“Penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain”
NatGeo (National Geographic) adalah salah satu kanal TV favorit di keluarga kami karena banyak informasi menarik tentang flaura dan fauna. Rupanya setiap vegetasi dan binatang memiliki mekanisme pertahanan diri yang unik, baik saat diserang predatornya maupun untuk sistem perkembang biakan. Sel tubuh manusia pun dibuat sedemikian rupa, sehingga ada mekanisme yang bekerja otomatis saat menghadapi kejadian extra ordinary. Seseorang yang jatuh dari puluhan meter memiliki ketahanan luar biasa untuk survive sampai datangnya pertolongan. Demikian pula saat terjebak di gurun pasir karena rusaknya mobil, dua manusia bisa berjalan beberapa hari dan menderita dehidrasi hebat tapi akhirnya selamat. Seseorang yang terjebak dalam reruntuhan es akhirnya ditemukan beberapa hari kemudian masih selamat juga. Sang Pencipta kita memang luar biasa, segala sesuatunya begitu sempurna diciptakanNya, termasuk mekanisme sel didalamnya. Tentu kitapun diharapkan menjaga dan melestarikan seluruh ciptaanNya seperti diperintahkan dalam Kitab Kejadian 1:28.
Hari ini novena Roh Kudus berakhir dengan dirayakannya Pentakosta, hari dimana Tuhan Yesus menepati janjiNya mengirimkan Roh Penolong bagi para muridNya. Kita telah mempersiapkan diri seperti para rasul untuk menerima pencurahan Roh Kudus, menggantikan ketakutan dan keraguan dengan keberanian dan sukacita untuk mewartakan Kabar Baik. Selama 9 hari Novena Roh Kudus, kita meminta Tuhan untuk mengutus RohNya; Utuslah RohMu ya Tuhan, dan jadi baru seluruh muka bumi. Maka seharusnya kita sudah mempersiapkan diri di utus juga menjadi Saksi Kristus.
Setiap kali di akhir Sakramen Ekaristi, kita mendapatkan berkat dari imam disertai pesan pengutusan, maka kita yang telah menerima baptisan, diingatkan kembali bahwa kita semua juga diutus. Yesus memberikan damai sejahteraNya, memberikan Roh Kudus yang menyertai kita dalam setiap perutusan untuk menyampaikan Kabar Injil, Kabar Sukacita. Maka sudah selayaknyalah kita diberi kemampuan untuk memperbaharui bumi dan segala isinya dari kerusakan dan kepunahan. Yang lapar diperhatikan dan diberi makan, yang tersisih disapa dan dipelihara, yang rusak dipernaharui termasuk kehidupan iman dan hubungan antar keluarga. Kita tidak lagi hidup sebagai pemecah belah dan penebar teror, tapi selalu berupaya menyatukan dan memulihkan.
Kalau binatang dan tanaman telah begitu sempurna diciptakan Tuhan, terlebih lagi manusia diberiNya kuasa untuk mempersatukan dan memelihara segala ciptaanNya. Mereka yang memilih hidupnya dipimpin Roh Kebenaran, pasti tidak akan merusakkannya, apalagi saling melukai sesama manusia. Bahasa seperti inilah yang dipahami oleh berbagai bangsa. Tapi itu semua hanya mungkin kalau kita juga membuka hati, pikiran dan segenap akal budi untuk diperbaharui oleh Roh Kudus, Ia memulihkan kerapuhan kita, luka-hati kita, Ia membantu kita memperbaiki relasi yang tidak baik antar anggota keluarga. Dengan mengalami pemulihan, kita bisa membantu orang lain untuk juga dipulihkan. Maka bila setiap orang yang beriman padaNya mau senantiasa diperbarui, maka pelan tapi pasti bumipun diperbaharui beserta segala isinya. SEMPER REFORMANDA.
==================================================================
HARI RAYA PENTEKOSTA: Kis 2:1-11; 1Kor 12:3b-7.12-13; Yoh 20:19-23
YOH 20:19 Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: “Damai sejahtera bagi kamu!”
20:20 Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.
20:21 Maka kata Yesus sekali lagi: “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.”
20:22 Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh Kudus.
20:23 Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada.
KIS 2:1 Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2:2 Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;
2:3 dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.
2:4 Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.
2:5 Waktu itu di Yerusalem diam orang-orang Yahudi yang saleh dari segala bangsa di bawah kolong langit.
2:6 Ketika turun bunyi itu, berkerumunlah orang banyak. Mereka bingung karena mereka masing-masing mendengar rasul-rasul itu berkata-kata dalam bahasa mereka sendiri.
2:7 Mereka semua tercengang-cengang dan heran, lalu berkata: “Bukankah mereka semua yang berkata-kata itu orang Galilea?
2:8 Bagaimana mungkin kita masing-masing mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri, yaitu bahasa yang kita pakai di negeri asal kita:
2:9 kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia,
2:10 Frigia dan Pamfilia, Mesir dan daerah-daerah Libia yang berdekatan dengan Kirene, pendatang-pendatang dari Roma,
2:11 baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.”