Fiat Voluntas Tua

Ketaatan demi Kesejahteraan Bersama

| 0 comments

“Kuk yang Kupasang itu enak dan bebanKu pun ringan.”

“Biarlah ordo-ordo religius lain lebih unggul daripada kita dalam hal puasa, pantang tidur dan macam-macam lakutapa yang lain. Mereka menjalankan hal itu secara ikhlas menurut pola hidup dan peraturan masing-masing. Akan tetapi, dalam hal ketaatan yang sejati  lagi sempurna, apalagi dalam hal penyangkalan kehendak dan pendiriiannya, kalianlah saudara-saudara  yang terkasih, yang mengabdi Allah Tuhan kita dalam Serikat ini, kuharapkan  menjadi unggul” (Surat Ignatius Loyola, tgl 26 Maret 1553).

Warta Gembira hari ini hemat saya mengajak dan mengingatkan kita pentingnya keutamaan ‘ketaatan’ dalam cara hidup dan cara bertindak kita. Kalau kita cermati dalam hidup sehari-hari, antara lain sebagaimana nampak dalam apa yang terjadi di jalanan, rasanya cukup banyak orang kurang taat pada aneka tatanan dan aturan.

Cukup banyak para pengendara sepeda motor, mobil atau pejalan kaki melanggar rambu-rambu lalu lintas seenaknya. Demikian juga dalam hal makanan, minuman atau obat serta aneka macam sarana-prasarana dalam kemasan antara lain tertulis peraturan pemanfaatan atau pemfungsian, namun kiranya banyak orang kurang atau tidak memperhatkan aturan pakai atau pemfungsian tersebut.  Apa yang terjadi di jalanan maupun hidup sehari-hari dalam hal makan, minum dan penggunaan sarana-prasarana hemat saya merupkan cermin kwalitas atau mutu warganegara/bangsa. 

Marilah kita tegakkan dan hati keutamaan ketaatan di dalam hidup sehari-hari. Kita dapat belajar dari dan bercermin pada apa yang terjadi di dalam anggota tubuh kita. Masing-masing anggota tubuh kita setia di tempatnya dan pada saat dibutuhkan ia langsung berfungsi sebagaimana diminta atau diperintahkan. Misalnya ketika ada tugas makan: tangan mengambil makanan langsung dimasukkan ke mulut, mulut mengunyah seperlunya dan kemudian diteruskan ke perut melalui leher, dan Tuhan menganugerahi ‘mesin canggih’ di perut kita untuk mengolah makanan yang kemudian disalurkan ke seluruh tubuh. Anggota-anggota tubuh saling mentaati dan menghormati sehingga seluruh tubuh segar-bugar, sehat wal’afiat.  Maka marilah kita saling mentaati satu sama lain demi kebahagiaan dan kesejahteraan hidup bersama. [Ign Sumaryo SJ]

==============================================================================================

Bacaan Mat 11:28-30

“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.”

Leave a Reply

Required fields are marked *.