Yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,
Saat menyaksikan liputan Mythbaster di Discovery Channel, ada satu percobaan dilakukan untuk mencari reaksi gajah Afrika yang berpapasan dengan tikus. Kita pasti berpikir, masa gajah binatang besar begitu bisa takut dengan tikus. Ternyata saat sigajah melihat seekor tikus putih yang tiba2 melintas dihadapannya, gajah tersebut terlihat kaget dan mundur beberapa langkah untuk kemudian bingung berputar arah menghindari jalan tersebut. Ternyata bukan hanya manusia yang geli atau takut ketemu tikus, gajahpun takut juga entah apa sebabnya. Jadi jangan mentang-mentang gajah, bisa petantang petenteng. Ojo dumeh.
Arti harafiah ojo dumeh hanyalah ojo (jangan), dumeh (sok). Namun kalimat simpel itu kekuatannya sangatlah luar biasa. Biasa dijadikan alat perlawanan ‘diam’ yang tidak agitatif dan bebas sanksi, tetapi dampaknya terkadang sangat menusuk hati. Ojo dumeh biasa disuarakan oleh Semar. Sosok punakawan tua dan jelek rupa. Dia merupakan profil tokoh paling hebat, paling waskita, dan gudang dari segala ilmu. Itu bisa dipahami, karena hakekatnya, dialah dewanya para dewa, di mana sabda dan titah bermula.
Bacaan Injil hari ini mengingatkan kita pada ajaran kerendahan hati yang membawa pancaran kemuliaan Allah. Lebih baik merasa diri bodoh dihadapan Allah dari pada mencari kemuliaan dihadapan manusia. Kita harus berusaha menemukan Allah diantara orang-orang yang bodoh bagi dunia, yang lemah bagi dunia, tidak terpandang dan hina serta tidak berarti. Bahkan kita pun kadang perlu merasakan tidak dhargai, tidak dipandang dan tidakdiakui keberadaannya. Yesuspun pernah mengalaminya, bahkan Allah sendiri pun tidak dihargai keberadaanNya oleh sementara orang yang lebih mengandalkan dirinya.
Berani mengosongkan diri, berani merendahkan diri dihadapan Allah hanya bisa dilakukan kalau kita bisa menempatkandiri lebih rendah dari orang lain. Karena dengan rendah hati kita akui keterbatasan kita. Dan diantara keterbatasan kita justru mengandalkan Allah yang Maha Tidak Terbatas.
===================================================================
Bacaan Mat 25: 14-30
“Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah. Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. Karena itu seperti ada tertulis: “Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan.”(1Kor 1:26-31),