Fiat Voluntas Tua

Gembala Lelah bisa Lengah

| 0 comments

“Mereka itu bagaikan domba-domba tak bergembala.”

Adakalanya memang kita sering diterpa kejenuhan dan kelelahan, bisa fisik bisa juga mental, akibat tingginya aktivitas dan menjadi rutinitas. Saya ingat semasa menjadi ketua lingkungan, beberapa kali pengen sekali mundur, gak sanggup menghadapi tanggungjawab yang begitu besar. Tapi setiap kali timbul perasaan itu, ada saja kejadian yang membuat hati saya tergerak dan membatalkan niat itu. Entah gara-gara ada umat yang telpon minta tolong dicarikan pastor untuk sakramen perminyakan, atau ada warga baru yang ingin mendaftar di lingkungan saya. Hal-hal kecil yang sepertinya sepele, cukup untuk membuat saya sadar bahwa ada bagian kecil yang saya lakukan dalam rangka mempertemukan mereka dengan Yesus. Maka kalau saya sampai meneruskan niat untuk mundur, alangkah kecewanya mereka karena ‘jalannya’ mungkin jadi semakin jauh. Atau kalau tidak saya lah yang mempersulit perjumpaan mereka dengan Sang Penyelamat.

Demikianlah dalam kehidupan kita sehari-hari, mungkin pernah terbersit juga pikiran… ah, sekali-sekali saya pengen ‘refreshing’ meninggalkan kegiatan harian. Sekali-sekali memanjakan diri, tidak berfungsi sebagai ibu. Biar anak-anak mengurus dirinya sendiri, atau malah biar mereka rasakan bagaimana keadaan rumah tanpa kehadiran ibunya. Wah…. bahaya juga ya, kejadian sesaat itu justru bisa membuat kita lengah dan akhirnya yang sesekali bisa menjadi dua kali, tiga kali dan… kok enak ya? akhirnya diteruskan menjadi kebiasaan buruk.

Maka kalau Injil hari ini mengingatkan kita akan Yesus yang penuh dengan ‘compassion’, hati yang mudah tergerak melihat kerinduan orang banyak untuk bertemu Dia. Seharusnyalah kita juga memiliki hati yang sama seperti Yesus. Secapek-capeknya kita, sebosan-bosannya, bahkan semarah-marah dan kecewanya kita, satu hal yang perlu kita ingat : apakah kita justru menjadi penghalang bagi orang-orang untuk mengalami perjumpaan dengan Kristus? Kalau iya, ah alangkah malangnya kita, karena seharusnya hati seperti itulah hati seorang gembala. Tidak bisa diam melihat ‘domba-domba’ berkeliaran tanpa penggembalaan yang bertanggungjawab. Semoga kita tetap memandang dan belajar dari Sang Gembala Agung untuk terus memiliki dan menjaga hati yang selalu tergerak mencari domba-domba yang tercerai berai dan salah urus.

============================================================================================= Bacaan Markus (6:30-34) 30 Kemudian rasul-rasul itu kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. 31 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Marilah ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah seketika!” Sebab memang begitu banyaknya orang yang datang dan yang pergi, sehingga makanpun mereka tidak sempat. 32 Maka berangkatlah mereka untuk mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. 33 Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat mereka dan mengetahui tujuan mereka. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu sehingga mendahului mereka. 34 Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.

Leave a Reply

Required fields are marked *.