Fiat Voluntas Tua

Herodes dan Herodias

| 0 comments

“Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya”

Sering kita dengar atau baca dalambiografi orang-orang sukses dikatakan dibalik keberhasilan para pria sukses, pasti ada seorang wanita dibelakangnya. Umumnya adalah pasangannya, walau ada juga pria yang merasa termotivasi karena didikan ibunya. Bahkan sebuah lagu karya Ismail Marzuki “Sabda Alam” menyatakan pria bertekuk-lutut disudut kerling wanita. Wooow…

Maka seharusnya perempuan harus sungguh menyadari peranannya dimanapun, apakah sebagai ibu atau sebagai istri. Mereka bisa membuat seorang pria naik mencapai posisi puncaknya baik dalam kedudukan atau segala usaha. Tetapi juga bisa menjatuhkannya dalam sesaat seperti banyak kasus tragedi para pemimpin yang terjadi diberitakan dimedia.

Peranan Herodias dalam bacaan hari ini ternyata tidak membuat Herodes yang sebenarnya menyukai kebenaran, berani bertindak mendukung kebenaran. Rupanya ia lebih tertarik pada 3 TA seperti pepatah jawa : harta, wanita dan tahta. Dengan kekuasaannya ia mendapatkan wanita yang diinginkannya, dan untuk mempertunjukkan kekuasaannya ia tidak mau merubah keputusan yang telah dibuatnya….. walau ia sadari keputusannya salah.

Herodias justru memelihara dan menyuburkan benih kebencian pada Johanes Pembaptis yang berani-beraninya melabrak sang raja. Suara kenabian yang mengingatkan para pemimpin untuk menjadi pembawa kebenaran, untuk menjadi suri tauladan, tidak hendak menyadarkannya. Bahkan untuk melampiaskan kebenciannya, ia mencari akal dan menggunakan kesempatan yang ada, termasuk memanfaatkan anak perempuannya.

Bisa dibayangkan benih seperti apa yang ditebarkan perempuan semacam Herodias ini ditengah keluarga dan orang-orang disekitarnya. Paras cantik yang dimilikinya menyerupai malaikat maut yang haus akan darah orang-orang yang dibencinya. Bahkan senyumannya pun menebarkan aura kebencian.

Semoga para perempuan lebih peka dalam mendengarkan suara kenabian, suara hati yang mengingatkan kita untuk setia dan bertindak demi kebenaran. Dengan demikian kemanapun kita melangkah, berkata dan bertindak maka yang ditebarkan adalah suasana kasih, persaudaraan dan kedamaian. Kalau saja semua perempuan melakukannya, mungkin bisa menyelamatkan banyak pria sebelum menjadi terpidana korupsi dan berbagai perkara kriminal lainnya.

==================================================================

Bacaan Mat 14:1-12

“Pada masa itu sampailah berita-berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. Lalu ia berkata kepada pegawai-pegawainya: “Inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya.” Sebab memang Herodes telah menyuruh menangkap Yohanes, membelenggunya dan memenjarakannya, berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya. Karena Yohanes pernah menegornya, katanya: “Tidak halal engkau mengambil Herodias!” Herodes ingin membunuhnya, tetapi ia takut akan orang banyak yang memandang Yohanes sebagai nabi. Tetapi pada hari ulang tahun Herodes, menarilah anak perempuan Herodias di tengah-tengah mereka dan menyukakan hati Herodes, sehingga Herodes bersumpah akan memberikan kepadanya apa saja yang dimintanya. Maka setelah dihasut oleh ibunya, anak perempuan itu berkata: “Berikanlah aku di sini kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam.” Lalu sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya diperintahkannya juga untuk memberikannya. Disuruhnya memenggal kepala Yohanes di penjara dan kepala Yohanes itu pun dibawa orang di sebuah talam, lalu diberikan kepada gadis itu dan ia membawanya kepada ibunya. Kemudian datanglah murid-murid Yohanes Pembaptis mengambil mayatnya dan menguburkannya. Lalu pergilah mereka memberitahukannya kepada Yesus.”

Leave a Reply

Required fields are marked *.