Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepadaKu jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku”
Kalau yang namanya perintah atasan, rasanya secara refleks semua orang pasti bisa bilang “Siap ! Laksanakan!” atau ” Baik pak/bu, saya usahakan” dsb dsb. Ada rasa sungkan dan ewuh pakewuh kalau kita menolak atau mempertimbangkannya. Salah satu sebabnya karena kita merasa hidup kita, atau tepatnya penghidupan kita dan bahkan posisi kita tergantung padanya. Bisa juga kita merasa tidak ‘pantas’ menolak dan melawan perintah, walaupun di kemudian hari bisa jadi perintah tersebut bisa jadi kurang tepat. Namanya juga masih manusia kan, bisa saja salah dan kurang matang pertimbangannya.
Nah, itu kalau atasn kita manusia. Bisa dibayangkan kalau yang mengutus dan memerintahkan itu adalah Tuhan kita, sang pencipta. Begitu Dia bersabda, jadilah langit, jadilah terang, jadilah bumi beserta segala isinya dan jadilah manusia… wow… siapa yang berani melawan? Siapa saja yang Dia inginkan untuk kembali, pasti akan kembali kepadaNya. Tapi yang luar biasa, Allah memberikan kebebasan kepada manusia, khusus manusia, bukan ciptaan lainnya untuk memiliki kehendak bebas.. sebebas-bebasnya, termasuk menolak tawaran dan perintahNya.
Disinilah letak rahasianya. Kalau saja manusia mengenali dan mengikuti perintahNya yang halus, sehalus desiran angin sehingga kita harus memiliki kepekaan tinggi untuk mendengarkan keinginanNya, seharusnya kita tahu bahwa Allah kita tentu ingin memberikan rancanganNya, rancangan kehidupan damai sejahtera dan akhirnya semua ciptaanNya kembali kepadaNya.
Sayangnya kita sering disibukkan dengan berbagai hal, sehingga merasa Allahlah yang menjauh dari kita, padahal kita yang perlahan-lahan membalikkan punggung dan menjauh dariNya. Kristus sendiri tidak berani melawan kehendak Bapa yang ingin menarik siapapun yang diutus kepadaNya. Mereka inilah yang akan dibangkitkan pada akhir zaman. Wow… sungguh janji yang luar biasa, keabadian kekal – bukankah itu impian semua umat manusia? Siapapun yang ditarik oleh Bapa – berarti orang-orang yang menolak dan menjauh sebenarnya ada upaya penuh kasih yang dicurahkan untuk menarik mereka kembali kepada Allah sang sumber kasih. Siapa yang mampu melawan kasih Tuhan?
Setiap orang yang mendengar dan menerima pengajaran serta tidak menolak kasih Tuhan, percaya kepada pada Sang Roti Hidup yang datang dari Sorga akan menerima hidup kekal. Terima kasih Bapa untuk kasihMu, terutama untuk janjiMu yang tidak tergoyahkan. Kami serahkan kehidupan kami untuk dipenuhi kasihMu agar semakin banyak orang mendengar, merasakan dan akhirnya menerima KasihMu. AMDG
==============================================================================================
Bacaan Injil Yoh 6:44-51
`Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman. Ada tertulis dalam kitab nabi-nabi: Dan mereka semua akan diajar oleh Allah. Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku. Hal itu tidak berarti, bahwa ada orang yang telah melihat Bapa. Hanya Dia yang datang dari Allah, Dialah yang telah melihat Bapa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. Akulah roti hidup. Nenek moyangmu telah makan manna di padang gurun dan mereka telah mati. Inilah roti yang turun dari sorga: Barangsiapa makan dari padanya, ia tidak akan mati. Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.”