Fiat Voluntas Tua

Menyesal dan Percaya

| 1 Comment

“Sesungguhnya pemungut cukai dan perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah.”

Rupanya stigma buruknya pelayanan pajak merupakan warisan jadul, jaman dulu, sudah ada sejak Yesus berkarya di dunia. Mereka memungut lebih dari yang diharuskan, menakut-nakuti dan memeras para wajib pajak (WP). Sehingga oleh kelompok agamawan Yahudi para pemungut cukai ini dinilai sebagai kelompok pendosa yang tidak layak masuk ke Bait Allah, sama halnya dengan perempuan sundal. Kelompok ini wajib mendapatkan hukuman rajam, bahkan sampai mati sebagai hukuman yang setimpal dengan perbuatannya. Tidak terampuni.

Sekarang pun sebagian besar dari kita punya trauma akan perlakuan oknum instansi pajak, sehingga apapun yang ditawarkan membuat kita curiga. Ada apa dibalik ‘kebaikan hati’ dari Sunset Policy yang akan berakhir 31 desember ini? Tetapi setelah membaca, memperhatikan dan mendengar penjelasan pak Sayuti Ghazali, konsultan pajak yang dengan panjang lebar menceritakan ‘semangat pembaharuan’ yang ada di DJP (Direktorat Jendral Pajak) semalam, saya menangkap adanya semangat pertobatan dan percaya bahwa DJP bisa menjadi lebih baik melayani masyarakat. Pertobatan ini juga ditunjukkan dengan memberi surat penghargaan dan terima kasih bagi wajib pajak yang memanfaatkan Sunset Policy. Bahkan setiap WP memiliki dan harus mengenal AR nya, Account Representatif, yang menjadi konsultan pajak pribadi. Anda bisa cek ke KPP setempat siapa AR anda dan dapatkan nomor HPnya. Tanpa biaya tambahan dan dilarang memeras dan menipu WP, karena berat hukumannya. Laporkan saja ke KRING PAJAK 500200 atau email ke  pusat.pengaduan.pajak@gmail.com Mereka pun dilatih untuk melayani dengan senyum. Sungguh tindakan yang simpatik.

Maka bila Sunset Policy ini nanti berakhir,  yang paling  menyesal justru mereka yang tidak memanfaatkan kesempatan ‘pertobatan’ DJP ini. Kalau para romo paroki tidak memiliki NPWP maka deposito uang umat atas nama romo paroki akan dipotong bunga 100% alias 40 % atau 2 kali lebih besar dari saat ini. Paroki pun tidak dapat melakukan transaksi pembelian atau penjualan tanah dan bangunan bila pengurus PGDP tidak memiliki NPWP.

Maka konsekwensi pertobatan dan kembali percaya bahwa semua akan menjadi lebih baik sungguh perlu disikapi dengan bijaksana. Kalau instansi pajak, para pemungut cukai ini bertobat dan merubah kebiasaan buruknya dengan mengutamakan pelayanan dan transparansi, tentu kita para wajib pajak inilah yang seharusnya menikmati kemurahan hati ini dan menerimanya dengan hati terbuka. Pertobatan yang ditanggapi dengan positif pasti membawa perubahan baik. Baik untuk diri sendiri, baik juga untuk negara karena rakyatnya berperan aktif dalam APBN yang dapat diandalkan serta instansi pajaknya pun punya komitmen pada GCG Good Corporate Governance. Well, one step at a time… we will be there !

Sebaliknya bila kita tetap mengeraskan hati, dengan tetap curiga, tidak merasa bersalah tidak memiliki NPWP atau tidak melaporkan keadaan kekayaan dan harta kita sebenarnya, maka kita harus siap menanggung konsekwensinya. Bukan hanya diri kita tapi seluruh ahli waris kita akan menanggung akibat sanksi denda yang berat dikemudian hari.

Tawaran pertobatan selalu tersedia, tapi ada batas waktunya. Mari kita neges-neges dengan hati tulus dan terbuka,  memilih keputusan yang terbaik bagi kehidupan kita selanjutnya, mumpung masih ada waktu. Semoga di bumi bisa seperti didalam surga karena banyak yang bertobat, hidup penuh kedamaian tanpa curiga dan memperbaiki kesalahannya.

=====================================================

Bacaan Mat 21:28-32

“Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?” Jawab mereka: “Yang terakhir.” Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya.”

One Comment

  1. Saya udah punya NPWP juga lho :grin:

    Saya baru ngeh kalo di atas itu tulisanya fiat voluntas tua
    Jadinya … sicut in caeli et in terra :mrgreen:

Leave a Reply

Required fields are marked *.