Fiat Voluntas Tua

Dukacita yang Melahirkan Sukacita

| 3 Comments

Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia.

Saya bersyukur terlahir sebagai perempuan yang pernah merasakan sakitnya melahirkan. Bukan sekali bahkan tiga kali melalui proses yang orang bilang, seperti melewati lubang jarum. Jangan tanya sakitnya lah. Hanya perempuan yang pernah melahirkan bisa memahami apa yang saya rasakan. Tapi justru pengalaman dan cerita perempuan lain yang pernah melahirkan itulah, sempat membuat saya takut dan gamang saat menghadapi kelahiran.

Setiap laki-laki atau calon bapak juga pastinya pernah merasakan harap-harap cemas dalam masa penantian kelahiran yang 9 bulan itu. Memang tujuan pasutri menikah salah satunya memberikan keturunan untuk melengkapi kebahagiaan mereka dan mewujudkan cinta mereka berdua. Tapi tidak semua laki-laki mampu bertahan mendampingi sang istri tercinta saat melahirkan.  Dibutuhkan keberanian luar biasa untuk bertahan melihat proses kelahiran itu sendiri. Padahal baru melihat lho…. belum merasakan !

Dokter kandungan saya punya kebiasaan meminta semua suami pasiennya untuk bertahan dalam ruang persalinan bila persalinan tersebut normal. Alasannya : kalau ‘membuat’nya normal, ya lahirkan lah dengan normal dan saksikanlah. Karena dengan demikian justru suami akan semakin mencintai istri dan anaknya, karena dia sendiri tidak mampu berbuat apa-apa kecuali memberikan dukungan moril di saat yang paling mendebarkan tersebut. Lanjutnya lagi bagi sang ibu-bapak baru ini pasti semakin menghormati dan mencintai ibu yang telah melahirkannya. And its true ! Saya dan suami semakin mencintai ibu dan ibu mertua saya setelah melalui proses persalinan.

Momen yang paling disyukuri adalah detik-detik setelah persalinan itu lewat,  sesaat setelah mendengar tangis sang bayi. Rasa capai dan sakit yang dilalui langsung lenyap berganti air mata sukacita. Susah dibayangkan dengan kata-kata dan hanya doa syukur yang dipanjatkan akan kebesaran Ilahi yang telah mempercayakan sebuah nyawa baru nan mungil dan cantik kepada kami berdua.

Seperti itulah rasa yang dijanjikan Tuhan dalam sebuah penantian akan terwujudnya harapan yang diberikanNya. Nanti memang tidak ada lagi duka cita setelah melalui pergulatan kehidupan yang sulit dan menyakitkan. Sukacita yang diharapkan akan dialami begitu kita menerima kehidupan yang baru didalam Dia. Seberat apapun dukacita perjuangan hidup kita, Tuhan Jesus sudah mengalamiNya terlebih dulu. Ia tahu pasti dan menemani kita melalui kesulitan ini bersama-sama, dan yang pasti Ia pun sudah menantikan kita dengan sukacita yang tidak akan dapat dicuri oleh seorangpun.

Terima kasih Tuhan, Engkau selalu setia menemani kami melalui berbagai kesulitan hidup dan kami bersyukur bahwa kami telah melaluinya satu demi satu serta merasakan kebahagiaan yang dihasilkan dari setiap kesulitan. Pegang tangan kami agar kami setia sampai akhir ,ya Tuhanku dan Allahku.

===================================================================

Yohanes 16:20-23a

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya kamu akan menangis dan meratap, tetapi dunia akan bergembira; kamu akan berdukacita, tetapi dukacitamu akan berubah menjadi sukacita. Seorang perempuan berdukacita pada saat ia melahirkan, tetapi sesudah ia melahirkan anaknya, ia tidak ingat lagi akan penderitaannya, karena kegembiraan bahwa seorang manusia telah dilahirkan ke dunia. Demikian juga kamu sekarang diliputi dukacita, tetapi Aku akan melihat kamu lagi dan hatimu akan bergembira dan tidak ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu itu dari padamu. Dan pada hari itu kamu tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku.

3 Comments

  1. Ibu Ratna,
    postingan Anda sangat menginspirasi, saya posting ulang dalam note facebook saya.
    berikut linknya :
    http://www.facebook.com/note.php?created&&suggest&note_id=221839979306

    Tuhan memberkati.

  2. membuat saya sangat bahagia akan menjadi seorang ibu.!
    terima kasih

  3. monggo silahkan mbak Erika. Selamat juga buat mbak lina yang akan menjadi seorang ibu. jangan lupa siap berbagi pengalaman iman ya. Berkah Dalem

Leave a Reply to lina Cancel reply

Required fields are marked *.