murah hati, mau membantu orang lain yang berkesusahan. Kalau saja semua orang berpakaian seperti ini alangkah indahnya dunia.
================================================================================================
Bacaan Injil Mat 6:24-34
“Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.” . “Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian? Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu? Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya? Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”