Fiat Voluntas Tua

Lakukanlah agar mereka percaya padaKu

| 0 comments

“Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku”

Melatih hal-hal kecil yang ‘biasa’ kita lakukan untuk memenuhi standar yang benar yang akhirnya bisa menjadi habitus baru, bukan lah pekerjaan mudah seperti membalik telapak tangan. Hal yang saya coba lakukan adalah memaksa diri untuk setia melakukan pekerjaan yang benar dalam hal sepele sekalipun termasuk urusan tilang.

Beberapa hari lalu saya tertangkap tangan melanggar aturan lalu lintas. Sungguh saya tidak melihat tanda larangan belok kanan. Akhirnya saya harus menepikan kendaraan untuk mempertanggungjawabkan kesalahan saya. Duh, saya sungguh tidak senang hati melakukan ‘cara damai’ yang umum. Tiba-tiba teringat email yang saya terima untuk mengatasi masalah ’tilang ditempat’. Setelah menyerahkan SIM dan STNK, sang polisi menawarkan untuk bertemu di pengadilan. Saya mengakui dan mohon maaf atas kesalahan saya, dan kalau boleh saya minta formulir tilang yang biru untuk saya selesaikan. Si bapak polisi seperti tidak dengar apa yang saya katakan, sehingga ia memutar dari sebelah kanan pindah ke kiri dan bertanya sekali lagi, maksudnya apa bu?Saya tegaskan saya minta tindasan tilang yang biru saja dan saya akan selesaikan kewajiban saya. Di email dijelaskan memang kalau kita akui kesalahan kita, minta tindasan biru dan selesaikan ‘denda’ dengan transfer ke ATM Mandiri dengan sejumlah yang tertera disiru. Dengan bukti transfer kita bisa ambil SIM/STNK di pos polisi terdekat tempat kita ditilang. Uang masuk kas negara dan kita tidak perlu ke pengadilan. Kalau tindasan merah muda, berarti kita tidak merasa bersalah dan mau melanjutkan ke persidangan. Lalu si polisi bertanya, ibu kerja dimana dan mau kemana. Saya katakan saya ibu rumah tangga sedang dalam perjalanan untuk rapat dengan kepala sekolah Kanisius. Akhirnya dia ijinkan saya meneruskan perjalanan dengan pesan lain kali hati-hati ya bu. Mungkin si polisi jengkel ketemu ibu-ibu yang ‘tahu’ aturan. Tapi saya sungguh bersyukur, kali ini saya sudah lulus ujian untuk setia melakukan pekerjaan Tuhan serta menghindari saya dan si polisi berdosa. Setia dalam hal yang kecil remeh temeh.

Hari ini saya diingatkan untuk setia melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Tuhan ajarkan pada saya, bukan untuk dilihat orang, tapi untuk membuat orang lain percaya bahwa memang kita murid Kristus. Paling tidak anak saya melihat apa yang ibunya lakukan berhadapan dengan si polisi. Segala sesuatu yang kita lakukan harusnya dilakukan dengan segenap hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (Kolose 3:23). Nilai-nilai kristiani ada di tangan kita sebagai pengikutNya. Kalau kita tidak setia melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa melalui kita, bagaimana orang lain bisa percaya dan memahami nilai-nilai kristiani yang kita anut.

===========================================================

Bacaan : Yoh 10:31-42
10:31 Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus.
10:32 Kata Yesus kepada mereka: “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku?”
10:33 Jawab orang-orang Yahudi itu: “Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah.”
10:34 Kata Yesus kepada mereka: “Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah?
10:35 Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah — sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan –,
10:36 masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?
10:37 Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku,
10:38 tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.”
10:39 Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia, tetapi Ia luput dari tangan mereka.
10:40 Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes membaptis dahulu, lalu Ia tinggal di situ.
10:41 Dan banyak orang datang kepada-Nya dan berkata: “Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar.”
10:42 Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.

Leave a Reply

Required fields are marked *.