“Apakah engkau mengasihi Aku ?”
Seorang anak bertanya pada Tuhan Yesus ” apakah Tuhan mencintai saya lebih dari ibuku? Ia selalu ada saat aku membutuhkannya. Ia menggendongku saat aku terluka. Ia mengusap airmataku. Ia memelukku saat aku ketakutan.” Tuhan membungkuk padanya, tersenyum dan menjawab ” Benar anakKu”. Anak itu bertanya lagi ” kalau begitu sebesar apakah cinta Tuhan padaku?” Lalu Yesus menegakkan badanNya dan mengangkat tanganNya ke atas sambil berkata ” Sebesar inilah cintaKu padamu ” Lalu Ia merentangkan tanganNya kekiri dan kanan lalu wafat di kayu salib. Tuhan Yesus sudah membuktikan cintaNya pada kita, Ia mengalami sengsara, wafat dan bangkit bagi kita dan semua umat manusia.
Bagaiman sebaliknya, sejauh dan sebesar apakah cinta kita padaNya? Saat Rasul Petrus ditanya Tuhan Yesus sampai 3 x, apakah ia mencintai Yesus. Ia sampai malu hati menjawabNya. Untuk tradisi Yahudi, penegasan suatu pernyataan sampai 3 x menunjukkan begitu pentingnya pernyataan tersebut. Sama hal nya dengan Doa Yesus dalam Injil kemarin: Agar mereka semua menjadi satu – Ut Omnes Unum Sint, disebutkan sampai 3 x menunjukkan pentingnya kesatuan antar kita dengan Allah Tritunggal.
Seorang doktor teologi dan ahli Kitab Suci di Israel menjelaskan arti 3 pertanyaan Yesus pada Rasul Petrus; pertanyaan ini berlaku juga bagi semua murid Kristus dan kita sebagai pengikutNya. Pertanyaan pertama : Apakah engkau mengasihi Aku? Apakah cintamu lebih dari pada semua orang ini yang mencintai Aku? Petrus dianggap yang tertua dan pemimpin dari para murid. Sehingga sebagai pemimpin sudah selayaknya cintanya pada Tuhan Yesus lebih dari orang-orang yang dipimpinNya. Ia harus menjadi teladan bagi yang lain dalam mencintai Tuhan. Sehingga murid yang lain bisa belajar darinya bagaimana cara terbaik mencintai Tuhan.
Pertanyaan Kedua Yesus pada Rasul Petrus bermakna: Apakah engkau mengasihi Aku lebih dari siapapun yang kau cintai? Istri, mertua yang tengkulak ikan yang kaya? Lebih dari kapal-kapal yang dimiliki Petrus? Petrus berasal dari keluarga berada. Setelah Yesus wafat, ia kecewa dan kembali ke danau mengurusi kapal-kapalnya serta mengajak murid2 lainnya kembali menjadi nelayan lagi. Sebagai pemimpin para murid, Petrus harus menunjukkan bahwa ia bisa meninggalkan semuanya itu demi cintanya pada Tuhan Yesus.
Pertanyaan Ketiga yang paling berat dari Yesus: Apakah engkau mengasihi Allah lebih dari mencintai dirimu yang lain? Petrus pernah menegur kedua murid lain yang curi start, yang minta posisi di kiri dan kanan Tuhan Yesus; padahal ia sebagai pemimpin juga belum dapat tempat. Ia juga ingin kepastian tempat terbaik dari Tuhan Yesus. Ia pun sempat mengutamakan keselamatan dirinya saat Yesus ditangkap. Ia tidakmau mengaku sebagai orang ‘dekat’nya Yesus, bahkan sampai 3 x ia menyangkal Yesus hingga ayam berkokok.
Marilah kita belajar dari Rasul Petrus, dimana ia bertobat dan menyerahkan dirinya pada kehendak Tuhan, ia berkumpul dengan para murid, bertekun dan berdoa di ruang atas menantikan datangnya Roh Kudus. Semua orang yang mencintai Tuhan Yesus tentunya membalas cintaNya dengan ambil bagian dalam penggembalaan domba-dombaNya. Hanya dengan penyerahan total, Rasul Petrus dan kita semua bisa dimampukan menjadi gembala yang dipercaya mengurus domba-domba milik Tuhan Yesus.
Syarat mutlak untuk melayani Tuhan sungguh2 adalah semakin intim dengan Tuhan Yesus. Semakin memahami isi hatiNya, Sabda dan karyaNya serta melakukannya. Di dalam Kisah Para Rasul ditunjukkan semua pekerjaan para murid yang semakin mencintati Tuhan setelah Yesus naik ke Surga. Mereka semakin bersemangat mengabarkan Injil. Itu semua terjadi setelah mereka menerima Roh Kudus yang bekerja total dalam diri para murid yang telah mengosongkan diri seperti Petrus; mencintai Tuhan diatas segalanya, lebih dari orang lain, lebih dari orang-orang yang dikasihinya bahkan lebih dari harta miliknya dan lebih dari dirinya sendiri.
Kalau masih banyak domba yang belum terurus, sakit dan menderita disekitar kita, maka tugas kitalah menggembalakan mereka. Maka sulit dibenarkan kalau kita berkata “Aku mencintai Tuhan Yesus dan beribadah kepadaNya setiap hari Minggu serta berdoa dan membaca Kitab Suci setiap saat “. Tuhan Yesus pasti berkata : “That is not enough, My dear . Would you FEED MY SHEEP !”
Itu hanya mungkin dilakukan kalau kita mau mengosongkan diri untuk menerima cintaNya dan membalas cintaNya. Sehingga saat Tuhan berkata “Feed My Sheep…” kita akan mampu menjawab ” Yes My Lord!”
===================================================================
Bacaan : Yoh 21:15-19
” Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon, anakYohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?”Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku
mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.” Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: “Simon, anakYohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba- Ku.” Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa akumengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-
Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawaengkau ke tempat yang tidak kaukehendaki. ” Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: “Ikutlah Aku.”