Salam dari Atambua. Saya tergugah untuk membagikan secuil pengalaman dari Atambua. Bagi saya ini pengalaman pertama (bagi rekan rekan yang lain boleh jadi sudah biasa) yang sangat berkesan. hari Senin: 13 Desember 2010 bertempat di Aula Paroki Hati Kudus Yesus Noemuti Keukupan Atambua, saya memfasilitasi “rekolesi bagi Para Ojek” se-paroki noemuti.
Kegiatan ini pernah diprogramkan beberapa kali dalam kalender kerja paroki Noemuti…namun selalu gagal karna tak banyak peserta tukang ojek yang hadir. Pastor Gerardus Salu, Pr dan John Paul Naben Pr, (Pastora Paroki dan Pastor Pembantu) tak kekurangan cara untuk menghadirkan saudara saudara kita ini yang saban hari menelusuri semua bagian kota dan kampung karena panggilan tugasnya sebagai tukang ojek…Undangan dan himbauan untuk saudara saudara kita ini yang nota bene jarang bahkan tidak pernah mengikut perayaan Ekaristi hari Minggu ini dikemas dalam bentuk selebaran dengan rangkaian kata kata sebagai berikut: HIDUP ANDA PASTI AKAN BERUBAH SETELAH ANDA MENDENGARKAN YANG SATU INI…. (membaca selebaran dengan rangkaian kata kata yang “provokatif: seperti di atas saya tersenyum dan berguman dalam hati…wah pastoral paroki ada bakat beriklan hehehe)
Alhasil ada 59 orang tukang ojek yang setia dan tekun hadir dalam rekoleksi dimaksud, Hari itu semua orang yang lewat di depan Gereja Paroki tertegun menyaksikan sekian banyak motor ojek terparkir rapi di halaman gereja karena sang jokinya lagi duduk sopan dalam aula…tenang mengikuti seluruh proses dengan saksama. Ada banyak komentar dan senyum sinis yang dilontarkan orang orang yang lewat peristiwa langkah ini…… Saya sangat paham kenapa mereka sinis terhadap para ojek motor ini….saudara saudaraku ini sudah biasa dicap: orang orang “kafir”, orang orang pembuat keonaran, orang orang yang cuman pentingkan uang uang dan uang, orang orang suka usil…bahkan ada yang sampai lancang bilang kumpulan orang orang suka usil dan pelancar aneka bentuk kejahatan di daerah ini… Saya yang mendapat kehormatan menjadi pendamping kelompok ini berusaha sadapatmungking menjadikan mereka “at home” dan gembira mengahAdari sesi yang satu ke sesi yang lain (heheheh trims tuk team animasi SAGKI 2010 yang rela berbagi kekayaan hehehe).
Dalam rekoleksi yang berdinamika pola proses ini kami bersama bergulat dengan thema “BERITA GEMBIRA BAGI PARA OJEK…!” Berangkat dari bercerita tentang suka duka menjadi tukang ojek…tantangan dan pergumulan hidup sehari hari yang diungkapkan dalam berbagai gaya dan nada….menajdikan hari ini sungguh berahmat….ada senyum…ada tawa…..ada sorot keraguan…..ketidakpastian masa depan…..kecemasan hidup bahkan katakutan akan ketidakpastian hidup di hari esok….. Saya tertegun menyaksikan sang ojek yang kekar…yang dikenal keras bahkan garang….terisak isak berbagi pengalaman bagaimana ia merasa seolah ditusuk pisau tajam ketika ia pulang mendapati putrinya menangis karna demam tinggi dan seluruh ongkos kerja hari itu tak dapat membantu dia membawa putrinya ke puskesmas karena tak ada uang…..tidak ada uang bukan karena yang didapat sangat minim tetapi dia merasa bersalah dan frustrasi menghabiskannya dlm permaianan biliard dan kelereng sehabis ojek seharian dengan teman temannya…..dan ada serentetan cerita pilu lainnya…..
Bersama kami berlangkah perlahan namun pasti berntanya tentang siapakah dan dimanakah kami semua mencari penghiburan….banyak tertatih tatih….banyak yang jatuh…..ada yang terkapar….tergeletak….ada yang lari ke mabuk mabukan…..ada yang ke perjudian ingin cepat keluar dari belenggu ini….banyak yang hiburan semu dengan PSK…….dari kejatuhan yang satu ke kejatuhan yang lain…mereka malu malu tersipu dan dengan suara lirih akhirnya berseru….”saya berdoa kepada Tuhan….tapi malu …takut…..karena saya ini orang berdosa…saya sudah lama tidak masuk geraja….saya sudah lama tidak mengaku….” semuanya senada….mereka sadar ada Tuhan….sayang Tuhan seolah dikesampingkan ketika deru motor dan panansnya berebutan penumpang merebut seluruh konsentrasinya setiap hari….ada yang bilang: “ketika sadar dari tidur dini hari saya berdoa dalam diam….Tuhan…dimanakah Engkau…sehingga saya hanya seperti ini?”….
