Fiat Voluntas Tua

Yang Utama dan Terutama

| 0 comments

“Bait Allah yang dimaksudkan Yesus ialah tubuh-Nya sendiri.”

Saat mengikuti Misa di gereja ayam Ambarawa, Romo Mulyadi SJ mengisahkan pengalamannya saat menggantikan seorang romo dalam misa disebuah rekoleksi. Karena waktu sudah mendesak, ia tidak membawa peralatan misa dan ia hanya membawa stola dengan mengenakan T-shirt dan jeans. Ternyata sesampainya disana hanya disediakan hosti dan anggur tanpa peralatan Misa dan kasula jubah romo.  Setelah bertemu dengan penyelenggara romo menyatakan tetap siap mengadakan misa, karena syarat utama yaitu roti, anggur dan imam sudah tersedia. Tetapi peserta tidak dapat menerima penjelasannya dan ragu apakah misa tersebut sah karena romo tidak mengenakan kasula; bahkan mereka mempertanyakan status romo tersebut. Walaupun sudah menunjukkan kartu tanda pengutusan uskup setempat, beliau masih juga diragukan ke-romo-annya. Walhasil romo pulang kembali dan tidak jadi mempersembahkan misa. Ia minta maaf pada rekan imam yang digantikannya karena umat menolaknya.

Kisah nyata ini mungkin membuat kita geram, betapa naifnya umat yang telah menolak kesempatan istimewa untuk bertemu Tuhan. Mereka tidak tahu lagi membedakan mana yang utama dan terutama dalam menyelenggarakan misa yaitu hosti, anggur dan imam sebagai sarana perjumpaan kita dengan Tuhan. Inti Injil hari ini yang mengisahkan marahnya Tuhan Yesus karena orang Yahudi sudah menjauh dari inti ibadah sebagai sarana perjumpaan dengan Tuhan. Mereka mengutamakan pernak-pernik ibadah seperti persiapan hewan kurban, mencari kesempatan memperkaya diri dengan menentukan kurs tersendiri bagi jamaah yang datang.  Para imam yahudi melakukan komersialisasi jabatan keimaman mereka. Mereka lupa bahwa seharusnya mereka lah yang menggembalakan jamaah untuk bertemu dengan Tuhan.

Bukankah kita juga sering mengabaikan yang utama dan terutama dalam kehidupan sehari-hari? Apa bedanya dengan mereka para imam yang ditegur keras Tuhan Yesus? Godaan terbesar dalam era hedonisme seperti saat ini membuat kita mudah melupakan yang utama dan terutama dalam hidup. Contohnya HP – handphone. Berapa banyak orang lupa waktu dan lupa uang bila sudah berhubungan dengan HP. Di saat misa masih banyak ditemui umat berbagai usia memainkan HPnya.  Seorang siswa ingin meminjam uang hanya untuk membeli HP model terakhir, bukannya untuk membeli buku. Ada umat mengaku pada romo tidak mampu bayar uang sekolah anak, tapi selalu ada uang untuk membeli pulsa.  Mungkin di masa puasa berikutnya, bisa diusulkan pantang jenis baru: menahan diri untuk tidak mengirim SMS atau menggunakan HP agar kita kembali menghargai apa yang terutama dalam hidup ini.

Hal yang remeh temeh ini tapi selalu dan selalu dilakukan akhirnya membuat kita menjauh dari tujuan utama dan terutama kita dalam hidup. Kita perlu kembali memikirkan apa yang paling penting dan harus dilakukan agar kita juga tidak menyianyiakan segala rahmat Allah yang telah disediakan. Tujuan kita adalah kebahagiaan rahmat kebangkitan Kristus, tapi kita harus siap menanggung salib penderitaan. Tidak ada kebangkitan tanpa salib penderitaan. Semua yang ada disekitar kita bisa menjadi penghalang dalam mencapai kebangkitan dan kemuliaan. Tapi ada juga berbagai sarana yang dipakai untuk mengingatkan kita akan pentingnya memanggul salib penderitaan dan terus bertahan sampai kita menemukan kebangkitan dan kemuliaan Kristus. Semoga di masa prapaskah ini kita tetap setia sampai akhir untuk terus fokus pada yang utama dan terutama dalam penziarahan hidup.

===============================================================

Bacaan Yoh  (2:13-25)

13 Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. 14 Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. 15 Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya.16 Kepada
pedagang-pedagang merpati Ia berkata: “Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu  membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.” 17 Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: “Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku.” 18 Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: “Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?” 19 Jawab Yesus kepada mereka:
“Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.” 20 Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: “Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?” 21 Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri.22 Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus. 23 Dan sementara Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya, karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya. 24 Tetapi
Yesus sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka semua, 25 dan karena tidak perlu seorangpun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.

Leave a Reply

Required fields are marked *.