Fiat Voluntas Tua

Kitab Suci Datang dari Gereja Katolik – renungan seorang romo

| 5 Comments

Ada beberapa posting dari teman-teman yang mempertanyakan “bagaimana Kitab Suci itu ditulis dan mengapa Kitab Suci itu seperti adanya sekarang.” Bahkan lebih parah lagi bahwa banyak denominasi protestan yang mempersalahkan Gereja Katolik karena tidak berbicara dan bertindak sesuai dengan Kitab Suci. Pertanyaannya: “Siapa pemilik sesungguhnya dari Kitab Suci itu?” Manakah yang lebih dulu ada; Gereja atau Kitab Suci? (Maaf, saya hanya mengajak Anda sekalian untuk menyadari bahwa sebelum kita berbicara tentang penafsiran ayat per ayat, alangkah baiknya kita memiliki pemahaman dasar tentang sejarah penulisan dan pembentukan Kitab Suci itu sendiri).

Tulisan ini kupersembahkan untuk teman-teman PERKAT (Sebelumnya saya sudah posting dalam group “MIK” dan “Pulanglah ke dalam Pangkuan Bunda Gereja).

“GEREJA KATOLIK MELAHIRKAN KITAB SUCI”

“Banyak orang skarang ini mendirikan gerejanya berdasarkan KITAB SUCI. Pertanyaan muncul: SIAPAKAH YANG MELAHIRKAN KITAB SUCI? APAKAH KITAB SUCI MELAHIRKAN GEREJA ATAU GEREJALAH YANG MELAHIRKAN KITAB SUCI?

Terhadap pertanyaan utama: “SIAPAKAH YANG MENCIPTAKAN KITAB SUCI” memang rasanya sulit untuk dipahami. Karena itu, mungkin kita bisa merumuskan seperti ini; ATAS JASA SIAPAKAH TULISAN2 BERSERAKAN ITU DIKUMPULKAN MENJADI KITAB SUCI SEPERTI YANG KITA MILIKI SKARANG INI?

1. KITAB SUCI BUKANLAH SATU-SATUNYA SUMBER IMAN

Dengan judul ini saja, kita sudah berseberangan dengan keyakinan saudara/ri kita Protestan, yang inti ajarannya adalah “SOLA SCRIPTURA” (Hanya Kitab Suci saja). Namun, saya tidak mau berpolemik tentang keyakinan yang berbeda seperti ini. Apa yang saya jelaskan adalah soal kelogisan berpikir dan keyakinan akan kebenaran yang tertulis berdasarkan sejarahnya.

Jesus selama hidup-Nya di dunia ini tak pernah menyebutkan tentang sebuah Kitab Suci (dalam arti keharusan adanya sebuah Kitab Suci seperti TAURAT dalam Agama Yahusi). Benar kan? Dia tidak pernah memerintahkan para Rasul-Nya untuk percaya kepada sebuah buku. Demikian pun IA tak pernah memerintahkan para murid-Nya untuk menuliskan sebuah buku. Karena itu, sewaktu hidupnya para Rasul, harus diakui bahwa tidak ada yang namanya KITAB SUCI. Dengan kata lain, kita bisa menyimpulkan bahwa Yesus tak pernah membangun gereja-Nya di atas dasar sebuah Kitab/Buku sebagai dasar iman, tetapi Ia membangun sebuah Gereja sebagai pilar dan dasar dari sebuah kebenaran. (2 Tim 3:15). Dan Dia tidak pernah berjanji sebuah buku/Kitab melaikan Diri-Nya sendiri akan selalu beserta Gereja-Nya sampai akhir zaman (Mat.12:15) dan Roh Kudus akan memimpin para rasul dan para pengganti mereka sampai kepenuhan kebenaran yakni setelah Ia naik ke Surga (Yoh.14:16-17).

