“Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.”
Termasuk kelompok manusia macam apakah saya ini, hamba yang setia dan bijaksana, hamba yang oportunis, hamba yang ambisius, hamba yang jahat, culas dan munafik atau apa? Pertanyaan ini terus dan selalu muncul disaat saya selesai melakukan tugas, memutuskan sesuatu, beraktivitas, mengungkapkan emosi, acuh tak acuh, diam melihat kesalahan, ikut berbuat salah atau berbuat baik menurut versi saya.
Kadang kala perbuatan yang kita anggap baik, ternyata berakibat buruk, seperti ketika saya membela seorang bapak yang teraniaya dan menolong seorang anak yang terbuang dari keluarganya, ternyata banyak orang tidak suka dan menyalahkan, ketika hal itu terus dijalani sesuai keyakinan dan kata hati, keadaan bukan membaik tetapi memburuk, akhirnya mengganggu kehidupan keluarga. Disisi lain, ketika saya merasa perbuatan tersebut salah, malah berakibat baik dan dianggap positip oleh banyak orang, saya percaya ini adalah kehendakNya.
Memang ada banyak tanda yang harus dipahami dalam berkomunikasi dengan Tuhan, yang kadang sulit dimengerti jika dengan iman yang diam atau tanpa perbuatan, karena inilah tantangan hidup berziarah. Terus berjaga-jaga dengan konsisten memegang janji sakramen kita dengan Tuhan yang pasti hadir sebagai tuan, menangih janji pada kita yang telah menjadi hambaNya, jadi patut diingat bahwa setiap perbuatan kita, tidak ada yang luput dari mata Tuhan.
Maka teruslah menjadi orang baik dan bermanfaat bagi sesama, janganlah kita menjadi pecundang atau penganiaya sesama, karena orang yang paling miskin di dunia ini bukanlah mereka yang tidak punya memiliki materi, sarana, sandang dan pangan, tetapi adalah orang yang tidak ditolak kehadirannya dimana-mana. Jika ini sampai terjadi maka setiap hari kita hanya bisa meratap dan mengertakkan gigi geligi kita. [Samsi Darmawan]
==================================================================
Bacaan Mat 24:42-51
“Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.” “Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.”