Fiat Voluntas Tua

Kebohongan Publik

| 0 comments

Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.

Kebohongan atau salah kaprah yang didiamkan dan dibiarkan terus menerus akan menjadi kebenaran yang dipercaya, atau akan menjadi sebuah budaya warisan sejarah. Dan kehebatan Yesus adalah membalikan kebohongan dan penghinaan itu menjadi sebuah tanda kemenangan. Hukuman salib yang dikenakan pada Yesus hendaknya merupakan bentuk penghinaan, tetapi saat ini Salib merupakan simbol kemenangan bagi pengikut Kristus dan sangat menakutkan bagi kekuatan Iblis dan juga banyak kepercayaan/ agama lain, terutama mereka yang selalu menaruh dengki dan iri hati.

Begitu pula kebohongan yang dibuat oleh imam-imam kepala yang menyogok para serdadu, agar membantu kebohongan tersebut, karena justru kebohongan itu membuat pengikut Kristus menjadi berkembang pesat dan melemahkan posisi mereka. Kita sebagai bangsa Indonesia, sejak jaman Belanda hingga kini, demikian sering harus menerima kebohongan, sehingga tidak tahu lagi mana yang benar dan yang bohong, semua bangunan moral menjadi porak-poranda, setiap hari selalu saja ada berita-berita sampah yang bermuatan politik dan lain-lain untuk dipercaya, mulai dari obrolan di teras atau halaman, sms, email, bahkan koran, radio, televisi, film-film juga hasil-hasil riset para ahli sekalipun juga ikut menyebar kebohongan, maka menjadi lengkaplah sudah.

Lebih hebatnya lagi, ketika dan penghinaan dan kebohongan itu harus diubah menjadi kebenaran dan yang benar menjadi bohong demi melindungi institusi atau lembaga yang berkedok kepentingan bangsa atau kepentingan umat, seperti kasus PKI tahun 1965, kasus Trisakti dan kerusuhan Mei 1998, kasus Semanggi I dan II, pembunuhan Munir dan lain sebagainya terus terjadi entah sampai kapan, mungkin hingga rakyat ini marah dan ngamuk mencari kebenaran hakiki tidak bisa dicegah lagi.

Satu hal yang tidak bisa dikalahkan oleh kebohongan itu adalah rasa lapar, dan semoga saja kita semua mau mengungkap kebenaran tersebut, seperti Yesus menampakkan diriNya dihadapan mereka yang percaya, tanpa harus menunggu banyak orang menjadi lapar. Maka kita tidak perlu takut mengungkapkan kebenaran dan melawan penghinaan tersebut, Yesus terus mendampingi dan kita akan menjumpainya ditempat yang indah.

Kalaupun kita tidak mampu melawan penghinaan, hendaknya kita perlu merasa terhina atau putus asa. Kalaupun kita tidak bisa membuktikan kebohongan, hendaknya kita tidak ikut menyebarkannya. Kalaupun kita takut berkata benar, hendaknya kita tidak ikut-ikutan membalikkan fakta. Kalaupun kita memperoleh kesulitan, hendaklah kita jangan menyerah dan serahkan segalanya kepada Yesus. Karena telah dibuktikan bahwa Dia tidak pernah meninggalkan kita yang percaya dan beritakan kepada saudara-saudara yang lain. Ketika Tuhan lahir, untuk mengajarkan teladan hidup bagi kita, Dan Tuhan wafat demi menebus Dosa kita, Sekarang Tuhan telah bangkit untuk mendampingi kita. Mari kita juga terus mewartakan kerajaan Allah yang damai dengan semangat kebangkitannya. Selamat Paskah. [Samsi Darmawan]

===================================================================

Bacaan Matius 28:8-15

Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus.  Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: “Salam bagimu.” Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.

Maka kata Yesus kepada mereka: “Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara- Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku.”

Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala. Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu dan berkata: “Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid- Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur. Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa.”

Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.

Leave a Reply

Required fields are marked *.