Fiat Voluntas Tua

Antara Hati dan Pikiran Menjadi Kata dan Tindakan

| 0 comments

Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: “Dosamu telah diampuni.”

Berpikir positif ataupun negatif tidak akan terlihat sampai kita mendengar kata-kata dari seseorang. Mereka yang berpikir positif pasti menggunakan kata-kata yang positif, yang membangun semangat, yang selalu melihat sisi baik dari setiap keadaan… seburuk apapun. Termasuk disini mereka yang tidak pernah berbicara buruk tentang orang lain, apalagi orang-orang yang dikenalnya. Tidak pernah membicarakan keburukan tempatnya bekerja apalagi kelemahannya.

Disisi lain orang yang berpikiran negatif memilih kosa kata yang selalu menyudutkan segala sesuatu, ada saja yang terlihat buruk dihadapan mereka sekecil apapun. Tidak ada kata-kata pujian yang keluar dari mulutnya. Senang bergossip dan membicarakan keburukan orang lain termasuk orang-orang yang dikenalnya.

Jadi apa yang ada dalam pikiran, apa yang telah di proses oleh seluruh syaraf otak manusia mendorongnya untuk memilih kata-kata yang diucapkan dan juga mengambil keputusan untuk bertindak. Lalu dari manakah sumber pikiran itu? Ternyata pemicunya adalah perasaan kita – atau apa yang ada dalam hati kita. Persis seperti kalimat yang sering diucapkan Yesus dalam Mat 15:19 Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.Berarti dari hati juga bisa timbul pikiran-pikiran yang baik, yang meneguhkan dan membangun semangat.

Yesus bisa melihat pikiran yang timbul dari setiap orang yang ada disekitarNya. Ia sering mengatakan “Apakah yang kamu pikirkan dalam hatimu?” Ia yang Maha Tahu pun mengetahui apa yang kita pikirkan saat ini, tanpa menunggu kita mengucapkannya. Tanpa kita sadari Roh Kudus yang selalu menyertai sejak kita dibaptis, sering mengajak kita membisikkan kata-kata lembut justru pada saat perasaan-perasaan muncul dalam hati kita. Ia ingin kita memilih tindakan yang benar, Ia ingin kita mengucapkan kata-kata yang sesuai dengan keinginanNya. Hal ini juga telah diajarkan oleh rasul Paulus dalam pengajarannya – Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus (Flp 2:5).

Hari Minggu ini kita merayakan Hati Kudus Yesus – apa artinya? Segala karya Yesus yang luar biasa, bukan hanya pengajaranNya tetapi segala  pengorbananNya, adalah bersumber dari HatiNya yang Maha Kudus. Hati yang penuh dengan kasih, hati yang merindukan setiap orang bersatu kembali kepadaNya. Ia ingin setiap dari kita menyerahkan hatinya untuk dipenuhi kasihNya, agar hati kita dilingkupi oleh hatiNya, dipenuhi oleh kasihNya. Sehingga apa yang kita rasakan adalah sejalan dengan perasaan Kristus. Apa yang kita pikirkan sejalan dengan pikiran Kristus. Dan akhirnya apa yang kita katakan dan perbuat, adalah sejalan dengan apa yang diajarkanNya.

Karena hatiNya yang kuduslah, kita beroleh rahmat pengampunan dan penebusan atas maut. Kita tidak layak lagi untuk menghakimi setiap orang kalau saja kita menyadari bahwa kita sudah ditebus dengan sangat mahal oleh Kristus. Selayaknyalah kita memenuhi hati kita dengan kasih dan syukur senantiasa. Semoga hati kita semakin hari dipenuhi oleh kasih dan rahmatNya, sehingga pikiran kitapun hanya dipenuhi pikiran Kristus. Apa yang kita pikirkan adalah semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji (Flp 4:8).

==============================================================================================

Bacaan Injil Luk 7:36 – 8:3

Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan. Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi.  Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.
Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat hal itu, ia berkata dalam hatinya: “Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu, siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa perempuan itu adalah seorang berdosa.” Lalu Yesus berkata kepadanya: “Simon, ada yang hendak Kukatakan kepadamu.” Sahut Simon: “Katakanlah, Guru.”
“Ada dua orang yang berhutang kepada seorang pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh.  Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan terlebih mengasihi dia?” Jawab Simon: “Aku kira dia yang paling banyak dihapuskan hutangnya.” Kata Yesus kepadanya: “Betul pendapatmu itu.” Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia berkata kepada Simon: “Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku. Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak, tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi. Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih.” Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: “Dosamu telah diampuni.”
Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia, berpikir dalam hati mereka: “Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni dosa?”
Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu: “Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!”
Tidak lama sesudah itu Yesus berjalan berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa memberitakan Injil Kerajaan Allah. Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia, dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.

Leave a Reply

Required fields are marked *.