Saya adalah seorang biarawati dari tarekat CB yang berkarya di Kupang NTB, nama saya Suster Marietha, CB (umur 37 tahun). Tiga tahun yang lalu saya divonis oleh dokter di RS Panti Rapih Jogja bahwa saya menderita Kanker Payudara stadium 1B. Selama 1 tahun lebih saya berusaha minum obat2an tradisionil dan teh hijau, tapi setelah 1 tahun saya check kembali kedokter di Panti Rapih, stadium bertambah menjadi 2B, kemudian oleh seorang ibu di Semarang, saya dianjurkan ke Romo Yohanes Indrakusuma, O Carm di Cikanyere, Puncak, Jawa Barat untuk didoakan.
Pada waktu tangan Romo Yohanes menumpangkan tangan di atas kepala saya, dia berkata: “Suster pasti meyimpan dendam yang sudah lama kepada seseorang di hati suster.”
Mendengar itu saya menangis ter-sedu2 dan saya katakan kepada romo: “Benar romo, saya memang membenci ayah saya sejak saya di SMP, karena ayah saya telah mengkhianati ibu, 2 kakak saya dan saya. Kami diusir dari rumah kami, kemudian ayah dan seorang wanita menempati rumah yang sudah ber-tahun2 kami tempati itu. Sejak saat itu ibu saya sakit2an dan akhirnya meninggalkan kami se-lama2nya. Dan sejak itu saya memendam kebencian terhadap ayah.”
Setelah mendengarkan cerita saya, Romo Yohanes berkata: “Ya, itulah BIANG dari penyakit suster, selama suster tidak mau mengampuni ayah, obat apapun tidak akan menyembuhkan suster. Dan mengampuni bukan hanya dengan kata2 tapi harus dibuktikan dengan perbuatan.”
Setelah itu saya minta ijin cuti selam 6 bulan pada suster provincial CB untuk menengok dan merawat ayah, karena saya dengar dari saudara ayah kalau ayah terkena stroke. Selama 6 bulan itu saya merawat ayah dengan cinta kasih yang tulus. Selama bersama ayah saya tidak minum obat apapun.
Setelah selesai masa cuti, sebelum kembali ke Kupang, saya ke RS Panti Rapih di Jogja untuk check up, dokter yang merawat saya sangat heran dan bertanya: “Suster minum obat apa selama ini?” Saya jawab kalau tidak minum apa2, dan saya balik bertanya ada apa dokter?
Dokter menjawab dari hasil pemeriksaan, baik darah maupun USG semuanya NEGATIVE. Langsung saya jawab obatnya PENGAMPUNAN. Dokter heran dan bertanya apa maksud suster? Saya ceritakan semuanya, kemudian dokter berkata wah kalau begitu kepada pasien2 saya yang menderita kanker, saya akan bertanya apakah anda punya perasaan dendam atau benci terhadap seseorang. Kalau jawabannya ya, saya akan suruh berdamai dan memberikan pengampunan seperti suster, sambil ter-tawa2 si dokter menepuk pundak saya.
Demikianlah pengalaman yang saya alami bisa dibagikan kepada saudara2 semua, bahwa PENGAMPUNAN itu sangat besar faedahnya, tidak hanya untuk jasmani tapi juga rohani kita.
Salam dalam Yesus Kristus,
Sr. Marietha, CB
June 15, 2010 at 5:00 am
Shalom,
Terima kasih suster untuk kesaksiannya. Hal ini semakin membuka hati dan pikiran saya untuk dapat melakukan hal yang sama.
Saya pun melihatnya sebagai suatu pesan pribadi Tuhan kepada saya melalui suster. Tuhan memberkati.
June 22, 2010 at 9:40 pm
bu ratna, boleh minta alamat lengkapnya romo yohanes indrakusuma o carmel yg sudah mendoakan suster marietha pada cerita diatas? Terima kasih sebelumnya. Gbu.
June 23, 2010 at 4:39 am
Silahkan dilihat peta, no telp dan jadual retret di URL berikut ini
http://www.scribd.com/doc/25212059/Lembah-Karmel-Jadwal-Retret-2010
GBU 2
January 2, 2012 at 2:33 am
Hi, I just want to inform you, there are free saints’ books available here:
Saints’ Books
http://www.saintsbooks.net/
Free Catholic Books
http://catholic-books.blogspot.com/
Saints’ Quotes
http://www.saintsquotes.net/
Books written by St Alphonsus Liguori, St Faustina, St John of the Cross, Sacred Music from the Vatican, and others.
They are in the public domain, so feel free to share them, or even publish them for the good of souls.
Merry Christmas!
Mary
Free Catholic Books Apostolate
+JMJ
All for the Glory of God and Salvation of Souls
Jesus loves you
August 16, 2012 at 9:18 am
Luar biasa, saya yakin akan itu. Mengampuni menjadi menyembuhkan.
December 9, 2013 at 12:06 am
Suster yang baik, boleh saya tau lebih dalam mengenai pengampunan itu, bagaimana cara yang suster tempuh untuk mengampuni, karena terkadang ingatan itu datang kembali dan kita seperti menunggu kehancuran terjadi pada musuh kita. Tolong berikan jawabannya. Email saya : thomas.delima22@gmail.com