2. TRADISI DAN KITAB SUCI

Pada awal gereja di mana Kitab Suci belum ada, umat Kristen percaya pada pengajaran para Rasul, yang menjadi dasar iman mereka, yang mana disebut oleh gereja sebagai “TRADISI SUCI.” Hal ini bisa dilihat dalam Mat.15:6-9. Sedangkan istilah2 seperti Tritunggal, Api Penyucian dan lain2 berasal dari surat2 para bapa Gereja yang kemudian dikuatkan oleh isi Kitab Suci kelak.

Tentang pentingnya tradisi dalam gereja bisa dibaca dalam 2 Tesalonika 2:15; “Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran2 yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.” Atau dalam 1Kor 11:2: “…kamu tetap mengingat akan aku dan teguh berpegang pada ajaran yang kuteruskan kepdamu.

Dengan penjelasan ini maka kiranya menjadi jelas bahwa ; Pertama, Kitab Suci adalah sebuah TRADISI. Kitab Suci bukanlah sesuatu yang diturunkan oleh Allah sebagai sebuah buku melainkan berupa inspirasi yang menggerakan para penulis menuliskan apa yang mereka alami. Kedua, tradisi lisan maupun tulisan tetap penting dalam membangun iman umat.

3. ALASAN TULISAN2 DIKUMPULKAN MENJADI KITAB SUCI.

Pada masa awal gereja, terdapat sekitar lebih dari 50 Injil, yang termasuk 4 Injil yang kita kta dalam Kitab Suci sekarang ini (Injil Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Selain itu, ada juga Injil lain seperti Injil Yakobus, Injil Thomas, Injil Ibrani, dll. Ada juga 22 buku Kitab lain, Kisah Para Rasul, Kisah Paulus, dan lain sebagainya. Banyaknya Kitab2 Injil ini semakin membingungkan umat gereja perdana. Di antara Injil dan Kitab2 itu ada juga yang isinya sangat bertentangan dengan ajaran Para Rasul, seperti ajaran Arius yang mengatakan bahwa Jesus bukan Allah, Apolinarius; Yesus bukan manusia, Macedonius; Roh Kudus bukan Allah. Kenyataan ini sungguh sangat memprihatinkan umat terutama dalam usaha untuk mengembangkan kehidupan iman mereka.

Menghadapi tantangan2 nyata seperti Gereja Katolik memutuskan untuk menyeleksi beberapa Kitab yang menunjukkan keaslian pada ajaran para Rasul dan yang betul2 penuh inspirasi. Inilah yang nantinya disebut Kanon (sarana untuk mengukut keaslian dan kebenaran Kitab Suci). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa INJIL DATANG DARI GEREJA DAN BUKAN GEREJA DATANG DARI INJIL (Inilah jawaban atas tulisan di statusku di atas).

Sekedar sebagai kesaksian bahwa banyak orang Protestan akhirnya kembali kepada pangkuan Gereja Katolik setelah menyadari akan kebenaran cerita tentang Kitab Suci. Ini bukan terjadi karena mereka cuma belajar tentang Kitab Suci sendiri tetapi mereka belajar tentang sejarah terbentuknya Kitab Suci, yang merupakan hasil kerja keras Gereja Katolik. Dalam konteks ini, kita bisa mengatakan bahwa TANPA GEREJA KATOLIK, PASTI KITA TIDAK MEMILIKI KITAB SUCI SEPERTI YANG ADA SEKARANG INI.

4. GEREJA KATOLIK-LAH YANG MENGUMPULKAN TULISAN2 YG BERSERAKAN DAN MENJADIKANNYA KITAB SUCI SEPERTI YANG SKARANG INI.

Berawal dari Melito, Uskup dari Sardis (tahun 170 SM) yan gmencoba untuk memliki sebuah kanon tentang Kitab Suci Perjanjian Lama, namun karena ada kesulitan dalam daftar besar kitab2 yang beredar pada waktu itu maka usaha ini tidak berjalan dengan lancar.

