Fiat Voluntas Tua

Penyalur Damai Sejahtera

| 0 comments

Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu.

Dari ayat-ayat sebelumnya kita telah mengetahui bahwa Roh Kudus menyertai orang-orang yang percaya dan mematuhi ajaran Yesus. Roh Kudus itu akan menyertai kemana pun kita pergi. Dengan mengucapkan salam “Damai Sejahtera” kepada siapa saja, maka rahmat Roh Kudus pun akan memancar kepada orang-orang yang menerima salam itu. Bagi yang menerima, rahmat itu akan tinggal padanya. Bagi yang tidak menerima (yang tidak berkenan), rahmat itu akan kembali kepada yang memberi salam.

Sebagai orang yang percaya dan berusaha mematuhi ajaran Yesus, sekarang saya menyampaikan salam itu kepada Anda, “Damai sejahtera bagi Anda!”, salam yang sama seperti yang diucapkan Yesus, karena salam ini memang berasal dari Dia. Salam yang saya sampaikan ini berbeda dengan salam Yahudi kuno, meskipun kalimatnya serupa. Salam yang berasal dari Yesus ini adalah pencurahan rahmat Roh Kudus bagi yang menerimanya, sebagaimana yang disabdakan Yesus, “Apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu”. Damai itu artinya jauh dari perselisihan dan pertengkaran, dan sejahtera itu artinya tercukupi.
Roh Kudus adalah “parakletos”, Sang Penolong. Curahan rahmat-Nya akan menolong siapa saja yang hidupnya berkenan kepada Allah. Kehadiran Roh Kudus bukan berupa kekuatan supra-natural yang akan menghasilkan mujizat, kehadiran-Nya merupakan penghiburan bagi kita yang percaya. “Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”, demikianlah sabda Tuhan Yesus.

Ketika kita gagal menaati ajaran-Nya, Roh Kudus akan mengingatkan kita agar kita terhindar dari kegagalan yang lebih besar. Kita tidak harus menjadi ahli Alkitab agar bisa memahami sepenuhnya ajaran-ajaran-Nya, terlalu terlambat untuk memulai melaksanakannya. Saya memulai menulis renungan di saat saya masih “buta-Injil”, berharap Roh Kudus akan membimbing saya dan mengajarkan kepada saya bagaimana caranya menjadi percaya dan bagaimana semestinya mematuhi ajaran-Nya.

Yesus meminta kita agar kita mau menjadi “penyalur” bagi rahmat Roh Kudus itu. Penyalur demi terberkatinya lebih banyak orang oleh rahmat damai sejahtera itu. Sebagai penyalur tentu kita tidak akan mengambil sebagian, apalagi seluruhnya, dari rahmat yang disalurkan itu, karena itu sama dengan korupsi. Di samping itu, untuk apa lagi kita mengambil-Nya jika kita telah tercukupi oleh curahan-Nya?
(Sandy Kusuma)

===============================================================================================

Bacaan Injil, Yoh 14:27-31a
Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu. Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. Dan sekarang juga Aku mengatakannya kepadamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi.
Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku. Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini.”

Leave a Reply

Required fields are marked *.