Fiat Voluntas Tua

November 15, 2012
by ratnaariani
0 comments

Membaca Tanda-Tanda KehadiranNya

pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang

Dalam setiap pengambilan keputusan, kita sering membutuhkan data-data. Dengan demikian kita bisa membuat beberapa analisa dan pertimbangan untuk menyusun altermatif solusi. Tetapi yang sering terjadi kita tidak selalu mendapatkan data yang valid, apalagi sempurna dan lengkap. Walhasil yang dilakukan adalah memilih yang terbaik dari yang ada, sekalipun pilihannya buruk semua.

Akhir-akhir ini saya kesulitan memberikan jawaban bila diminta untuk memberikan renungan di persekutuan doa. Selalu saya jawab ya saat dihubungi, saya masih bisa mengatakan ‘available’ pada waktu yang ditentukan. Tetapi sudah 3 kali ini saya tidak dapat memenuhi janji dan bahkan terpaksa membatalkan last minute tanpa sempat mencari pengganti. Pekerjaan sebagai konsultan yang ‘unpredictable’ sering membuat saya kesulitan membuat perencanaan. Tiba-tiba jadual workshop berubah karena agenda Direksi berubah, lhaaa… saya ya harus manut client. Yang sudah fixed jadualnya bisa maju, bisa juga mundur. Ada yang tiba-tiba jadual presentasi berubah dalam hitungan jam.  Saya senang travelling, tapi bisa saja terjadi dalam 3 hari berturut-turut harus pindah dari bandara ke bandara untuk mengejar jadual workshop dan sebagai nara sumber. Saya jadi bertanya-tanya, kalau pewarta tidak bisa melakukan tugasnya, tandanya apa ya? Apakah tandanya saya harus berhenti membawakan renungan? ah masa iya? Atau ada tugas lainnya? Continue Reading →

November 15, 2012
by ratnaariani
1 Comment

Mgr Ignatius Suharyo terpilih sebagai ketua KWI

Mgr Ignatius Suharyo terpilih sebagai ketua KWI thumbnailSidang Sinodal (3 tahunan) KWI yang berakhir pada Kamis, 15 November 2012, memilih Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo sebagai Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) baru periode 2012-2015.

Dengan demikian jabatan ketua KWI yang lama Mgr Martinus Dogma Sutumorang OFMCap sejak 15 November 2012 berakhir.

Di samping pemilihan Ketua KWI, Konferensi juga memilih semua pejabat yang menjadi ketua di Komisi-Komisi di Kantor Waligereja Indonesia.

Berikut para pejabat baru untuk periode 2012-2015. Continue Reading →

November 14, 2012
by ratnaariani
0 comments

Sulitnya Mengucap Syukur dan Berterima Kasih

“Kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring”

Ada 3 kata yang diajarkan para ibu bagi anak-anaknya sejak kecil, tetapi ternyata paling sulit diucapkan bila seseorang sudah memiliki kedudukan dan posisi yang semakin tinggi : Tolong, Terima kasih dan Maaf. Kalau ada maunya mereka lebih mudah tinggal beri perintah, tentu saja karena memiliki kekuasaan sudah pasti dilaksanakan. Tidak perlu menggunakan kata Tolong, apalagi ber-terimakasih dan minta maaf bila berbuat salah. The king can do no wrong – mana ada raja yang berbuat salah. Itu pemeo yang umum terjadi, karena dengan kekuasaan maka seolah-olah bisa menafikan segalanya.

Tetapi juga tanpa disadari, kita sendiri ketika ada suatu keperluan seperti mencari sumbangan, pinjaman dsb akan berusaha kesana kemari dan dengan tidak lupa menggunakan kata ‘tolong’. Tetapi begitu sumbangan atau pinjaman diterima langsung diam seribu bahasa terhadap yang memberi sumbangan atau pinjaman. Continue Reading →

November 12, 2012
by ratnaariani
0 comments

Jaga Hati, Jaga Diri, Karena Godaan Selalu Enak

“Jagalah dirimu!”
Dalam sebuah persekutuan doa, seorang ibu yang melayani sebagai prodiakon mengisahkan betapa sedihnya dia karena dikucilkan umat sekitarnya. Ia dinilai tidak layak melayani Tuhan sebagai prodiakon karena suaminya telah meninggalkannya. Padahal bukan keinginannya untuk ditinggalkan suami puluhan tahun lalu. Sungguh menyedihkan bagaimana antar manusia bisa saling melukai satu sama lain, bukannya manusia diciptakan agar bisa saling menyembuhkan dan mengasihi ?

