Fiat Voluntas Tua

Umat Mimpi Hidup Rukun (Mgr Pujasumarta)

| 0 comments

Temu Komisi HAK dan Rektor Seminari Se-Regio Jawa Plus

Rabu – Jumat, 28-30 Juli 2010, di Hening Griya, Purwokerto

(Silakan click: http://pujasumarta.multiply.com/journal/item/231/UMAT_MIMPI_HIDUP_RUKUN)

Rabu, 28 Juli 2010, di Hening Griya, Baturraden, Purwokerto dimulai Temu Komisi HAK (Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan) dan Rektor Seminari Se-Regio Jawa Plus. Tokoh Bagong, atau yang dikenal oleh masyarakat Banyumas sebagai Bawor, ditampilkan sebagai tokoh yang jujur, cablaka, dalam berdialog.

Pertemuan tersebut dibuka dengan perayaan Ekaristi pada jam 16.00 yang dipimpin oleh Mgr. Julianus Sunarko, Uskup Keuskupan Purwokerto. Pertemuan ini difasilitasi oleh Komisi HAK KWI. Rama Benny Susetyo, Pr, Sekretaris Eksekutif Komisi HAK KWI hadir pada pertemuan tersebut. Peserta seluruhnya berjumlah  28, para rektor dan formatores Seminari Tinggi, dosen Fakultas Filsafat dan Teologi, serta beberapa ketua Komisi HAK Keuskupan-keuskupan.

Setelah perayaan Ekaristi pembuka, dimulai pertemuaan awal yang diisi dengan perkenalan dan berbagai pengalaman dialog antar para peserta. Waktu selanjutnya sampai jam 19.30 diserahkan kepada kedua Uskup yang hadir untuk menyampaikan mimpi mereka mengenai keterlibatan para imam dalam dialog lintas agama.

Saya sampaikan mimpi saya, agar Gereja menjadi Gereja yang mampu berdialog dengan realitas Indonesia. Dalam masyarakat majemuk Indonesia dialog adalah keniscayaan. Untuk itu diharapkan para imam menjadi insan dialog. Maka perlulah selama formatio para calon imam melatih diri semakin mampu berkomunikasi dengan yang lain, termasuk dengan umat beragama lain, dalam berbagai budaya, dan dengan kaum lemah, miskin.

Mgr. J. Sunarko berkisah tentang kerasulan HAK Keuskupan Purwokerto yang berkiprah mengembangkan dialog melalui Forum Persaudaraan Antar Umat Beriman Purwokerto. Dengan kemampuannya mencari dan menemukan sumber air Mgr. Sunarko mengaku bisa “blusukan” ke mana-mana bertemu dan berdialog dengan siapa pun.

Setelah santap malam, hadir nara sumber Bp. Dr. H. Moh. Roqib, M.Ag., Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Banyumas. Ia menyampaikan mimpi umat, bahwa umat mempunyai mimpi hidup rukun. Ia terheran-heran bagaimana mungkin orang-orang yang mengaku beragama tertentu untuk mewujudkan keinginan mereka bisa menggunakan kekerasan yang meresahkan warga masyarakat. Bp. Kyai merasa terbebani sekarang ini karena tidak ada lagi tokoh seperti Gus Dur dan Gus Noer (KH Dr Noer Iskandar Al-barsany, Pimpinan Pondok Pesantren Al Hidayah Karang Suci) yang berkeyakinan kuat mengajak umat hidup rukun. Kalau pimpinan agama ragu-ragu akan perlunya kerukunan, umat yang dipimpinnya tentu menjadi ragu-ragu pula.

Kamis, 29 Juli 2010,  08.00 Formatio  untuk interreligious dialogue oleh Rm. M. Purwatmo, Pr, Dialog sebagai cara baru menggereja: Dialogue is a New Way of Being Church. Uskup Asia bermimpi, “Menjadi imam dalam konteks Asia berarti menjadi  insan kekudusan (a man of the sacred), insan dialog (a man of dialogue), insan pelayanan (a man of a humble service)”.  Sudah pada tahun 1974 Uskup Asia menegaskan bahwa “dialog” adalah kata kunci cara menggereja di Asia, yaitu dialog dengan agama-agama, kebudayaan-kebudayaan dan kemiskinan masyarakat Asia. Gereja juga digambarkan sebagai Gereja yang participatoris. Rama Purwatmo menegaskan bahwa para calon imam selama masa formatio perlu melatihkan kemampuan berdialog ke dalam maupun ke luar. Masukan dari Rama Purwatmo menjadi dikembangkan dalam tanya jawab dan tanggapan dari para peserta sampai waktu habis, menjelang makan siang.

Pada waktu pertemuan sedang berlangsung kami mendengar berita duka Ibu Fira Beranata, isteri Bp. Din Syamsuddin, Ketua Umum PP Muhammadiyah wafat  pada jam 10.30. Atas nama Konferensi Waligereja Indonesia kami kirimkan seuntai karangan bunga, tanda beladukacita kami.

Sesudah makan siang saya meninggalkan Hening Griya, Baturraden Purwokerto, menuju Bandung. Jam 13.00 kami berangkat, dan setelah kami sampai di Griya Hijau (Green House) pada jam 21.30 dengan selamat. Syukur kepada Allah!

Bandung, 29 Juli 2010

Salam, doa ‘n Berkat Tuhan,

+ Johannes Pujasumarta

Leave a Reply

Required fields are marked *.