Fiat Voluntas Tua

Bersama (Tuhan) Kita Bisa

| 0 comments

fishermen“Itu Tuhan” Yoh 21:7

Seorang pengacara top dalam wawancara di radio ditanya : bagaimana harapan bagi reformasi di bidang hukum dan politik, ia menjawab ” harapan saya sudah mati” sejak 30 tahun terakhir. Ia mengatakan negara ini sudah selayaknya collapse. Tapi ia percaya hal ini tidak terjadi karena ada orang-orang yang tegar, yang tidak henti-hentinya berdoa, berzikir serta berkarya dengan motivasi tulus bagi bangsa ini, yang masih takut berbuat dosa, maka karena orang-orang inilah Indonesia masih ‘exist’.

Simon Petrus dan murid-murid yang lain mengalami krisis iman cukup parah dengan wafatnya Yesus. Padahal mereka sudah dua kali mengalami penampakan Yesus. Begitu tidak percayanya mereka, sampai tidak bisa mengenali kehadiran Yesus. Mereka bingung dengan apa yang harus dilakukan untuk meneruskan hidup tanpa Yesus. Lalu Petrus pun mengajak murid-murid kembali pada kehidupan ‘lama’nya, menjadi nelayan. Mungkin bingung, atau panik sehingga Petrus lupa bahwa ia telah dipilih Yesus menjadi “penjala manusia”.

Dalam gelapnya malam, keputus-asaan menyerang para murid yang notabene nelayan. Mereka tidak mendapatkan ikan sampai pagi. Tetapi karena ada perintah ‘seseorang’ yang tidak mereka kenal, mereka ‘tergerak’ untuk kembali menebarkan jala di pagi harinya. Logikanya kalau sudah siang, pasti nelayan tidak dapat menangkap ikan dan memilih pulang pagi hari. Walah.. ternyata tangkapan mereka luar biasa banyak, anehnya jala mereka tidak koyak. Barulah mereka sadar, itu bukan usaha mereka, tapi karena kehadiran Tuhan dalam karya mereka.

Mudah sekali bagi kita untuk putus asa ditengah ‘kegelapan’ disekitar kita. Tiada harapan. Kemana-mana mentok, usaha rasanya sudah maksimal. Kita lupa bahwa ada panggilan yang lebih luhur dari sekedar “penjala ikan”. Artinya, janganlah kita melihat orang-orang di sekitar kita seperti nelayan yang memperlakukan ikan-ikan yang harus diperdagangkan, menjadi obyek ekonomi. Tapi mereka adalah manusia yang perlu ‘ditangkap’ jangan sampai tersesat tanpa harapan. Panggilan kita menjadi penjala manusia, adalah membawa manusia untuk kembali pada kasih Allah. Dan manusia yang telah terperangkap oleh kasih Allah, tidak akan mudah melepaskanNya. Selalu ada harapan bersama Dia.

Maka marilah kita bekerja bersama Yesus, membuat ‘malam’ menjadi terang, karena Yesus adalah Terang Dunia. Seperti Petrus tersungkur menyadari kesalahannya, kembali kepada panggilan Tuhan sebagai penjala manusia, bukan penjala ikan. Mari kita berkarya bersama Tuhan menjadi ibu yang baik dan membawa anak-anak mengenal Tuhan. Atau menjadi karyawan yang profesional dan jujur. Atau menjadi pengusaha yang memiliki etika moral yang tinggi. Juga menjadi politikus yang mengedepankan kepentingan kelompok marginal dan keadilan sosial. Bersama Tuhan Yesus kita bisa menjadi penjala manusia, pembawa Kabar Sukacita dimanapun kita ditempatkan.

============================================================

Bacaan Yoh 21: 1-14

21:1 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut.
21:2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain.
21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: “Aku pergi menangkap ikan.” Kata mereka kepadanya: “Kami pergi juga dengan engkau.” Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
21:5 Kata Yesus kepada mereka: “Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?” Jawab mereka: “Tidak ada.”
21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: “Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh.” Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
21:7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: “Itu Tuhan.” Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
21:8 Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu.
21:9 Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti.
21:10 Kata Yesus kepada mereka: “Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu.”
21:11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
21:12 Kata Yesus kepada mereka: “Marilah dan sarapanlah.” Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya: “Siapakah Engkau?” Sebab mereka tahu, bahwa Ia adalah Tuhan.
21:13 Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, demikian juga ikan itu.
21:14 Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.

Leave a Reply

Required fields are marked *.