Konsili Gereja di Laodicea, dengan izin Paus di Roma mencoba memproduksi kanon Kitab Suci. Tapi usaha ini pun hanya berkembang sebatas Paus Damasus. Di bawah kepemimpinannya, Ia memerintahkan St.Jerome menterjemahkan Kitab Suci dari bahasa aslinya ke dalm bahasa Latin (bahasa resmi dalam gereja waktu itu).

Dengan kuasa yang dimilik oleh Paus, ia kemudian menerima Injil Lukas dan digabungkan dengan ketiga Injil lain dengan alasan bahwa dalam Injil Lukas terekam lengkap kisah kanak-kanak Yesus, terutama dalam hubungan dengan Santa Perawan Maria. Lukas jugalah yang untuk pertama kalinya melukis gambar Bunda Maria dengan Yesus, yang sampai saat ini masih tersimpan di Gereja Basilika Santa Maria major di Roma. Injil Matius ide jelas tentang kuasa untuk mengajar Petrus dan gereja yang dibangun di atasnya. Injil Yohanes digunakan oleh orang Kristen perdana untuk mempertahankan imannya, terutama dalam hubungan dengan Sakramen Ekaristi sebagai Tubuh dan Darah Yesus. Injil Markus juga memberikan gambaran yang jelas tentang kuasa St. Petrus untuk memimpin gereja yang didirikan oleh Yesus, dan kuasa ini sampai saat ini masih dijalankan oleh para penggantinya, yakni Paus di Roma.

5.TIDAK ADA KITAB SUCI TANPA GEREJA.

Dari berbagai penjelasan di atas, kita lalu sampai pada kesimpulan logis bahwa “TIDAK ADA KITAB SUCI TANPA GEREJA KATOLIK”. GEREJA KATOLIKLAH YANG MENGADAKAN KITAB SUCI, yang sekarang malah diklaim oleh banyak orang sebagai miliknya, dan lebih parah lagi jika mereka berani mengatakan bahwa mereka LEBIH BENAR, LEBIH TAHU tentang Kitab Suci daripada Gereja Katolik. Ini sungguh sebuah lawak yang tidak lucu.

Dengan demikian, bagi mereka yang menyangkal tradisi, kuasa mengajar dan memimpin PAUS dan cuma percaya pada pewahyuan selalu mempertanyakan keabsahan Kitab Suci. Ini yang harus kita sadari bahwa ketika kita menyebut Injil Lukas, Injil Markus, dll. bukan berarti bahwa Kitab Suci sungguh ditulis oleh mereka. Kepercayaan ini berdasar pada tradisi gereja. Karena itu, isi Kitab Suci sendiri merupakan kumpulan dari tulisan2 mereka yang menjadi saksi bukan hanya sebagai Rasul tetapi sebagai murid dari para rasul seperti Lukas dan Markus. Kedua penulis ini bukanlah tergabung dalam kelompok 12 Rasul. Mereka adalah murid dari Petrus dan Paulus.

Karena itu, perjuangan untuk memasukan sebuah kitab/Surat dalam Kitab Suci sungguh memakan waktu dan pertimbangan yang matang dari sisi pewahyuan dan isinya yang mendukung perkembangan iman umat, seperti misalnya; Kitab Wahyu. Kitab ini awalnya tidak diterima oleh umat kristen perdana. Tapi hanya karena keputusan dari PAUS yang mempertimbangkan bahwa isi kitab ini dapat membantu umat dalam mengenal dan mengimani Allah, maka akhirnya kitab wahyu termaktub dalam Kitab Suci seperti sekarang ini. Kuasa Paus untuk menentukan ini berdasar pada Mat.28:20; Ajarilah mereka tentang segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan, lihatlah, Aku akan menyertaimu sampai akhir zaman. (kamu di sini adalah para rasul dibawa komando Petrus sebagai pemimpin resmi yang diangkat oleh Yesus).

