Fiat Voluntas Tua

Love At First Sight

| 1 Comment

Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: “Ikutlah Aku.” Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia.

Masih ingat kah saat kita mengalami cinta pada pandangan pertama? Biasanya lagi melow gitu terus kita memperhatikan seseorang yang menarik dan tiba-tiba dia menengok dan menatap kita lalu tersenyum. Saat beberapa detik itu begitu sangat berarti sehingga membuat jantung berdegup kencang. Ada yang berlanjut dan berakhir dengan perkawinan tapi ada juga yang tidak bertahan.

Pengalaman jatuh cinta pada pandangan pertama dialami saat seorang ibu menanti-nanti kelahiran bayinya. Ditengah keletihan fisik yang luar biasa nyaris meregang nyawa saat hendak melahirkan, dengan berharap cemas ia menanti kehadiran bayinya. Begitu mendapatkan tatapan pertama, maka hilanglah segala keletihan dan kesakitan tadi berganti cinta yang mengharu biru. That is really love at the first sight ! Saya tidak yakin apakah perasaan ini juga dialami oleh para ibu yang melahirkan dengan operasi caesar karena semua anak saya dilahirkan melalui persalinan normal…. dan saya jatuh cinta lagi dan lagi saat menatap setiap bayi yang saya lahirkan. Gak kapok deh walau sakitnya luar biasa.

Tapi kalau kita jatuh cinta dengan Tuhan yang begitu mengasihi kita, rasanya lebih dari cinta manapun yang pernah kita alami. Demikianlah yang dialami oleh Rasul Matius. Ia tidak berdaya menolak tatapan mata Tuhan Yesus yang begitu mengasihi, sehingga ia tidak bisa menolak ajakan Yesus untuk mengikutiNya. Tidak perlu pikir lama-lama dan langsung Matius berani meninggalkannya segalanya, termasuk kekayaaannya demi mengikuti Yesus. Ia yakin akan pilihan hidupnya, meninggalkan hidup lama dan menjadi pengikut Kristus. Kok bisa ya?

Bagi orang Yahudi menjadi pemungut cukai adalah pekerjaan nista, tidak layak dan dibenci. Kenapa? Karena mereka sebagai orang Yahudi justru memilih bekerja bagi orang Roma yang menjajah orang Yahudi saat itu. Sistem pendapatan yang diberikan bagi pemungut cukai adalah mendapatkan persentase komisi dari cukai (pajak) yang dipungut. Maka semakin banyak mereka memungut cukai, komisi semakin besar. Gak heran kalau para pemungut cukai sering menarik pajak lebih dari yang seharusnya agar dapat komisi lebih besar lagi. Itulah mengapa pemungut cukai sangat dibenci orang Yahudi.

Maka dalam konteks kejadian ini, Matius yang notabene orang Yahudi, hanya bisa memandang dari jauh sekerumunan orang yang berjalan mengikuti Yesus. Mereka berbondong-bondong mengikuti Dia termasuk yang sakit dan kerasukan setan. Ia tidak berani mendekat dan bergabung dengan orang-orang Yahudi karena ia sendiri merasa tidak layak. Sehingga ia yang saat itu merasa kesepian hanya memandang Yesus dari jauh. Ia tersisih dari komunitasnya walaupun ia kaya. Ternyata Yesus melihat dia, menatap mata Matius dengan penuh kasihNya. Tuhan tahu apa isi hati Matius dan beberapa detik kemudian Ia berkata “Ikutlah Aku”.

Sebelumnya tidak ada seorang Yahudipun yang mau bergaul dan menyapa Matius si pemungut cukai. Hanya Yesus, satu-satunya orang Yahudi yang mengajak dan menawarkan bergabung denganNya, Yesus menawarkan cintaNya yang tulus tanpa peduli apa kata orang lain. Bahkan Yesus mau datang kerumah Matius yang dianggap tidak layak dikunjungi orang Yahudi. Matius mau merayakan pertobatannya dan ia bersaksi didepan teman-temannya bahwa ia telah menemukan cinta Tuhan. Dengan demikian Matius pun memproklamirkan dirinya sebagai pengikut Kristus, dan tidak lagi menjadi pemungut cukai. Pertobatannya kemudian diikuti oleh pemungut cukai yang lain.

Santo Matius sering digambarkan sebagai orang kudus yang bersayap karena ia telah beralih meninggalkan hidup lamanya sebagai pemungut cukai menjadi penginjil, sebagai evangelis dengan membawa Kitab Suci ditangannya. Bagaimana dengan kita? Apakah perjumpaan dengan Yesus juga membawa pembaharuan dalam kehidupan kita? Kalau sungguh kita jatuh cinta pada Tuhan Yesus maka tentunya kita akan meninggalkan kebiasaan dan tabiat hidup yang lama yang tidak pantas dilakukan pengikut Kristus. Pertobatan kitapun selayaknya menjadi saksi bagi orang lain yang kemudian menjadi pengikut Kristus juga.

Tuhan Yesus datang hanya untuk mereka yang mau bertobat dan berbalik kepadaNya. Tapi kalaupun kita masih berkeras hati, Ia tetap setia terus menerus mengetuk pintu hati kita. Bisa jadi berbulan-bulan atau bertahun-tahun, It does not matter to God, sampai suatu saat kita membuka pintu hati kita dan mengijinkan Tuhan tinggal dalam hidup kita selamanya. Rasul Matius telah menerima Tuhan Yesus dalam rumah dan kehidupannya. Hidupnya langsung berubah karena ia berbalik menerima cinta Tuhan. Bagaimana dengan kita ?

====================================================================

Bacaan Mat 9:9-13
9:9 Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: “Ikutlah Aku.” Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia.

9:10 Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya.
9:11 Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: “Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?”
9:12 Yesus mendengarnya dan berkata: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit.
9:13 Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.

One Comment

  1. Wah, berarti memang kasih Yesus merupakan contoh sempurna dari sebuah Unconditional Love … :D

Leave a Reply to sigid Cancel reply

Required fields are marked *.