Fiat Voluntas Tua

Gila Hormat Gak Bakal Dihormati

| 0 comments

“Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.
Dalam rekoleksi Dewan Paroki Blok Q, di sesi spiritualitas pelayanan romo Maryono menjelaskan tiga hal kecenderungan buruk para pelayan Tuhan. Pertama, keinginan memecakan masalah dengan melihat hasil yang konkrit, tetapi tidak menyelesaikan akar masalahnya. Ada orang yang mengaku ‘miskin’ , kita cenderung memberikan sumbangan – padahal bila itu dilakukan tanpa pendampingan hanya membuat seseorang menjadi tergantung dan tidak diberdayakan untuk mandiri.
Kebiasaan buruk kedua adalah kecenderungan menciptakan kerajaan kecil. Kalau gak ada saya gak beres. Inisiatif dan rencana baru harus dari ‘saya’. Ada kecenderungan mengatur bahkan mematahkan ide-ide lain yang dirasakan akan mengganggu ‘eksistensi’nya. Nah, kalau hal ini dibiasakan maka dari pimpinan tertinggi di Dewan Paroki tidak akan pernah ada kesatuan serta kreativitas sampai ke tingkat lingkungan – terlalu banyak kerajaan-kerajaan kecil yang menimbulkan friksi dimana-mana.
Kebiasaan ketiga dan yang paling sering terjadi adalah kesombongan. Ada keinginan untuk mengubah situasi di lingkungannya dan merasa dirinya di atas semua orang. Inilah yang sering membuat hancurnya sebuah pelayanan. Hilangnya visi paroki dan kehidupan menggereja yang adem ayem.
Maka tantangan bagi para pelayan paroki adalah senantiasa mencari cara bagaimana membangun situasi lingkungan yang baru tanpa harus membenci orang yang berlawanan dengan kita. Kita juga perlu mencari cara menolong orang yang miskin tanpa harus membenci orang kaya. Merekapun perlu disapa dan digerakkan untuk memiliki kepedulian dalam membantu orang yang miskin. Berhasilnya program CUMI di Blok Q sehingga menjadi teladan beberapa paroki bahkan komunitas lain untuk belajar pemberdayaan ekonomi komunitas, menunjukkan keterlibatan mereka yang berkelimpahan untuk menyisihkan dananya bagi kelompok pra-sejahtera.
Yang penting setiap pelayan paroki tidak terjebak dalam 7 dosa pokok : sombong, kikir, cabul, makan, minum, marah-marah, rakus dan iri hati. Nah buat yang gila hormat, biasanya aktivis ini sudah terjerat pada kesombongan. Perlu kerendahan hati luar biasa untuk mengakui kelemahan ini serta memohon rahmat Allah agar senantiasa tetap semangat dalam pelayanan.
==============================================================================================
Bacaan Injil Lukas 14:1.7-14

Pada suatu hari Sabat, Yesus masuk ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama. Melihat tamu-tamu berusaha menduduki tempat-tempat kehormatan, Yesus lalu mengatakan perumpamaan ini, “Kalau engkau diundang ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat kehormatan. Sebab mungkin ada undangan yang lebih terhormat daripadamu. Jangan-jangan orang yang mengundang engkau dan tamu itu datang dan berkata kepadamu, Berikanlah tempat itu kepada orang ini. Lalu dengan malu engkau harus pergi pindah ke tempat yang paling rendah. Tetapi apabila engkau diundang, duduklah di tempat yang paling rendah. Mungkin tuan rumah akan datang dan berkata kepadamu, Sahabat, silakan duduk di depan. Dengan demikian engkau akan mendapat kehormatan di mata semua tamu yang lain. Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.” Dan Yesus berkata juga kepada orang yang mengundang-Nya, “Apabila engkau mengadakan perjamuan siang atau malam, janganlah mengundang sahabat-sahabatmu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu, atau tetangga-tetanggamu yang kaya, karena mereka akan membalasnya dengan mengundang engkau pula, dan dengan demikian engkau mendapat balasnya. Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta. Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalas engkau. Sebab engkau akan mendapat balasnya para hari kebangkitan orang-orang benar.”

Leave a Reply

Required fields are marked *.