Menjadi sebuah kebenaran bahwa segala sesuatu yang diperbuat oleh para rasul dan para bapa gereja perdana tidak tertulis dalam Kitab Suci. Kitab Suci sendiri mengakuinya itu dalam Yoh.21:25; “Masih ada banyak hal lain yang diperbuat oleh Yesus, tetpi jika semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.” Karena itu, mereka yang percaya bahwa kebenaran hanya terdapat dalam Kitab Suci membuat sebuah kontradiksi besar dalam hidup mereka, ketika mereka menerima pewahyuan lewat pemimpin gereja mereka sebagai kebenaran. Bukankah apa yang diwahyuhkan kemudian TIDAK TERTULIS dalam Kitab Suci? Mengapa mereka harus mengakuinya? Gereja Katolik telah melihat kemungkinan bahwa Allah akan terus bekerja dalam setiap generasi sampai akhir zaman. Karena itu, kebenaran dalam Kitab Suci tak pernah disangkal, tetapi pewahyuan atau apa yang dilestarikan dalam tradisi gereja juga dipercaya datang dari Allah.

Karena itu, di balik segala kelemahan dan kekurangan gereja, terutama lewat pemimpin2nya, kita tidak bisa membuatnya menjadi alasan untuk meninggalkan gereja Katolik, apalgi untuk membenci. Gereja Katolik adalah gereja yang didirikan oleh Yesus sendiri di atas dasar Petrus sebagai lambang kesatuan para rasul yang lain. Para rasul yang lain, seperti Yakobus, Matius, Tadeus, dll. bahkan murid kesayangan Yesus, Yohanes, tak pernah mendirikan sebuah gereja baru karena kuasa yang diberikan kepada mereka. Walaupun berbebda pendapat atas banyak hal tapi mereka tetap percaya kepada Petrus sebagai pemimpin resmi mereka, yang diangkat sendiri oleh Yesus. Bahkan di zaman Paulus yang mendapatkan pewahyuan luar biasa dari Yesus, bahkan disebut rasul bagi bangsa2 lain pun tetap mengakui Petrus sebagai pemimpinnya karena hak yang diberikan oleh Yesus kepada Petrus sendiri secara khusus.

PENUTUP

Pertanyaan untuk direnungkan oleh semua orang Kristen (baik Katolik maupun Protestan); “KALAU YESUS, KALAU PETRUS DAN PARA RASUL YANG LAIN TIDAK PERNAH MEMBAGI GEREJA MENJADI BAGIAN2 YANG TERPISAH SATU SAMA LAIN, SEKALIPUN BANYAK TERJADI SALAH PAHAM BAIK PADA LEVEL THEOLOGIS MAUPUN PRAKTIS HIDUP TERJADI, MENGAPA KITA MANUSIA SEKARANG HARUS MEMBAGINYA KARENA MERASAKAN BAHWA KEINGINAN KITA TIDAK TERAKOMODIR DALAM GEREJA KATOLIK, LALU KITA MENDIRIKAN GEREJA BARU? Apa artinya doa Yesus; SEMOGA MEREKA BERSATU’ untuk kita dewasa ini? KALAU YESUS MEMPERSATUKAN MAKA IBLISLAH YANG SELALU MENCERAIKAN BERAIKAN KITA LEWAT NAFSU DAN KEINGINAN KITA YANG TIDAK BISA KITA KONTROL. Sadarlah akan itu dan renungkanlah. Kembalilah ke pangkuan gereja Katolik karena itulah yang diinginkan oleh Yesus.

