Akulah jalan dan kebenaran dan hidup
Ramalan Harold Camping bahwa kiamat akan terjadi pada tanggal 21 Mei rupanya tidak terbukti. Betapa banyaknya Harold-Harold bermunculan menyatakan tanggal segini dan segitu akan terjadi kiamat. Dan lebih menyedihkan lagi, mereka ini kok ya masih saja ada pengikutnya. Yang lebih miris adalah kehidupan para pengikutnya. Sama seperti yang dilakukan kelompok serupa di jawa barat, ada pengikut aliran kiamat seperti ini yang menjual harta bendanya. Betul memang, harta tidak akan dibawa mati. Mereka memutuskan berhenti bekerja dan bahkan anak-anak berhenti sekolah. Lhaaaa… terus ngapain? ya sudah duduk diam menunggu kiamat… yang ternyata sambil deg-degan tidak juga terjadi. Kejadian ini sudah berkali-kali ditunggu lho. Tapi tidak juga membuat masyarakat kapok. Masih ada juga berkeliaran BBM dan SMS tentang kiamat.
Walhasil setelah disadari kiamat tidak terjadi, para pengikut gigit jari. Tidak ada rumah, tidak punya pekerjaan dan harus cari sekolah lagi. Lha uangnya kemana? walahualam…. uang yang sedianya digunakan untuk bekal hidup pun mungkin sudah amblas didonasikan kepada para pemimpin pemuja kiamat. Begitulah resiko penumpang yang tidak tahu jurusan bis yang dinaikinya.
Bicara tentang tujuan hidup, memang diperlukan seorang penunjuk jalan yang memastikan kita berada dijalur yang benar. Tidak salah arah, tidak buang waktu dan menjadi kecewa karenanya. Bacaan hari ini sekali lagi menegaskan betapa yakinnya Yesus akan diriNya. Ia berani menyatakan bahwa diriNya lah yang paling benar. Bahkan menyatakan diriNya lah jalan keselamatan bagi semua orang. Hanya ada 3 kemungkinan: Dia nekad dan gila makanya Yesus disidang dan disalibkan. Atau Dia benar karena sudah dibuktikan bahwa Ia bangkit di hari ketiga! Maka disinilah tantangan kita yang telah berani mengikutiNya, apakah juga sehari-hari mengikuti ‘jalan’ yang telah ditunjukkanNya?
Kiamat tidak ada yang tahu, lebih sulit dari gempa yang sampai sekarang tidak ada yang bisa memprediksikannya. Tetapi satu hal yang kita ketahui bahwa umur manusia tidak ada yang tahu, bisa setiap saat dipanggil yang kuasa. Tidak ada yang memastikan bahwa orang tua pasti dipanggil lebih dulu dari anak-anaknya. Juga antara pasangan, tidak ada kepastian apakah sang bapak yang akan dipanggil terlebih dulu. Marilah kita memohon hikmat, bukan mencari tahu kapan kiamat itu datang dan menjadi panik karenanya, tetapi memohon pengertian bagaimana mengisi hidup dari hari ke hari. Mensyukuri hari yang datang dan yang sudah dilalui. Sejarah tidak bisa diulang, tidak bisa diperbaiki lagi. Tetapi keputusan kita hari ini menentukan langkah kita selanjutnya untuk menjadi baik.
Mari kita berjalan selangkah demi selangkah mengikuti jalan Tuhan, mendengarkan suaraNya seperti domba yang mengenal suaraNya. Mengenal suaraNya melalui firmanNya, merenungkannya setiap hari dan mengambil waktu merefleksikannya setiap hari. Sudahkah kita berjalan mengikutiNya hari ini? Bagaimana dengan perkataan dan tindakan kita? sudahkah sejalan dengan jalan yang ditunjukkanNya? Paling tidak kita berupaya mendekatkan diri dan mempersiapkan diri untuk mengisi hidup kita sehari demi hari, mengasihi setiap orang disekitar kita. Dengan demikian kita tetap siap sedia kapanpun Tuhan memanggil kita, kapanpun terjadi kiamat kecil, karena setiap orang pasti ada waktunya sendiri. Marilah mengisi kehidupan yang diberikan hari ini bersama Kristus, Jalan Kebenaran dan Hidup.
================================================================================================
Bacaan Injil Yoh 14:1-6
“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.” Kata Tomas kepada-Nya: “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”