Fiat Voluntas Tua

Antara Tahu dan (Tidak) Mau Bertobat

| 0 comments

“Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?”

Minggu ini setiap paroki dipenuhi jadual sakramen tobat. Para romo yang bertugas di kampus dan sekolah sudah sibuk menyusun jadual keliling paroki membantu para pastor paroki melaksanakan tugasnya memberi kesempatan umat mempersiapkan diri dimasa Adven ini. Apakah anda memperhatikan bagaimana kesibukan ini, ada berapa pastor yang melayani di paroki anda ? Lalu berapa banyak umat yang terdaftar di paroki yang datang memanfaatkan ‘rahmat pengampunan’ yang telah disediakan Tuhan lewat Sakramen Tobat?

Mari kita berhitung, silahkan dilihat jumlah KK didalam laporan berita paroki minggu lalu, berapa banyak yang menerima amplop Aksi Natal dan berapa banyak yang memberikannya kembali? 80 %? 60 % ? Well… not bad. Bisa jadi memang data jumlah KK tidak valid lagi, tidak sempat diupdate selama 2 tahun ini. Paling tidak anda tahu berapa jumlah KK yang ‘aktif’ mengembalikan amplop aksi natal. Hitung saja bahwa dalam 1 keluarga itu paling tidak ada 1 orang yang ‘bertobat’ mengambil silih dosa dengan ikut berbagi peduli dengan anggota gereja yang berkekurangan untuk dapat sekedar dapat merayakan Natal lebih baik. Ambil contoh saja misalnya dari 1,000 KK yang mengembalikan amplop Aksi Natal ada 60 %, berarti ada 600 KK atau paling tidak 600 orang yang mengisi amplop Aksi Natal dan mengembalikannya ke paroki.

Exercise berikutnya, berapa banyak dari umat paroki anda yang meneruskan ‘pertobatan’nya diatas tadi dengan mengikuti Sakramen Tobat minggu ini ?  Coba deh anda mengintip ada berapa jumlah ruang pengakuan dosa, lihat jadualnya ada berapa romo yang akan melayani. Misalnya ada 4 kamar pengakuan, tetapi hanya ada 3 romo yang ‘available’ dari jam 16 – 20 selama 3 hari. Berarti kan hanya 3 romo x4 jam x3 hari = 36 jam “rahmat pengampunan” disediakan. Kalau saja setiap orang memerlukan waktu 10 menit maka kesempatan ini dapat dimanfaatkan oleh 36 x 6 orang atau 216 orang untuk 1 paroki yang berisi 1,000 KK (sekitar 2500 orang dewasa) …. Dikit amaaaat??? Tunggu duluuu…. silahkan cek berapa banyak sebenarnya umat yang datang selama 3 hari itu. Anda akan lebih terheran-heran dengan kenyataan yang ada. Jarang sekali kedapatan romo yang sampai kelelahan menerima pengakuan dosa dari 25 orang perharinya.

Paroki kita masing-masing  sudah pasti akan kekurangan imam kalau saja semua umat katolik memanfaatkan masa adven ini dengan mengambil Sakramen Tobat. Walaupun staf sekretariat sudah sejak jauh-jauh hari mencari romo lain untuk melayani kebutuhan paroki, kenyataannya sangat sedikit persentasi umat yang memanfaatkan kesempatan ini.

Injil hari ini mengingatkan kita akan keprihatinan Yesus tentang betapa sulitnya membuat orang berdosa itu bertobat. Banyak  orang yang tahu apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan hidup kekal, tetapi mereka tidak mau bertobat dari kesalahannya. Atau mungkin juga banyak yang “merasa benar” sehingga tidak memerlukan pertobatan. Sudah membayar Aksi Natal mungkin bisa ‘menyogok’ Tuhan akan silih dosa kita selama ini…. hehehe… maklum, biasa bayar extra untuk memperpanjang KTP sih.

Hanya sedikit umat yang menyadari dan tahu akan kesalahannya, menyerahkan diri dan datang kepada Kristus serta mengakui pertobatannya. Pertobatannya perlu diikuti dengan perubahan perilaku sebagai tanda bahwa ia meninggalkan kelakuan dan perbuatan yang menjauhkan kita dari Allah. Semoga seluruh aktivis di paroki, para pekerja sosial, pejabat publik dan mereka semua yang dinilai sebagai ‘pemuka umat’ menunjukkan pertobatannya terlebih dahulu, sehingga kita bisa menjadi gembala yang baik bagi domba-domba yang tersesat. Lha.. kalau para aktivis dan pemuka umat saja tidak mengambil Sakramen Tobat, apa ya bisa membawa domba-domba ke padang rumput yang hijau dan menemukan air yang menyejukkan?? Mereka sendiri saja masih ‘belum’ dapat menemukannya… ya maaaappp… Kasihan romo parokinya, kerja sendiri karena ‘pasukan’nya belum memerlukan pertobatan.

===============================================================================================

Bacaan Injil Mat 21:28-32

“Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?” Jawab mereka: “Yang terakhir.” Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya.”

Leave a Reply

Required fields are marked *.