Bersukacitalah bersama dengan aku sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan
Kira-kira apa yang akan anda lakukan bila suatu saat ketika anda mengundang makan teman-teman dekat anda di resto yang cukup mahal, ternyata salah seorang teman anda datang membawa seorang yang kotor dan bau yang sungguh tidak layak masuk di resto yang ‘wah’…
Mungkin saya juga akan berkata kepada undangan yang lain, eh.. aku sebenarnya tidak mengundang orang yang kotor itu lho. Hanya menjadi suatu pembenaran bahwa sebenarnya jauh didalam hati kita tidak rela menerima orang yang tidak layak ini duduk bersama diantara kita.
Seperti itulah perasaan orang-orang Farisi dan ahli Taurat, mereka sungguh memilih siapa yang layak diundang supaya posisi mereka terjaga dan aman. PW Posisi Wuenak, agar tidak mempengaruhi ‘citra’ mereka di masyarakat Yahudi. Maka kedatangan Yesus yang juga ‘seleb’ saat itu menambah citra mereka. Tapi saat Yesus juga memilih memenuhi undangan para pendosa, para pemungut cukai, maka pamor ahli Taurat dan kaum Farisi menjadi terganggu dan tidak ingin kaum pendosa ini mendapat kunjungan Yesus.
Disisi lain menjadi orang tersisihkan dan terpinggirkan, tidak akan mendapatkan undangan VIP dari kelompok elit karena memang tidak diperhitungkan kehadirannya. Mereka yang termasuk kaum miskin, yang lemah, cacad, menjadi tersingkir karena berbagai hal menjadi frustrasi karena tidak memiliki kesempatan bahkan tidak berani bermimpi dan punya pengharapan. Mereka perlu dicari, disapa dan ditolong sehingga bisa kembali berani memiliki pengharapan.
Keuskupan Agung Jakarta menekankan pentingnya memiliki semangat “Gembala yang baik” bagi setiap umat katolik untuk mampu menyapa orang-orang disekitar kita. Tidak hanya menyapa dan memperhatikan mereka yang rajin datang ke gereja dan pertemuan lingkungan. Tapi juga mereka karena berbagai hal jarang hadir dalam pertemuan umat. Melalui kelompok kategorial yang memiliki berbagai keunikan yang sekiranya bisa menjadi tempat bertemu dan saling menyapa, bisa menjadi tempat penggembalaan mereka yang sibuk dan tidak dapat mengikuti pertemuan lingkungan.
Pengurus lingkungan juga perlu bergiliran menyapa dan mengunjungi umat yang jarang ke gereja. Mungkin ada kendala biaya atau anggota keluarga lain yang perlu diperhatikan dsb yang membuat mereka jarang pergi ke gereja atau pertemuan lingkungan. Dengan memberi perhatian diharapkan bisa mengajak mereka kembali bergabung sebagai anggota Gereka.
Kelompok kaum muda usia 25-35 juta perlu disapa karena kesibukan mereka meniti karir sering sulit hadir pada pertemuan komunitas. Berbagai bentuk dan cara bisa ditawarkan agar kaum muda ini merasa “at home” dan siapa tahu bisa bertemu dengan belahan jiwanya. Demikian juga para mahasiswa dan remaja yang perlu diperhatikan agar tidak larut dalam hedonisme dan kurang perduli dengan keadaan sekitarnya. Kitapun tanpa sadar juga terperangkap dalam kesibukan, kemacetan dan rutinitas, sehingga sering tidak nampak bahwa banyak sekali kelompok yang nyaris terhilang dibalik gedung-gedung tinggi dan ruang2 kaca di perkantoran. Semoga kita tetap memelihara semangat menyala yang dengan kasih setia mencari mereka dibalik kesibukannya dan menyapa mereka lewat SMS, email, telpon atau cara lain sehingga mereka merasa menjadi bagian dari satu kawanan.
====================================================================
Bacaan Luk 15:1-10
“Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk mendengarkan Dia. Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat, katanya: “Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka.” Lalu Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: “Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan gembira, dan setibanya di rumah ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetanggany a serta berkata kepada mereka: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dombaku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita di sorga karena satu orang berdosa yang bertobat, lebih dari pada sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.” “Atau perempuan manakah yang mempunyai sepuluh dirham, dan jika ia kehilangan satu di antaranya, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya? Dan kalau ia telah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetanggany a serta berkata: Bersukacitalah bersama-sama dengan aku, sebab dirhamku yang hilang itu telah kutemukan. Aku berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikat-malaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat.”