Fiat Voluntas Tua

Roti Hidup

| 0 comments

Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. Akulah roti hidup.

Makna roti yang dimaksud Yesus disini adalah makanan pokok sehari-hari kita, dan jika sudah cukup dengan makanan tersebut, maka kita tidak akan mati tetapi bukan dalam arti harafiah, namun dalam arti hidup yang sesungguhnya. Makna yang lebih dalam yang saya tangkap disini adalah hidup yang cukup, sederhana dan percaya setelah makan roti yang merupakan tubuh Tuhan Yesus Kristus sendiri.

Ternyata hidup yang demikian tidak menjadi tujuan banyak orang, semakin moderen gaya hidup, semakin kita menjadi hedonis, bahkan semakin lucu untuk disimak lebih jauh. Banyak teman-teman saya yang membeli peralatan elektronik IT (computer) bukan karena fungsinya tetapi lebih kepada fashion atau gaya hidup propan. Ada beberapa teman yang membeli smartphone blackberry versi terbaru tetapi tidak mau berlangganan blackberry services, bahkan ditanya pin saja tidak tahu, maka saya katakan blackberry itu menjadi stupidphone.

Ada lagi yang lebih konyol, membeli Ipad untuk bermain game atau membeli Iphone hanya untuk gaya, foto-foto dan mendengar musik, sungguh aneh manusia yang punya uang berlebihan ini, jauh dari pola hidup sederhana bahkan mereka terus berinvestasi akan hartanya hingga beranak-pinak tanpa pernah merasa cukup, dan mereka percaya bahwa keselamatan yang ditawarkan Yesus itu dapat dibeli dengan uang, akibatnya berlomba-lombalah mereka menjadi penyumbang terbesar bagi pembangunan fisik gereja.

Perkembangan hidup dari hari ke hari makin modern, makin praktis, instant dan serakah, Akibatnya makin seenaknya kita menafsirkan pesan-pesan Yesus untuk menuju keselamatan kekal, bahkan makin pragmatis dan tidak saling peduli dengan sesama lagi, lihat saja gedung gereja kita yang hanya nampak bagus di perkotaan, tetapi yang jauh dipedalaman atau dipedesaan tiada yang peduli, padahal kondisinya sudah rusak dimakan jaman, tiada orang elite yang tergerak menyumbang karena jauh dari penglihatan orang banyak. Kalau sudah demikian, apakah layak kita mendapatkan hidup kekal walau sudah seribu kali menerima tubuh Kristus? (Samsi Darmawan)

 ==============================================================================================

Bacaan Injil Yoh 6:44-51
Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku. Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa. Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. Akulah roti hidup.

Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.”


Leave a Reply

Required fields are marked *.