Injil hari ini mengingatkan kita untuk senantiasa waspada pada setiap penyesatan. Kita perlu memelihara kemurnian dan kekudusan kita sendiri, untuk tidak larut dan tergoda dengan segala iming-iming dosa. Tidak hanya itu tapi juga berusaha menumbuhkan iman percaya yang telah ditaburkan saat kita menerima Sakramen Baptis. Continue Reading →

November 11, 2012
by ratnaariani
0 comments

Susahnya Memberi Bila Sudah Berkelebihan

“Janda ini memberi dari kekurangannya bahkan ia memberi seluruh nafkahnya”

Sekretariat paroki paling sibuk kalau sudah masuk musim ‘kawin’ sejak bangunan gereja selesai direnovasi lengkap dengan AC.  Dalam menghadapi umat yang ingin menggunakan fasilitas gereja, terpaksa Dewan Paroki membuat beberapa panduan agar tidak terjadi kesimpangsiuran dan terutama agar aset gereja yang ada juga terpelihara. Maklum itu semua menggunakan uang umat dan harus dikembalikan bagi umat juga. Salah satunya adalah memprioritaskan penggunaannya bagi umat paroki terlebih dulu dibandingkan umat dari luar paroki. Nah yang lebih repot adalah menghadapi umat luar paroki. Lebih ribet lagi kalau yang diladeni adalah … maaf, orang kaya dan berpangkat. Waduuuh serasa koster dan semua orang itu adalah stafnya, semua harus ada dan siap melayani tuan dan nyonya. Belum lagi kalau misanya konselebrasi dengan menggunakan pastor-pastor seleb (istilah saya buat pastor yang dikenal banyak orang) atau malah mendatangkan beberapa Uskup dari luar KAJ. Selain itu peran WO Wedding Organizer umumnya susah diatur dan aroga, padahal mereka kurang mengenal tata ibadat liturgi. Continue Reading →

November 10, 2012
by ratnaariani
0 comments

Dolores Hart: From film starlet kissing Elvis to Mother Dolores … to Oscar’s Red Carpet

Rev. Mother Dolores Hart (born October 20, 1938) is an American Roman Catholic nun and former actress. She made ten films in five years, playing opposite Stephen Boyd, Montgomery Clift, George Hamilton and Robert Wagner, having made her movie debut with Elvis Presley in Loving You (1957).[1][2]

Background

Dolores Hart appeared in 10 movies in the late 1950s and early ’60s, starring opposite some of the biggest stars of the era: Anthony Quinn, Myrna Loy, and Montgomery Clift. She was one of Elvis Presley’s first onscreen kisses. At age 20, she earned a Tony nomination for her Broadway debut in The Pleasure of His Company. She was an above-the-title star of 1960′s spring-break romp Where the Boys Are, which led to an invitation to join the Academy of Motion Picture Arts and Sciences.

And then in June of 1963, the striking starlet with the dark blond hair and piercing blue eyes left it all behind. She packed a single suitcase and attended one last autograph-signing session in New York City for Come Fly With Me, an MGM comedy about three husband-hunting air hostesses. ”I remember I had makeup on from some photography that they were doing,” she recalls. Then a man working for the studio approached her. ”He wanted to know if he could take me somewhere when it was over, so I said, ‘It’s a long way. You could just take me to the bus.”’ But he insisted, and so he drove her just over two hours north of the city and deposited her at the Abbey of Regina Laudis in Bethlehem, Conn., where she has lived the quiet life of a cloistered Benedictine nun ever since. Continue Reading →

November 7, 2012
by ratnaariani
0 comments

Berbicaralah dan Bertindak Kalau Menghadapi Ketidakwajaran…

“Yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya tidak dapat menjadi muridKu.”
Dalam banyak kasus saat ini dapat dilihat betapa kuatnya peran socmedia. Berbagai kejadian di kalangan pemerintahan, legislatif dan yudikatif bisa jadi heboh gegara tweet beberapa orang yang kemudian di re-tweet dan masuk sampai ke petisi online seperti keberatan terhadap pembangunan 6 jalan tol di Jakarta. Yang memang bagus didukung penuh, tetapi wacana yang agak miring sedikit langsung dikritisi habis. Ternyata fungsi para wakil rakyat, pemerintah dan para penegak hukum bisa dikalahkan dengan suara rakyat lewat FB dan twitter, gerakan yang dibangun dalam waktu seminggu cukup membuat ‘jengah’ para pemimpin. Gerakan ini hanyalah gerakan riak kecil, gerakan segelintir orang yang berani mengambil sikap. Mereka tidak perduli berapa banyak dan berapa besar kekuatan yang ada dihadapannya selama mereka yakin apa yang menjadi prinsip setiap keputusan. Mereka berani menyuarakan apa yang ‘benar’ dan harus dilakukan serta siap menghadapi konsekwensinya. Apakah kita seberani mereka dalam menyuarakan suara kebenaran seperti hak rakyat, mengingatkan tugas pemerintah dan para wakil rakyat ? Dengan adanya socmedia, tidak ada lagi alasan saluran suara yang mampet. Mengapa banyak yang memilih diam dan terkesan tidak perduli… just business as usual ?

Memikul salib adalah satu idiom yang paling mudah untuk dipahami oleh setiap pengikut Kristus karena salib adalah lambang penderitaan, salib adalah jalan berat menuju kebangkitan dan keselamatan. Continue Reading →

November 6, 2012
by ratnaariani
0 comments

APAKAH YANG KAU CARI DALAM HIDUP INI?

