Fiat Voluntas Tua

Be Respond-able

| 0 comments

Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka

Yesus hendak mengajarkan makna tanggung jawab seorang pemimpin kepada kita, dan jangan pernah lari dari konsekuensi yang harus kita hadapi.

Ada 2 (dua) kejadian menarik yang saya alami akhir-akhir ini, yaitu pengalaman melayani event Family Gathering KAJ yang bekerja sama linta komisi dan kategorial dan jadi pemerhati Job Fair KAJ 2009 yang baru saja selesai diadakan oleh teman-teman lintas Kategorial.

Luar biasa, semuanya berjalan sesuai rencana tanpa gangguan yang berarti, karena pada akhirnya semua panitia pasrah dan percaya kepada Tuhan, seperti yang dilakukan oleh Yesus, ketika harus memecahkan roti dan ikan untuk memberi makan banyak orang.

Semua ini tidak berjalan begitu saja, karena kendala pada awal-awal kegiatan ini dilaksanakan penuh dengan rasa kuatir, penuh ketegangan emosi dan ketakutan akan banyak hal, terutama soal kepanitiaan, dana dan peserta. Bagaimana kalau peserta tidak ada, atau dana yang kurang atau panitia yang tidak mau bekerja karena masing-masing ada ego soal kategorialnya.

Secara diam-diam maupun terang-terangan, saya selalu memotivasi dan membangkitkan semangat teman-teman untuk terus maju, agar tidak berputar ditempat dalam melayani, hanya dengan percaya saja maka semua ini akan berjalan dan berhasil. Jangan pernah takut akan setiap niat atau kegiatan yang baik.

Hingga tiba saatnya, segala ketakutan dan kekuatiran menjadi hilang dan tergantikan oleh rasa heran, karena seperti dialami oleh panitia Job Fair KAJ ini disaat-sata akhir harus menolak puluhan perusahaan yang ingin ikut sebagai peserta dan lebih dari seratusan peserta pencari kerja yang hendak masuk lokasi mencari kerja, bukan berarti menghindar tanggung jawab, tetapi memang sudah tidak ada ruangan lagi. Tetapi dengan sebuah tanggung jawab untuk mengadakan lagi dimasa yang akan datang, karena masih banyak kebutuhan yang belum terpenuhi.

Sebagai seorang pemimpin hendaklah berani mengambil resiko dan menanggung konsekuensi, karena jika tugas dijalankan sungguh-sungguh, berkat yang diterimapun sebesar tanggung jawab yang dibebankan. Kerap saya sampaikan kepada teman-teman, bahwa sebagai pemimpin jangan pernah mengalihkan atau menghindar kendala atau masalah yang datang, hadapi saja apapun yang terjadi, karena seorang pemimpin dinilai dari keberaniannya mengambil keputusan atau menghadapi persoalan dan mempertanggung jawabkannya.[Samsi Darmawan]

==================================================================

Matius 14:13-21

Setelah Yesus mendengar berita itu menyingkirlah Ia dari situ, dan hendak mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mendengarnya dan mengikuti Dia dengan mengambil jalan darat dari kota-kota mereka. Ketika Yesus mendarat, Ia melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Menjelang malam, murid-murid- Nya datang kepada-Nya dan berkata: “Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah orang banyak itu pergi supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa.” Tetapi Yesus berkata kepada mereka: “Tidak perlu mereka pergi, kamu harus memberi mereka makan.” Jawab mereka: “Yang ada pada kami di sini hanya lima roti dan dua ikan.” Yesus berkata: “Bawalah ke mari kepada-Ku.” Lalu disuruh-Nya orang banyak itu duduk di rumput. Dan setelah diambil-Nya lima roti dan dua ikan itu, Yesus menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid- Nya, lalu murid-murid- Nya membagi-bagikannya kepada orang banyak. Dan mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, dua belas bakul penuh. Yang ikut makan kira-kira lima ribu laki-laki, tidak termasuk perempuan dan anak-anak.

Leave a Reply

Required fields are marked *.