Dalam setiap pengambilan keputusan, kita sering membutuhkan data-data. Dengan demikian kita bisa membuat beberapa analisa dan pertimbangan untuk menyusun altermatif solusi. Tetapi yang sering terjadi kita tidak selalu mendapatkan data yang valid, apalagi sempurna dan lengkap. Walhasil yang dilakukan adalah memilih yang terbaik dari yang ada, sekalipun pilihannya buruk semua.
Akhir-akhir ini saya kesulitan memberikan jawaban bila diminta untuk memberikan renungan di persekutuan doa. Selalu saya jawab ya saat dihubungi, saya masih bisa mengatakan ‘available’ pada waktu yang ditentukan. Tetapi sudah 3 kali ini saya tidak dapat memenuhi janji dan bahkan terpaksa membatalkan last minute tanpa sempat mencari pengganti. Pekerjaan sebagai konsultan yang ‘unpredictable’ sering membuat saya kesulitan membuat perencanaan. Tiba-tiba jadual workshop berubah karena agenda Direksi berubah, lhaaa… saya ya harus manut client. Yang sudah fixed jadualnya bisa maju, bisa juga mundur. Ada yang tiba-tiba jadual presentasi berubah dalam hitungan jam. Saya senang travelling, tapi bisa saja terjadi dalam 3 hari berturut-turut harus pindah dari bandara ke bandara untuk mengejar jadual workshop dan sebagai nara sumber. Saya jadi bertanya-tanya, kalau pewarta tidak bisa melakukan tugasnya, tandanya apa ya? Apakah tandanya saya harus berhenti membawakan renungan? ah masa iya? Atau ada tugas lainnya? Continue Reading →