Fiat Voluntas Tua

Tahapan Misa-1 (Thomas Richstatter, O.F.M )

| 0 comments

Sumber: Catholic Update ©1989 – A Walk Through the Mass; www.americancatholi c.org Disesuaikan dengan : 1.”Tata Perayaan Ekaristi” oleh Konferensi Waligereja Indonesia; Penerbit Kanisius; 2. Katekismus Gereja Katolik Diterjemahkan oleh YESAYA: www.indocell. net/yes

PERSIAPAN

Datang dan berkumpul bersama menjadi satu adalah inti perayaan Misa.

AIR SUCI : Salah satu hal pertama yang dilakukan oleh umat Katolik pada saat mereka memasuki gereja ialah mencelupkan tangan kanan mereka ke dalam air suci dan membuat tanda salib. Ritual ini bertujuan untuk mengingatkan kita akan Sakramen Baptis. Kita dibaptis dengan air dan ditandai dengan tanda salib. Setiap kali kita melakukan ritual ini kita memperbaharui janji Baptis kita. Dengan Sakramen Baptis-lah kita disahkan menjadi anggota gereja.

BERLUTUT: Pada abad pertengahan, ada suatu kebiasaan di Eropa untuk menekukkan satu lutut (= genuflect) di hadapan seorang raja atau seorang yang berkedudukan tinggi. Umat Katolik berlutut untuk menghormati altar dan menghormati kehadiran Kristus dalam Tabernakel sebelum duduk di bangku gereja.

BAGIAN PERTAMA : RITUS PEMBUKA

Tujuan dari setiap ritual pada bagian pertama dimaksudkan untuk menyatukan kita semua menjadi satu tubuh, siap mendengarkan Sabda Allah dan memecahkan roti bersama-sama.

Perarakan Masuk

Ketika Misa dimulai, semua umat berdiri. Berdiri adalah salah satu sikap doa orang Kristen. Berdiri menunjukkan perhatian kita kepada Sabda Tuhan serta kesiapan kita untuk mengamalkannya. Kita memulai Misa dengan menyanyi bersama. Adakah yang lebih indah selain dari berkumpul bersama, menyatukan segala pikiran dan suara kita dalam suatu kesatuan kata, nada dan irama. Sementara umat menyanyi, Imam, diakon, putera altar memasuki ruangan. Perarakan Imam menjadi tanda kehadiran Tuhan di tengah umat.

Tanda Salib

Imam akan meminta kita agar memulai dengan tanda salib untuk mengingatkan kita akan pembaptisan kita.

Salam

Imam menyampaikan salam kepada kita dengan berkata “Tuhan sertamu.” Kita akan sering mendengar salam seperti ini. Artinya banyak sekali, seperti “selamat pagi”, “hallo” dan “sampai jumpa.” Salam tersebut dapat berarti pengharapan (semoga Tuhan besertamu) dan dapat juga berarti suatu pernyataan iman yang mendalam (karena kita berkumpul bersama untuk beribadat, maka Tuhan beserta kita). “Tuhan sertamu” adalah bentuk sapaan kuno seperti dalam Injil: Boaz kembali dari Betlehem (Ruth 2:4) dan menyapa para pekerjanya, “Tuhan sertamu!” Jawaban ritual atas sapaan ini adalah, “Dan sertamu juga,” dengan mana kita membalas sapaan hallo, pengharapan dan pernyataan iman tersebut.

Pengantar

Imam mengarahkan umat kepada inti misteri yang dirayakan.

Tobat

Imam mengajak umat mengakui dosa dengan sikap tobat.

Tuhan Kasihanilah

Semua ritual pada bagian pertama ini dimaksudkan untuk mempersatukan kita dalam suatu ibadat bersama. Kita diajak untuk hening dan merenungkan kebutuhan kita akan karya penyelamatan.

Madah Kemuliaan

“Kemuliaan kepada Allah di Surga” dinyanyikan atau didaraskan. Kemuliaan telah menjadi bagian Misa sejak abad keenam!

Doa Pembuka

Di akhir bagian pertama Misa, imam akan mengajak kita untuk menyatukan segala pikiran kita dalam doa, dan setelah hening sejenak ia akan mempersembahkan intensi-intensi kita dalam suatu doa di mana kita semua akan menjawab “Amin”, bahasa Ibrani yang artinya “Terjadilah demikian.” (Bersambung ke Tahapan Misa -2)

Leave a Reply

Required fields are marked *.