Fiat Voluntas Tua

Kaya dan Sombong… biasa kan?

| 0 comments

“Lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.”

Lubang pintu yang disebut ‘lubang jarum’ adalah sebutan orang Yahudi bagi pintu masuk kota yang serupa dengan lubang jarum sempit memanjang. Pintu ‘lubang jarum’ yang berada di tembok pembatas kota baru digunakan bila pintu gerbang kota ditutup setelah ”jam kerja”. Hanya penduduk kota yang bisa masuk lewat pintu lubang jarum yang dijaga tentara. Unta bisa lewat kah? Bisa sekali karena memang pintunya masih cukup tinggi untuk dilewati unta. Unta memang masih bisa lewat lubang jarum, tetapi penumpang dan barang-barangnya harus diturunkan terlebih dulu. Mengapa? Karena harus diperiksa oleh penjaga pintu, apakah ia penduduk kota dan barang-barangpun harus di ”screening” apa kena pajak atau tidak. Kalau penumpang atau bebannya tidak diturunkan dari onta maka rombongan sudah pasti tidak akan dijinkan masuk melalui pintu penjagaan tersebut. Setelah lolos dari pemeriksaan, unta pun harus ditarik masuk kedalam lubang jarum, karena ia tidak akan berjalan sendiri tanpa ditarik tuannya apalagi melalui lorong sempit dan gelap.

Itulah yang dimaksud Yesus, lebih mudah bagi Yesus menarik unta masuk melewati pintu lubang jarum daripada mengajak orang kaya masuk surga. Tidak ada yang mustahil bagi Yesus walaupun ia termasuk orang Yahudi tapi Ia adalah 100 % Allah yang memegang kunci pintu Surga. Unta hanya akan diam saja bila barang-barang dan ikatannya dilepaskan, bahkan diam dan menurut untuk ditarik Yesus masuk lorong yang sempit dan gelap. Tapi orang kaya belum tentu rela melepaskan ikatan (pikiran dan hati) nya untuk terus menerus menambah kekayaan dan tidak pernah puas dalam kehidupannya. Juga akan sangat sulit untuk tetap ”diam” tidak berpikir akan hartanya, apalagi harus memikul salib kehidupan sebagai pengikut Kristus dalam melewati lorong gelap dalam hidupnya untuk masuk KerajaanNya. [Diambil dari artikel “Unta masuk lubang Jarum” ]

Kekayaan dan kesombongan itu bergandeng tangan. Walaupun cukup banyak orang yang kaya tetapi tidak sombong, namun kekayaan memang mudah membuat orang menjadi sombong. Lha yang miskin dan sombong saja tidak kurang kok. Coba lihat ada saja orang  yang setelah mendapat santunan dana dari PSE kok malah datangnya naik sepeda motor. Ada lagi yang uang santunan sekolah dipakai untuk membeli pulsa. Ngaku ‘miskin’ perlu santunan, tapi kelakuannya seperti orang kaya :D Bila orang itu sombong sebenarnya secara tidak sadar ia mulai tidak memerlukan Allah. Orang seperti inilah yang sulit masuk Kerajaan Surga.

Menjadi kaya itu tidak dilarang. Yang tidak baik itu adalah bahwa karena kaya orang menjadi sombong dan tidak membutuhkan Allah. Menjadi kaya lalu sombong tidak hanya melalui harta, tetapi bisa juga terjadi pada orang yang memamerkan kepandaiannya, ketrampilan dan kecantikannya,jabatan, pangkat dan gelarnya lebih dari pada orang lain. Untuk orang seperti ini akan sulit mengikuti petunjuk Kristus menuju Kerajaan Allah. Walaupun demikian, segalanya mungkin terjadi bila Allah menjamah hati orang seperti ini menjadi rendah hati untuk diubahkan seperti Kristus. Segalanya mungkin kalau saja kita menyadari bahwa kekayaan, kepandaian, ketrampilan dan kecantikan adalah karunia dan pemberian sementara dari Allah, yang kita pinjam dan harus dikembalikan serta dipertanggungjawabkan pada saatnya nanti.

==============================================================================================

Bacaan Mat 19:23-30

Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah.” Ketika murid-murid mendengar itu, sangat gemparlah mereka dan berkata: “Jika demikian, siapakah yang dapat diselamatkan?” Yesus memandang mereka dan berkata: “Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.” Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: “Kami ini telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?” Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada waktu penciptaan kembali, apabila Anak Manusia bersemayam di takhta kemuliaan-Nya, kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel. Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal. Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang terakhir akan menjadi yang terdahulu.”

Leave a Reply

Required fields are marked *.