Ada seorang tua yang sangat beruntung. Dia menemukan sebutir mutiara yang besar & sangat indah, namun kebahagiaannya segera berganti menjadi kekecewaan, begitu dia mengetahui ada sebuah titik noda hitam kecil di atas mutiara tersebut.

Hatinya terus bergumam, kalo lah tidak ada titik noda hitam, Mutiara ini akan menjadi yang tercantik & paling sempurna di dunia!!

Semakin dia pikirkan semakin kecewa hatinya. Akhirnya, dia memutuskan untuk menghilangkan titik noda dengan menguliti lapisan permukaan mutiara. Continue Reading →

November 3, 2012
by ratnaariani
0 comments

Ojo Dumeh, Ojo Kagetan – Prinsip Kepemimpinan yang Merakyat

“Barangsiapa meninggikan diri ia akan direndahkan”
Kalau melihat perilaku para pemimpin dan para penguasa, dari para tokoh dibawah sorotan kamera televisi sampai penguasa preman jalanan di Jakarta semakin hari semakin menjengkelkan.  Dimulai saling debat dan sangkat di televisi, saling menjatuhkan. Belum lagi upaya pemerasan baik yang terang-terangan maupun yang terselubung, semua uang kutipan rasanya dihalalkan. Mentang-mentang jadi ‘penguasa’ berhak mengutip uang rakyat. Itulah aslinya karakter manusia, tidak mau kalah dari yang lain.

Demikian pula dengan yang terjadi saat mengikuti Yesus. Semua saling berlomba untuk menjadi yang paling utama, menjadi nomer satu dan terdepan.  Para murid yang menginginkan Yesus menjadi raja orang Israel  tentu juga dengan harapan mendapatkan tempat istimewa di sisi kanan kiriNya. Demikian pula seorang kaya yang mendekati Yesus, ia menunjukkan apa saja yang telah diperbuatnya. Tentu saja dengan harapan Ia akan mendapatkan pujian didepan banyak orang. Tetapi Yesus tahu motivasi yang tersembunyi didalam hatinya. Kekayaannya justru yang mengikat hatinya mendekat kepada Tuhan. Continue Reading →

November 2, 2012
by ratnaariani
1 Comment

Peringatan Arwah Semua Orang Beriman – Mari Kita Doakan Mereka di Misa Jumper

Sumber : http://renungantaize2011.blogspot.com/2011/08/rahasia-arwah-arwah-di-api-penyucian.html#more

Wawancara Suster Emmanuel dari Medjugorje dengan visionari Maria Simma
Suatu hari, saya membaca dengan penuh antusias sebuah buku mengenai arwah-arwah di Api Penyucian. Saya sungguh terpesona karena isinya menyangkut kesaksian-kesaksian baru-baru ini dan juga menjelaskan dengan baik tentang doktrin-doktrin Gereja Katolik tentang topik tersebut. Buku itu dikarang oleh Maria Simma, dan berjudul The Souls in Purgatory Told Me… (Jiwa-jiwa di Api Penyucian Bercerita Kepada Saya). Segera saya menulis kepada editor yang lantas memberitahu bahwa Maria Simma masih hidup. Secepatnya saya menghubunginya dan dia setuju bertemu dengan saya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan saya yang banyak!
Saya senang, karena setiap kali saya mendapat kesempatan untuk berbicara atau berceramah tentang jiwa-jiwa yang malang, saya menemukan bahwa ada rasa tertarik yang kuat dari para pendengar. Seringkali, mereka memohon saya untuk bercerita lebih lanjut, mendesak saya lebih jauh, dan bertanya: “Ceritakanlah lebih mendetail, hal-hal lain tentang jiwa-jiwa ini.” Saya melihat nyatanya bahwa ceramah saya memenuhi kehausan yang vital, kehausan untuk mengetahui apa yang menunggu kita, masing-masing, setelah kematian.
Harus disebutkan juga disini bahwa topik ini sangat jarang diajarkan lagi di paroki-paroki maupun dalam katekis, praktisnya tidak dimanapun. Jadi ada kekosongan besar, boleh dikatakan suatu keacuhan, bahkan kegelisahan terhadap realitas yang menyangkut hal-hal akhir.
Oleh karena itu buku kecil ini akan membantu untuk menghapuskan kekhawatiran kita terhadap Api Penyucian tetapi juga mengajarkan kita, semoga, untuk mengerti rencana Tuhan bagi kita, takdir kita sungguh-sungguh luar biasa, indah, dan patut mendapat rasa antusiasme kita. Demikian juga, bahwa kita punya kemampuan selama masih di bumi ini untuk memberikan kebahagiaan bagi arwah orang-orang yang sudah meninggal, bagi satu hal, dan untuk menemukan kebahagiaan itu bagi diri kita sendiri juga, dalam hidup kita.
Sekarang, Maria Simma berumur 82 tahun; dia tinggal sendirian di rumah kecil di Sonntag, sebuah desa yang bersahaja di pegunungan Vorarlberg, Austria, dan disanalah saya menemuinya. Continue Reading →