Ketika saya bertahap bertanya entahkah mereka pernah berpikir atau terlintas dalam benak dan bayangan mereka seperti apakah wajah Tuhan dalam hidup mereka…wah….menarik untuk disimak: Tuhan seperti wajah…romo yang marah marah……seperti guru agama yang teriak teriak…..seperti ketua kelompok yang hanya tagih uang derma aksi…..wah….perih mendengar celoteh gambaran Tuhan ini….namun ada yang malu malu bilang….wajah Tuhan macam putriku yang tersenyum ketika saya bawakan roti bakar…..putraku yang berlari mengejar gembira motorku yang sengaja aku perlambat lajunya….seperti romo A yang tak malu duduk bersama kami di pangkalan ojek berlama lama dan tertawa tertawa…..
Ah begitu banyak mutiara indah hari itu. Permenungan terus mengalir…catatan refleksi kritis banyak perlu dikaji…spontanitas dan keikhlasan untuk berbagidari saudara saudaraku ini mengusik aku untuk bertanya…Wajah Tuhan seperti apakah yang saya tampakkan bagi mereka? dan wajah Tuhan seperti apakah yang saya temukan dalam diri mereka? Saya temukan masih ada harapan…ada optimisme…ada sikap kritis…dalam krisis hidupnya…..ada dinamika perubahan menuju transformasi walau itu baru berkecambah….. Ketika Upacara Tobat…..ah malu malu…satu dua tiga dan empat dan semua berlutut dan berucapa lirih: “Bapa yang baik…sudah lama saya tidak mengaku….dst…dst….dst…..ada yang lama diam….ada yang tergesa gesa…ada yang seakan sesak nafas….ada yang hanya memandang dinding dan langit langit ruang pengakuan…indahnya…..semua selesai sesuai jumlah yang hadir…. Mereka sadar ada adventus….mereka sadar akan ada Natal….yang pasti mereka bilang tahun ini mereka merasa ada sesuatu yang baru….dan kami berjanji dan berkomitment untuk bertemu lagi di tahun baru tepatnya tgl 8 januari 2011 untuk merayakan ekaristi tahun baru dan berbicara bersama tentang banyak hal….terisitimewa tentang program program bersama dan tak menutup kemungkinan untuk membicarakan peluang dan harapan sekirannya ada tawaran atau peluang untuk mengikuti program pelatiahn – magang dan sejenisnya untuk bertahap dan perlahan membantu mereka berpaling dari Ojek yang tak tentu menuju kepemilikkan ketrampilan untuk hidup yang lebih bermutu sekecil dan sesederhana apapun itu….
Untuk itulah … Entahkah diantara para romo ada yang tahu/mengenal instansi/lembaga yang mengadakan pelatihan gratis atau dengan biaya terjangkau atau malah mengadakan paket pelatihan sederhana ketrampilan wirausaha…..apa saja…..bengkel/montir/mebel/peternakan/pertenian..dan apa saja yang cocok untuk saudara saudara kita ini……sangat saya butuhkan….saya berdoa semoga saya diberi kekuatan dan kebijkasanaan untuk berkomitment terus mendampingi mereka sesuai janji saya kepada mereka….diberi sahabat sahabat yang peduli dan mau bergabung…..dan pemerhati yang memberi usul saran dan apa saja untuk memulia satu hal kecil yang masih jauh dan belum berbentuk ini….
Satu hal yang saya rasakan dari pertemuan ini…..mereka gembira dan bahagia pada akhirnya mereka tahu ada orang yang peduli dengan mereka……ah kegembiraan mereka yang spontan terungkap dalam parade/konvoi saudara saudara ojek ini menghantar saya kembali ke rumah hahahaha banyak umat terkejut melihat pawai ini….pak polisi terbengong bengong dengan arak arakan 59 motor sepanjang jalan…..dalam kebisingan konvoi motor yang panjang menuju rumahku…saya ingat peristiwa 11 tahun lalu ketika saya ditahbiskan imam….dan sebagai imam baru diarak dengan konvoi serupa….saya hanya bisa berdoa dan berguman dalam hati mengumandangkan sekali lagi moto tahbisanku: “AKU INI HAMBA TUHAN…TERJADILAH PADAKU MENURUT KEHENDAKMU!”…
Sobat sekalian: Selamat Natal 2010 dan Selamat Tahun Baru 2011
Saudaramu: Rm. Yance Laka, Pr. TOR Lo’o Damian Emaus – Atambua Belu – Nusa Tenggara Timur