Fiat Voluntas Tua

Kuatnya Kata-Kata

| 0 comments

“Alangkah hebatnya perkataan ini!”

Munculnya banyak motivator dimana-mana – yang tidak pernah ada 10-15 tahun lalu dapat dilihat dari dua sisi. Ada manusia yang memang membutuhkan ‘pompa’ peningkatan semangat menghadapi  tekanan hidup. Dan ada segelintir manusia yang melihat peluang untuk mengasah ketrampilannya dalam mempengaruhi orang lain secara profesional – artinya ia dikenal karena kemampuan verbalnya dan oleh karenanya ia dibayar.  Ini serupa dengan hukum pasar – ada supply dan demand. Tidak salah kalau ada harga yang mesti dibayar untuk suatu usaha ‘cuap-cuap’ seperti itu. Demikian juga didalam berbagai cabang olah raga ada pemain profesional – sebutan elit untuk ‘pemain bayaran’ , dan ada pemain amatir.  Mana mau pemain profesional ikut turun berlaga di pertandingan sepakbola 17-an – kalau kalah nanti peringkat dia bisa turun di ‘pasaran’. Mereka akan berupaya untuk senantiasa menjaga prestasinya agar ‘bayaran’nya tidak turun bahkan kalau bisa naik terus.

Di saat kompetisi begitu ketat di berbagai bidang, maka kualitas akan membedakan satu dengan yang lainnya. Produk berkualitas tidak jadi dengan sendirinya, tetapi harus dipersiapkan lewat proses yang ketat untuk menjaga mutunya. Demikian juga manusia  berkualitas harus sungguh-sungguh dijaga, dipelihara, tidak tumbuh dengan sendirinya. Apa yang dilakukannya sungguh harus dipersiapkan matang, demikian juga apa yang akan dikatakannya harus sejalan dengan perbuatannya.

Injil hari ini menunjukkan bagaimana kualitas Yesus yang memang dipenuhi Roh Allah menunjukkan betapa besar kuasanya. Tidak banyak kata-kata yang diucapkan, tetapi dengan sedikit perintah saja mampu membuat iblis takluk. Tentunya bukan hanya dari kata-kata, tetapi perbuatanNya pun dijaga sungguh-sungguh sehingga tidak ada lubang sekecil apapun dimana bisa digunakan si jahat untuk menjegalNya. PerbuatanNya menunjukkan bagaimana Ia dikuasai Roh Allah yang memampukan Ia melakukan berbagai perbuatan yang dibenci si jahat. Itulah wibawa dan kuasa yang ditunjukkan Yesus.

Kalau saja kita konsisten dengan perbuatan dan kata-kata, tidak akan ada celah dimana si jahat bisa mengalahkan kita. Kita ijinkan Roh Kudus memimpin kita dalam berpikir, bertindak bahkan memilih kata-kata yang diucapkan. Maka kalau hal ini dilakukan dengan konsisten, kita tidak akan menjadi pemimpin yang ‘lebay’ penuh dengan kata-kata tetapi bisa kehilangan wibawa karena memang tidak berkuasa apa-apa. Bukan karena tidak punya posisi atau kedudukan, tapi perbuatan kita tidak menunjukkan kualitas yang sesungguhnya.

===============================================================================================

Bacaan Injil Luk 4:31-37

“Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat. Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa. Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara keras: “Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah.” Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: “Diam, keluarlah dari padanya!” Dan setan itu pun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya. Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya: “Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan mereka pun keluar.” Dan tersebarlah berita tentang Dia ke mana-mana di daerah itu”

Leave a Reply

Required fields are marked *.