“IbuKu dan saudaraKu ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya”

KKN khususnya Nepotisme merupakan suatu kebanggan tersendiri bila kita berhasil mendapatkan sesuatu karena kita dianggap masuk ‘orang dekat’ atau ring-1 nya seseorang. Seolah-olah bahwa setiap usulan atau permintaan kita biasanya diterima dan diprioritaskan. Tapi sebenarnya nepotisme tidak sepenuhnya buruk. Contohnya di tempat saya bekerja dulu, seseorang yang melamar pekerjaan justru diminta mengisi kolom yang menanyakan darimana mereka mengetahui perusahaan tersebut. Referensi dari seseorang karyawan justru dibutuhkan untuk memastikan bahwa yang bersangkutan paling tidak memahami suasana dan tuntutan pekerjaan yang ada. Disisi lain orang yang mereferensikan perlu memastikan bahwa karakter calon karyawan tersebut bisa memenuhi kriteria yang diminta. Dalam proses selanjutnya antara kedua nya tidak dilibatkan dalam proses rekrutmen seperti wawancara.  Hal ini dirasa penting karena perusahaan mengharapkan bahwa mereka yang telah diterima sebagai karyawan akan berkarir paling tidak dalam waktu 2-3 tahun. Ikatan inilah yang diharapkan dapat menumbuhkan budaya kerja yang positif.

Didalam hidup bermasyarakat, keluarga adalah komunitas terkecil dimana setiap anggotanya merasa terikat satu sama lain, tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan saling memperhatikan dan mendukung.  Maka kalau ada idiom suku jawa “mangan ora mangan asal kumpul” itu hanyalah suatu pernyataan akan kerinduan untuk saling bersilaturahmi, saling memperhatikan satu sama lain yang terikat sebagai satu keluarga besar. Bukan makannya yang penting tapi rasa dibutuhkan rasa dihargai dan diperhatikan satu sama lain lah yang mengikat tali persaudaraan itu walaupun anggota-anggotanya saling terpisah dalam satu saat.

Maka dalam bacaan Injil ini, wajar kalau Ibu Yesus dan saudara-saudara yang menemani ibuNya, mencari Yesus kemana-mana. Tidak seperti sekarang ada alat komunikasi dimana mereka bisa dengan mudah memantau sedang ada dimana dan akan kemana kah Yesus, saudara yang mereka cintai yang pergi berkelana sekian lama. Mereka pasti pergi kemana-mana dan juga pastinya sempat ‘kecele’ juga, karena Yesus sudah melangkah pergi ke kota lain. Mereka mendengar orang-orang membicarakan pelayanan Yesus dan banyak orang yang mencarinya, tentu keluarganya juga ingin berjumpa denganNya. Sayangnya semua nya hanya bisa dilakukan dengan berjalan kaki karena tidak ada moda transportasi lainnya kecuali keledai dan onta, yang tidak mereka miliki.

Tentu Yesus tidak hendak menolak keluarga yang mencariNya dengan SabdaNya yang berkata : Ibu-Ku dan saudara-saudara- Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.” Sebagai orang Yahudi yang taat dengan hukum Taurat, Yesus tahu persis bagaimana ia harus memperlakukan orang tuanya. Sejak kecil anak-anak Yahudi dibesarkan untuk taat pada orang tua sebagai bagian dari Sepuluh Perintah Allah dan sebagai rahasia panjang umur. Tetapi yang dimaksudkan Yesus adalah komunitas yang membuat kerajaanNya semakin ‘membumi’ dikenal dan dirasakan oleh banyak orang, adalah mereka yang setia mendengarkan firman Allah dan melakukannya. Sehingga komunitas ini selalu bikin ‘kangen’ orang lain untuk tinggal bersatu bersama-sama. Inilah komunitas yang menjadi ring-1 Nya, yang membuat pengorbananNya tidak sia-sia.

Semoga kita turut serta membuat kehidupan disekitar kita ini menjadi seperti didalam Surga, dengan setia mendengarkan danmelakukan Firman Tuhan. Persis melakukan seperti doa Bapa Kami yang kita daraskan tiap hari : Jadilah kehendakMu di bumi seperti di dalam Surga.

=====================================================================

Bacaan  Luk 8:19-21

“Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak. Orang memberitahukan kepada-Nya: “Ibu-Mu dan saudara-saudara- Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau.” Tetapi Ia menjawab mereka: “Ibu-Ku dan saudara-saudara- Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.”