Menarik! Mgr. Ludovicus Manullang OFM Cap (Uskup Sibolga) datang bersama kami ke Polda memakai baju kebesaran Uskup. Begitu kami hadir, di halaman Polda sumut sudah digelar aksi damai ratusan orang yang terdiri dari para pastor, suster dan frater berjubah bersama dengan masyarakat yang bersimpati.
Singkat cerita, karena email ini saya kirim dari Polda Sumut saat break sebentar di tengah pemeriksaan yang masih berlangsung. ..
Pastor bersama kami telah lama melakukan perlawanan atas ketidakadilan pemerintah Tapanuli Tengah (Sibolga) terhadap masyarakat. Lawan utamanya adalah Penguasa setempat. Keuskupan Sibolga melalui pastor Rantinus Manalu membantu benih karet dan dana kepada masyarakat adat disana, yang akhirnya berujung pada kriminalisasi pastor Rantinus Manalu karena pemerintah kabupaten beranggapan bahwa lahan yang ditanami benih karet oleh warga adalah lahan hutan. Sementara masyarakat berpendirian bahwa mereka telah mendiami dan menggarap lahan itu sejak tahun 1941.
Belum lama saya menyampaikan keprihatinan atas kriminalisasi KPK, sekarang saya harus prihatin atas kriminalisasi terhadap masyarakat, pastor Rantinus Manalu, yang berarti juga kriminalisasi terhadap Uskup, yang berarti juga kriminalisasi terhadap Keuskupan…
Dari berbagai sumber, mungkin rekan2 dapat melacak info soal kronologi kasus ini. Untuk info yang fresh from the oven, rekan2 bisa kontak saya via email atau HP saya di 0813755XXXXX
Berita lain dari Sinar Indonesia Baru Medan disini http://hariansib.com/?p=103420
December 17, 2009 at 5:59 pm
Ya…kita tidak boleh takut di atas kaki KEBENARAN dan KEADILAN. Hai para penguasa dan pejabat lalim…sadarilah dirimu itu berasal dari rakyat dan untuk rakyat…dan sesungguhnya kau juga rakyat. Pejabat itu dari kampung, maka jangan kianati orang kampung. Pejabat itu tidak bisa hidup tanpa petani, maka jangan menindas mereka. Moga ketidakadilan di Tapanuli Tengah akan segera berakhir. Maka para penguasa yang tidak becus harus ditindak tegas,