Fenomena yang terjadi di industri televisi memang luar biasa. Entah karena memang sulitnya kehidupan membuat orang tidak sanggup lagi untuk terus ‘nelangsa’, capek jadi orang susah, atau memang gebyar-gemebyar kehidupan bintang di kotak ajaib ‘TV’ terlalu memukau; sehingga setiap acara audisi dimanapun diminati ribuan orang. Terpilih masuk nominasi adalah salah satu jalan pintas yang dianggap dapat mengubah jalan hidup para kontestan. Kita bisa melihat di berbagai media berbagai usaha yang mereka lakukan agar masuk ‘pilihan’ para juri.
Impian menjadi duta berbagai acara idol tersebut menjadi ‘merek dagang’ untuk karcis masuk kesuksesan. Apa memang semudah itu? Kalau tiap tahun diadakan audisi, jumlah idol yang baru dan gress semakin banyak, akhirnya idol yang lebih dulu lebih cepat ‘expired’. Istilahnya di inventory ” First In , First Out” dengan lead time semakin pendek. Itulah industri yang memproduksi para “idol”.
Menjadi orang pilihan, adalah seperti mendapatkan ‘previlege’ atau hak istimewa dimana tidak semua orang mendapatkannya. Tidak semua orang memenuhi kualifikasi tertentu. Sedihnya orang pilihan yang ada dibenak para kontestan adalah serba instan untuk masuk kelompok “dugem” Dunia Gemerlap Artis. Padahal ada yang lebih penting dari dunia yang cuma sesaat dinikmati ini. Apakah kita mempersiapkan diri untuk terpilih di ‘dunia’ yang ‘gak ada matinya”?
Kita-kita ini sebenarnya sudah terpilih dan lolos di babak verifikasi awal. Di dalam kitab Mazmur 139:13 dikatakan Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku; ternyata ribuan tahun kemudian nas ini bisa dibuktikan secara ilmiah. Dengan kecanggihan teknologi, video dokumentasi Nat Geo “In The Womb” menunjukkan bagaimana kita diciptakan dalam rahim ibu kita. Kehidupan kita hanya diawali dari satu sel diantara jutaan sel lain yang “ndilalah” alhamdulilah berhasil menjadi satu embrio. Kebetulan kah? Kalau kebetulan kok kejadiannya 1 per juta-juta sel? Kita masuk ‘spesial’ bisa lolos dan terpilih menjadi mahluk ciptaanNya.
[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=wIYZ9HRKags]
Bersyukurlah bahwa kita memang menjadi pilihan Nya dan mendapat “privilege” menikmati hidup di bumi. Tapi lebih berbahagia lagi kalau setelah mendapat kesempatan hidup, kita mau menanggapi panggilanNya, sebagai utusan-utusanNya menjadi pembawa Kabar Sukacita dibumi. Ada yang dipanggil sebagai awam, ada yang sebagai imam dan rohaniwan/ti. Sebenarnya banyak yang masuk nominasi pembawa Kabar Sukacita, Tuhan mana pernah salah pilih? Lha yang diciptakan saja semua, bumi dan segala isi serta tata surya. sempurna adanya. Tapi pada akhirnya kembali pada kebebasan setiap orang, apakah mau menanggapinya? Kalau tidak mau percaya, maka ada yang seperti Yudas memilih mengundurkan diri. Yudas mengeliminasikan diri sendiri, ia melepaskan diri dan tidak kembali kepadaNya.
Maka kalau kita ikut senang bila ada sanaksaudara yang terpilih jadi idol, siap-siaplah kirim SMS banyak-banyak agar ia tidak tereliminasi. Tapi lebih berbahagia lagi, mereka yang masuk nominasi dan bertahan melakukan perutusannya menjadi pembawa Kabar Baik; karena ia tidak akan tereliminasi. Percayalah Sang Tuan, Sang Gembala tidak akan berdiam diri kehilangan utusanNya. Dia sungguh tahu siapa yang Dia pilih, tidak akan salah pilih. Kalaupun kita sempat terjatuh, selalu ada kesempatan untuk menarik kita kembali lagi. First In Never Out…Just rely ON HIM.
=================================================================
Bacaan Yoh 13:16-20
13:16 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.
13:17 Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.
13:18 Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.
13:19 Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia.
13:20 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku.