Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. (Luk 24:35-48)
Semakin maraknya film dan produk TV dengan pemeran utama para hantu, seperti mendapat tempat tersendiri bagi penyuka film horor. Berbagai film ‘haunted house‘ di amrik juga mencoba mencari tahu latar belakang para ‘hantu’ yang sering mengganggu manusia itu. Hantu (telah) menjadi bagian dari kehidupan manusia di era digital ini.
Saya selalu ingatkan anak-anak untuk tidak menonton film horor, karena yang ditinggalkan hanyalah ketakutan. Sedih juga kalau mendengar para ibu dan baby sitter sering menakuti anak-anak kecil “awas nanti kalau nakal, ketemu hantu lho!” Apa mereka pernah bertemu hantu? Mengapa bukan dikatakan “anak baik pasti disayang malaikat dan bertemu Tuhan”? Tentu lebih mendidik anak kearah positif dan menenangkan hati. Lebih baik membuat anak ingin tahu seperti apa berjumpa malaikat dan bertemu Tuhan yang maha kasih, yang juga sama-sama tidak kelihatan itu. Gak heran kalau anak kecil jadi parno lah!
Injil hari ini mengingatkan kita kembali bahwa Tuhan yang bangkit dan hidup kembali pun dikira hantu, yang menakutkan murid-muridNya. Yesus bisa menembus pintu dan tembok, tapi Ia bisa diraba dan disentuh. Berdaging dan bertulang. Yang jelas Ia masih bisa makan ikan dan pasti kakiNya menjejak bumi.
Kalau hantu datang yang ditinggalkan hanyalah ketakutan. Ketakutan membuat pikiran kita tertutup untuk mengenali kehendak Tuhan, tertutup untuk menerima kabar sukacita. Tertutup untuk melihat dan menerima uluran kasih Tuhan. Ketakutan juga menutup datangnya ide-ide baru yang memberikan gairah kehidupan. Oleh karenanya janganlah kita menebarkan ketakutan bagi orang lain, jangan-jangan kita jadi ‘hantu’nya.
Tetapi kehadiran Tuhan membawa “shalom” , Dia tinggalkan damai sejahtera. Rasa tenang mengalahkan ketakutan dan kekhawatiran kita. Iapun membawa suka cita. Maria Magdalena dan para murid yang telah berjumpa dengan Yesus menjadi penuh semangat dan sukacita. Tidak takut lagi. Selain itu, Tuhan pun membuka pikiran kita agar dapat memahami kehendakNya dalam hidup kita. Oleh karenanya penting sekali kita berdoa mohon rahmatNya sebelum membaca Kitab Suci, sehingga kita dapat memahami sabdaNya.
Agar damai sejahtera dan sukacita tetap tinggal bersama kita, marilah kita lebih sering mengundang dan mensyukuri kehadiran Tuhan lewat Sakramen, lewat SabdaNya; lagipula Dia hanya sejauh doa. Immanuel !
===========================================================
Bacaan (Luk 24:35-48)
“Lalu kedua orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah
jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-
mecahkan roti. Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal
itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata
kepada mereka: “Damai sejahtera bagi kamu!” Mereka terkejut dan
takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. Akan tetapi Ia
berkata kepada mereka: “Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya
timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? Lihatlah tangan-Ku dan kaki-
Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak
ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku.”
Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya
kepada mereka. Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan
masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: “Adakah padamu makanan di
sini?” Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng.Ia
mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka. Ia berkata kepada
mereka: “Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika
Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua
yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-
nabi dan kitab Mazmur.” Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga
mereka mengerti Kitab Suci. Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis
demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati
pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang
pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala
bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya
ini.”