Ada pepatah “Mencintai bukan berarti harus Memiliki”. Itu pula yang dilakukan oleh Bunda Maria pada Putranya Tuhan kita Yesus Kristus.
Membaca kutipan hari ini menambah kekaguman saya pada pribadi Bunda Maria. Tuhan memang tidak salah dalam memilih Bunda Maria yang melahirkan Sang Penebus. Tidak seperti kebanyakan ibu yang selalu berharap diutamakan oleh anak kandungnya, Bunda sama sekali tidak menuntut itu. Bunda Maria hanya ingin melihat Puteranya yang sudah lama tidak pulang. Bunda Maria begitu mengerti pada tugas dan misi “Anak” yang dikandungnya. Bahwa Yesus lahir dan ada di dunia untuk semua orang, segala bangsa di dunia tanpa kecuali.
Membaca kutipan hari ini menambah kekaguman saya pada pribadi Bunda Maria. Tuhan memang tidak salah dalam memilih Bunda Maria yang melahirkan Sang Penebus. Tidak seperti kebanyakan ibu yang selalu berharap diutamakan oleh anak kandungnya, Bunda sama sekali tidak menuntut itu. Bunda Maria hanya ingin melihat Puteranya yang sudah lama tidak pulang. Bunda Maria begitu mengerti pada tugas dan misi “Anak” yang dikandungnya. Bahwa Yesus lahir dan ada di dunia untuk semua orang, segala bangsa di dunia tanpa kecuali.
Beberapa hari yang lalu saya menghadiri Annual Cathecist Conference yang diadakan oleh Keuskupan di sini [Australia]. Pada kesempatan itu saya bertemu dengan seorang ibu (asal China) yang sudah menjadi katekis selama 20 tahun. Beliau mendapat penghargaan (sertifikat) atas dedikasinya itu, dan dalam kesempatan memberikan seuntai kata, beliau minta doa untuk anak semata wayangnya yang menjadi calon pastur. Si ibu berkata tidak mudah merelakan putra satu-satunya untuk menjadi pastur. Dengan latar belakang Chinese yang selalu menginginkan anak sebagai penerus keturunan, apalagi anak lelaki, membuat dia sempet mengalami semacam konflik batin, antara ego dan merelakan putranya memenuhi panggilan Tuhan. Dengan berdoa dan memohon petunjuk pada Bunda Maria akhirnya si Ibu berhasil mengakhiri konflik batinnya dengan damai bahkan penuh kebanggaan.
Bunda Maria juga pasti bangga pada Tuhan Yesus yang lebih mementingkan kepentingan banyak orang daripada kepentingan keluarga dan saudara-saudaranya. Sebagai seorang ibu, Bunda pasti merasakan apa yang dirasakan oleh Yesus. Siapapun yang dicinta oleh Yesus pasti juga menjadi kecintaan Bunda. Yesus begitu mencintai semua umat manusia, maka Bunda pun mencintai kita semua bagai anaknya juga. Yesus membuka kesempatan bagi kita semua untuk menjadi keluarga dan saudara dengan cara mendengar dan melaksanakan firmanNya, Bunda pun siap menyertai, bagai seorang Ibu yang siap membimbing anak-anaknya.
Ya Tuhan, dengan penyertaan Bunda Maria, semoga kami semakin mampu mendengarkan dan melakukan FirmanMU. [Leny Marijani]
Ya Tuhan, dengan penyertaan Bunda Maria, semoga kami semakin mampu mendengarkan dan melakukan FirmanMU. [Leny Marijani]
=====================================================================
Bacaan Luk 8:19-21
“Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak. Orang memberitahukan kepada-Nya: “Ibu-Mu dan saudara-saudara- Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau.” Tetapi Ia menjawab mereka: “Ibu-Ku dan saudara-saudara- Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.”