“Segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”
Dalam suatu konferensi tentang Agama dan Bencana 9 Maret di Sekolah Pascasarjana UGM, seorang pembicara yaitu seorang profesor dari fakultas kedokteran UGM memulai presentasinya dengan mengucapkan salamnya yang khas baru kemudian dilanjutkan dengan “Salam sejahtera bagi kita semua”. Dari pembuka presentasi, kita bisa menebak apa agama si pembicara tersebut.
Lalu dia menyampaikan banyak hal berkaitan dengan bencana dan jenis asuransi berkaitan dengan kesehatan. Salah satu yang dijadikan contoh adalah adanya seorang ibu dan anaknya yang karena tidak makan 3 hari akhirnya meninggal. Dan ironisnya, tetangganya tak ada yang tahu.
Sebagai contoh, pembicara ini menyampaikan suatu cerita tentang seorang muslim yang sangat saleh. Sholat tak pernah ketinggalan. Orang ini juga sodaqoh. Uangnya juga untuk membangun masjid. Di masa tuanya, orang ini meninggal dan ternyata tidak bisa masuk surga. Sehingga dia protes sama Tuhan mengapa tidak bisa masuk surga. Kemudian Tuhan berkata begini “lha kamu tidak kasih Aku makan ketika aku kelaparan. Kamu juga tidak kasih aku pakaian, ketika Aku kedinginan tak punya pakaian.” Orang ini bingung sambil bertanya-tanya “bagaimana saya bisa kasih makan Tuhan?” Jawab Tuhan, “ingat itu tetanggamu yang mati karena kelaparan.”
Yang bercerita begini adalah seorang guru besar yang menutup presentasinya dengan ucapan salam yang kas. Lho si profesor ini bicara kepada semua hadirin yang mayoritas bukan kristen ? Atau kepada beberapa gelintir pengikut Kristus? Paling tidak ada Petrus (saya), dan di sebelah saya ada pak Paulus. Sungguh mengejutkan kami berdua.
Minggu lalu setelah ibadat jalan salib di gereja ada 3 orang muslim yang datang mengantar seorang yang kabur (diusir) dari rumah di desa Buayan Kebumen. Seorang perempuan model orang desa dan kelihatan stress. Karena tampak terlantar di masjid, orang ini diantar ke gereja karena dari KTP tertulis agama Kristen. Ini suatu komunikasi yang baik antara umat muslim di sekitar gereja, sehingga permasalahan bisa didiskusikan bersama. Perempuan tersebut saya ajak ke belakang gereja, lalu saya ambilkan minum dan snack yang harusnya untuk umat yang latihan koor, dan saya minta koster untuk ambilkan makan. Setelah agak tenang, baru diajak berunding rencananya mau bagaimana, lalu dicarikan jalan keluar …
Wah, kuatir juga aku, kalau orang itu ternyata Yesus yang sedang menyamar. Apalagi sudah diingatkan oleh renungan jalan salib yang baru saja dilakukan, juga oleh Yesus yang mungkin menyamar dan berbicara lewat profesor yang non kristiani itu.
Ketika pamitan, perempuan ndeso dan stress tadi sempat berkata “matur nuwun pak, Tuhan berkati.” (Petrus Paryono)
===============================================================================================
Bacaan Injil, Mat 25:31-46
“Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing, dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku.
Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;
ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku.
Lalu mereka pun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau? Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke dalam hidup yang kekal.”