Fiat Voluntas Tua

Gratis Tapi Bayar

| 0 comments

“Bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta?”

Sekilas saya melihat promo sebuah kartu kredit. Menarik sekali bisa dapat makan gratis sepanjang tahun. Kok bisa ya? Ternyata ada syaratnya yang harus diikuti. Lumayan berat juga karena pemakaian kartu kredit setiap bulannya harus dalam jumlah diatas nilai tertentu. Selain itu ketentuan ‘gratis’ hanya berlaku di beberapa tempat dan dengan syarat yang datang sekian orang dan yang mendapatkan makan ‘gratis’ hanya orang ke empat dst. Ada lagi yang bagi-bagi gratis I-Pod untuk setiap aplikasi, tapi ternyata baru bisa didapat kalau kita menggunakan kartu kredit tersebut selama 6 bulan dengan minimal 2 juta rupiah pemakaian per bulan. Halaah… tapi begitulah namanya ‘marketing gimmick,’ trik-trik  pemasaran yang digunakan untuk menarik pelanggan gemuk. Dulu syarat mendapatkan kartu kredit berat sekali, sekarang malah cuma perlu KTP.  Selama aturannya disampaikan kepada calon pelanggan, kejadian ini sah-sah saja di dunia bisnis kan?

Injil hari ini mengingatkan kita, bahwa awalnya kedatangan Jesus kedunia pada awalnya diutamakan untuk membebaskan bangsa Yahudi yang merupakan bangsa pilihan Yahwe. Dalam perumpamaan ini undangan pesta kawin diberikan pada orang-orang pilihan saja, tetapi ternyata terlalu banyak alasan untuk memenuhi undangan ini. Masih ada hal lain yang lebih penting sehingga undangan istimewa tersebut sepertinya tidak dihargai. Demikian juta karena kedegilan hati bangsa Yahudi, mereka menolak tawaran Allah bahkan menyiksa dan menyalibkan Sang Juru Selamat. Walhasil tawaran yang begitu menggiurkan, kehidupan kekal tidak lagi diterima sebagai hal yang eksklusif, tetapi menjadi terbuka bagi bangsa non Yahudi. Sangat jelas dikatakan Jesus pada Amanat AgungNya “Pergilah dan jadikanlah semua bangsa murid KU, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman. (Matius 28:19-20)

Akhirnya undangan tawaran keselamatan dan hidup kekal diberikan kepada semua orang, mereka yang di jalan-jalan dan dipasar-pasar, yang tidak dikenal, yang berdosa sekalipun diundang. Tetapi dengan syarat yang sama dengan undangan sebelumnya,  yaitu dengan menggunakan pakaian pesta tentunya. Rupanya undangan istimewa ini sering pula dianggap sepele, ada yang ingin datang ke pesta hanya ingin mendapatkan ‘makan gratis’.  Sama seperti di jaman kuliah dulu, kalau cadangan menipis,  iseng-iseng datang ke pesta undangan hanya bermodal baju pesta. Syukur kalau kenal dengan yang mengundang, istilahnya “perbaikan gizi” ….nostalgia anak kost :D

Dalam penziarahan hidup kita perlu menetapkan tujuan akhir hidup ini. Apakah ingin hadir pada “perjamuan kawin Anak Domba” atau tidak? Gak ada yang gratis di dunia ini, mau makan  ‘gratis’ di restoran mahal ternyata harus membayar  banyak lewat kartu kredit sekalipun. Maka kalau memang berniat akan hadir memenuhi undangan ‘Gratis” dari Kerajaan Sorga maka perlu persiapan selayaknya kita datang ke pesta, mandilah sehingga badan kita bersih dan wangi, pakailah pakaian yang pantas.  Kita tidak tahu berapa lama waktu tersisa untuk persiapan diri menuju perjamuan abadi ini,  bisa  sepuluh tahun, 5 tahun bahkan mungkin 3 bulan. Yang jelas kalau tidak dimulai dari sekarang,  kita akan kehilangan kesempatan berikutnya dan kita akan didapati ‘kotor’ serta tidak layak pada saat hari itu datang secara tiba-tiba.

===============================================================================================

Bacaan Mat 22:1-14

“Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: “Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.”

Leave a Reply

Required fields are marked *.