Fiat Voluntas Tua

Antara Ada dan Tiada

| 0 comments

“Sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.”

Kita sering punya impian-impian yang terkadang membuat kita terbuai bahkan melihat rumput tetangga lebih hijau, dan memilih jalan-jalan cuci mata ketempat lain dan lupa mengurus ‘halaman’ sendiri. Kita terkesima dengan karya Muhamad Yunus pendiri Grameen Bank di Bangladesh, yang melayani khusus rakyat miskin Pakistan. Kapan ya Indonesia punya banyak Muhamad Yunus? Tahukah anda bahwa kita pernah dan masih memiliki karya serupa kredit mikro bagi rakyat kecil yang lahir sekitar tahun 1963 di Semarang Jawa Tengah. 

Saya masih ingat saat masih tinggal di Jogya, sering berjumpa dengan Romo Melchers SJ, pendiri Yayasan Purba Danarta di Semarang. Dalam setiap pertemuan bapak berdiskusi berjam-jam dirumah bahkan kebiasaan itu berlanjut sampai kami sekeluarga pindah ke jakarta, hubungan beliau dengan romo Melchers SJ memang amat akrab. Demikian juga dengan oom Bambang Ismawan, yang kemudian mendirikan Lembaga Bina Swadaya, pemilik Grup usaha Trubus. Rupanya pembicaraan tentang ekonomi kerakyatan membuat mereka bertiga begitu bersemangat merancang cara kerja kredit mikro yang mampu diakses oleh rakyat yang memiliki kemampuan ekonomi terbatas. Mereka hanya ingin mencari cara menyelamatkan rakyat dari ikatan rentenir. Tanpa publikasi berarti karya tersebut berjalan dan  dimulai dengan mengumpulkan uang receh Rp 100 perak dari para pedagang kecil. Dengan melalui proses jatuh bangun akhirnya tahun 1993 menjadi bank yang mengkhususkan diri bagi rakyat kecil dan sampai sekarang tidak membuka cabang. Bank Purba Danarta, diakui pada saat pelatihan kredit mikro di Kuala Lumpur tahun 1996 sebagai salah satu dari lima bank di dunia (empat lainnya di Sri Lanka dan India) yang dinilai berhasil memobilisasi tabungan rakyat miskin.

Kerajaan Allah memang antara ada dan tiada. Ada dan bisa dirasakan bilamana ada seseorang terus berjuang mendirikan Kerajaan Allah ditengah tipisnya harapan, tidak putus asa dan terus menerus berjuang. Kerajaan Allah tidak dirasakan karena memang tidak ada yang bertekun untuk mendirikan dan memperjuangkannya. Injil hari ini mengingatkan kita bahwa ada dua pilihan bagi mereka yang merindukan Kerajaan Allah. Kita bisa memilih seperti orang Farisi, selalu membayang-bayangkan dan berandai-andai dan bermimpi tanpa pernah mengusahakannya. Hanya ingin datang dan melihat tapi tidak mau terlibat. Atau kita memilih menjadi pengikut Kristus, seperti para murid, taat dan setia menjalankan rencana keselamatan, siap menanggung penderitaan bahkan ditolak sana sini dan jatuh bangun, pelan tapi pasti terlibat dalam mendirikan Kerajaan Allah.

Waktu lah yang akan membuktikan apakah pilihan kita benar sesuai dengan rencana keselamatan Allah. Seperti waktu lah yang membuktikan karya romo Melchers almarhum, ia tidak lagi melihat apa yang dilahirkan dari hatinya, tapi karyanya telah banyak menarik kaum profesional perbankan untuk belajar memahami ekonomi kerakyatan. Dan karena karya beliau ribuan rumah tangga rakyat dan pengusaha gurem terselamatkan.

Waktu jugalah yang akan membuktikan apakah kita memilih sibuk mengomentari kekurangan orang lain dan mencari pembanding lainnya. Lalu apa bedanya kita dengan orang Farisi yang masih mencari tanda-tanda padahal Yesus sudah ada didepannya ? Atau kita masih mau memanfaatkan waktu yang tersisa untuk bergandeng tangan membangun kerajaan Allah, memberikan kesempatan untuk menyelamatkan satu sama lain, menyelamatkan orang banyak dari kemiskinan, pembodohan dan kesakitan. Juga menyelamatkan orang muda dari ancaman narkoba/HIV AIDS, dari pengangguran dan hedonisme.

Marilah di waktu yang sedikit ini kita berkarya menjadikan yang tiada menjadi ada sehingga banyak orang merasakan bahwa Kerajaan Allah itu hadir dan ada melalui karya kita bersama. Bagi pengusaha, tunjukkanlah bagaimana kita tetap beriman saat saham meluncur deras dan dollar menggelepar naik. Bagi para karyawan, tetap beriman dan berkarya sebaik mungkin walau penjualan melemah dan ancaman PHK didepan mata. Bagi para ibu rumah tangga, tetap beriman dan bertindak bijaksana saat pengketatan ikat pinggang harus dilakukan di berbagai pos pengeluaran. Bagi para pelajar dan mahasiswa, tetaplah berjuang tekun belajar dan bermimpi untuk menjadi bagian dari penentu perubahan membuat Indonesia yang lebih baik 10 tahun lagi; jangan terkesima dengan godaan gaya hidup yang semu. Jadilah pemimpin yang berani maju dan masuk ke tempat yang gelap, jorok dan kotor, karena disitulah dibutuhkan rahmat Ilahi.

Semoga dengan rahmat Tuhan kita bisa menjadi bagian kecil yang melahirkan harapan, menumbuhkan Kerajaan Allah diantara kita; persis seperti doa yang kita daraskan setiap hari. Jadilah kehendakMU, diatas bumi seperti didalam Surga.

==============================================================

Bacaan Luk 17:20-25

“Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.” Dan Ia berkata kepada murid-murid- Nya: “Akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari pada hari-hari Anak Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya. Dan orang akan berkata kepadamu: Lihat, ia ada di sana; lihat, ia ada di sini! Jangan kamu pergi ke situ, jangan kamu ikut. Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya. Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini

Leave a Reply

Required fields are marked *.