Salam dan doa,

Romo Inno

5 Comments

  1. Itulah romo yang saya prihatinkan, mengapa pengetahuan sebagian orang katolik sangat dangkal sehingga banyak yang kena penginjilan sehingga meninggalkan Gereja Katolik. Bermacam-macam gereja boleh menarik dan menggiurkan bahkan mengklaim paling alkitabiah tapi yang pasti hanya satu Gereja yang didirikan Yesus 2000 th lalu yaitu Gereja Katolik yang alam maut tak dapat menguasai, didirikan diatas batu karang Petrus dan punya kuasa mengikat di dunia dan akhirnya mengikat disurga dan akan disertai sampai akhir jaman

  2. senang baca artikel ni, baru tahu sekarang, tapi masih kurang banyak penjelasannya , tambah lagi Romo

  3. dengAn artikel diatas mkA sedkit Q memhmI asal_usul Alkitab,.
    saya sebagaI seorAng katOlik menekN_kn kepda kt yg katolik supaya
    antara kt dgN umat kristen lain jgN terpecah_belah,.
    mrI kta beri merekA kebesan toh yg kt pujI adalah tuhan bapa, putrA dan Roh kudus,..
    yang menentUkN kt milik allAh (jesUs) adl sejauh mnA imaN kt tentg ia dan sikp dan perbuatN kt pakah sesuai khndAknya ataU tidAk,…
    tidak_kah klian peduli terhdp umat allAh yg tlh bnyak tersesAt,. sbgAi pelyan Tuhan pa_kah kmU tlah mlakskN tgAsmu untuk mencrI domba2 yg ilang/bgmN ataU hnyA sdg asyIk menikmt sebuah tmpAt yg terhormat dan asyik mendgr lontarN sapaan yg dibrkN blA ketmU org2 pd_mu ??,..
    mr kt merngkN hal ne,……

    sAlam dAmAi ,…..

  4. Romo sya seorang katolik sya pena di tanyakan oleh seorang Pendeta dari protestan.begini pertanyaanya… Kenpa gereja katolik menyembah patung2 buatan tangan manusia,dan menganggap itu suci.kemudian ada lagi dia tanya tentang Bunda Maria.katanya sebagai manusia seorang permpuan yang sudah mengandung dan perna melahirkan Ia bukan seornag permpuan yang suci lagi (perwan).lalu saya dengan ketrbatasan pengetauan saya menjawab… Itu adalah tradisi gereja katolik sejak dahulu kala.lalu pendeta itu kembali bertanya kepada sya, di dalam kitab keluaran, nabi Musa perna marah kepada umat israel karna mereka membuat sebuah patung,lalu menyembah patung itu,dan mereka menganggap bahwa patung itu adalah Tuhan yang menyelamatkan mereka keluar dari tana Mesir. Sya pun dim dan tidak bisa meberikan jawaban apa2.trus dia kembali Bertanya tentang Bunda Maria yng dia angkat ke surga. Katanya tertulis dalam kitab apa bahwa Bunda Maria di angakat ke surga.saya pun tidak bisa menjawab pertanyaanya itu,tpai sya tetap percaya akan ajaran geja Katolik. Mohon penjelasanNya Romo.

  5. @ Kristoforus. Kalau boleh, saya mengusulkan anda utk mengunjungi situs http://www.katolisitas.org dan di sana, klik “Apologetik”. Di sana anda akan menemukan banyak sekali penjelasan2 iman Katolik kita. :) Saya juga banyak sekali belajar dari Katolisitas.

    Kita bukan menyembah patung, tapi patung itu hanyalah sarana utk membantu kita utk fokus kepada Tuhan dengan merendahkan hati kita dan mengijinkan para kudus utk mendoakan kita kepada Tuhan karena mereka adalah orang2 benar yg doanya sangat besar kuasanya dan didengar oleh Tuhan.

    Tuhan sendiri menyuruh Musa utk membuat patung ular tedung dan menaruhnya pada sebuah tiang, supaya orang2 Israel yg digigit ular, bila memandang patung ular tersebut tidak binasa. (lihat Bilangan 21:8)

    Semoga membantu. Salam damai Kristus.

Leave a Reply to Eddy Sutanto Cancel reply

Required fields are marked *.