“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup”
Rumah adalah salah satu kebutuhan penting manusia. Industri real estate menyediakan berbagai kelas rumah yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan kita. Sayangnya dengan tingginya inflasi, harga rumah tidakpernah terkejar denganapa yang ada di kantong. Sehingga kalau kita belum mampu, ada banyak bank menyediakan fasilitas KPR. Biarpun kredit sampai 15 tahun dijalani juga, yang penting ‘bakal’ punya rumah pribadi lengkap dengan kamar-kamar dan perabotnya. Itu baru “house’. Ironisnya ada yang masih jadi kontraktor sampai usia pensiun (ngontrak rumah trus2an) tapi juga ada yang mengumpulkan kavling berhektar2 tanah, padahal kavling yang dibutuhkan nantinya cuma 1x 2 meter.
Tapi rumah baru bisa disebut ‘home’ bila kita dapat merasakan ketenangan dan kedamaian saat berkumpul bersama seluruh keluarga; saat dimana kita dapat melepaskan keletihan setelah bekerja. Tempat dimana tiap anggota keluarga bisa berbagi dan saling meneguhkan. Juga tempat saling menggoda dan bercengkerama tanpa rasa marah. Segala kepenatan akibat stress di kantor dan terjebak kemacetan yang semakin parah, membuat kita ingin cepat sampai dirumah. Bukan sekedar es kopi yang menyegarkan, tapi menikmatinya sambil melihat senyum tawa anak-anak rasanya lebih nikmat dari pada kopi Starbucks. Sehingga kita pasti berusaha mencari jalan alternatif untuk mempersingkat perjalanan. Kepenatan itu sirna seketika begitu kita masuk halaman rumah karena membayangkan sebentar lagi akan bertemu dengan orang-orang yang kita cintai. …..Home sweet home. Kalau untuk dibumi kita mau-maunya bersusah payah mencicil bertahun-tahun untuk mendapatkan “rumah yang hommy”, bagaimana dengan persiapan “rumah masa depan” ?
Tawaran yang diberikan Yesus melalui Injil hari ini, seperti sebuah oase di tengah kegetiran kehidupan. Jaminan ‘rumah’ masa depan yang disediakan untuk kita, tidak bakal kehabisan dan cukup bagi siapa saja. Tidak hanya itu, Ia sendiri akan datang menjemput kita bila sudah tiba waktunya. Perusahaan real estate mana yang bisa memberikan ‘”full service” seperti ini ya? Dipersiapkan semuanya bahkan dijemput dari rumah lama untuk diantar pindahan ke rumah baru.
Bila kita menyatakan memilih mau tinggal dimana untuk kehidupan selanjutnya, bukanlah keputusan yang baru dibuat di saat-saat akhir kehidupan kita, tapi keputusan tersebut justru dibuat pada hari ini. Dengan demikian kita menikmati proses persiapan pembangunan ‘rumah’ disurga karena kita mau mengikatkan diri dengan pemilik surga.
Kalau kita memilih tinggal bersama Tuhan, berarti kita memilih untuk mengikuti jalan kehidupan yang diteladaniNya. Yesus telah mengorbankan diriNya bagi keselamatan kita;melalui Sakramen Ekaristi Tuhan telah mengorbankan diriNya untuk bisa bersatu dengan kita. Mengikut Yesus berarti juga membiasakan diri untuk berbagi dan mau berkorban untuk kebahagiaan orang lain. Kalau kita tidak membiasakan diri untuk berbagi dengan orang lain dari sekarang, bagaimana kita bisa sampai ke Rumah Tuhan tanpa berjalan mengikuti ‘jalan’ Tuhan?
Membuat rumah yang hommy dimulai dari hati yang mau berbagi dengan orang lain, sehingga siapapun datang ke rumah kita merasa diterim dan disapa. Marilah membuat rumah kita, kantor kita, paroki kita bahkan pastoran kita menjadi tempat yang terbuka dimana setiap anggota keluarga bahkan mereka yang bertamu pun merasa diterima dan disapa karena kita mau berbagi seperti Yesus. Because Jesus is The Way…
===================================================================
Bacaan :Yoh 14:1-6)
“Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku. Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.” Kata Tomas kepada-Nya: “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”