Tadi siang komisi liturgi Keuskupan Agung Jakarta mengadakan seminar tentang Adven dan Natal. Bertempat di gereja St.Yakobus, paroki kelapa gading. Ada hal menarik yang ditanyakan umat : Bagaimana sikap kita sebagai umat katolik kalau diundang dalam perayaan natal (ekumene) sebelum hari natal? Berikut adalah jawaban romo Bosco Da Cunha O Carm.
Sebelum menjelaskan, saya ingin menjelaskan sedikit mengenai masih Adven.
Masa Adven membuka Tahun Liturgi yang baru, dan bagi umat Katolik mempunyai arti khusus, yaitu sebagai masa untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan Kita Yesus Kristus. Umat diajak untuk membuat dirinya semakin pantas dan layak, agar siap menyambut kedatangan Tuhan. Dan sesudah persiapan batin selama 4 (empat) Minggu masa Adven, pada hari Natal secara istimewa umat merayakan dan menyambut kedatangan Tuhan Yesus.
Seruan Yohanes Pembaptis mengajak kita agar bertobat. Pertobatan ini membuat pengampunan Allah sungguh menjadi keselamatan bagi manusia. Jalan yang bengkok perlu diluruskan, yang berlembah ditimbun, yang berbukit diratakan. Dalam mempersiapkan diri untuk menyambut perayaan Natal, umat diajak untuk menerima Sakraman Pertobatan atau Pengakuan Dosa. Demikianlah masa Adven terlebih mengajak kita untuk persiapan batin dan pertobatan, dalam rangka menyambut hari Natal.
Karena itu sebelum tanggal 25 Desember atau malam 24 Desember, kita belum merayakan Natal tetapi baru mempersiapkannya. Baiklah kita menerangkan hal ini kepada saudara-saudari Kristen dari Gereja-gereja lain. Dan dalam lingkungan kita sendiri baiklah kita menjalani masa Adven dengan sebaik-baiknya, dengan pelbagai acara dalam paroki yang jelas-jelas menunjukkan bahwa kita sedang mempersiapkan diri. Misalnya : renungan-renungan masa Adven, rekoleksi, triduum, novena natal, pertobatan, ulah tapa, perbuatan amal kasih dan perhatian kepada orang yang susah dan menderita.
Kita dapat juga mengembangkan suatu tradisi yang bagus sekitar “korona Adven”. Yaitu suatu lingkaran dari daun-daun hijau dan ada 4 batang lilin yang diletakkan pada lingkaran itu. Pada Minggu Adven I dinyalakan satu lilin, pada Minggu Adven II dinyalakan 2 lilin dan seterusnya. Demikianlah dilambangkan tahap demi tahap, makin hari makin dekat, kita menantikan dengan rindu kedatangan Kristus. Sampai akhirnya tibalah kegenapan waktu pada hari Natal, dan semua lilin itupun dinyalakan.
Warna hijau menunjukkan pengharapan akan Kristus, dengan pita ungu menunjukkan pertobatan dan penantian. Lilin yang dinyalakan satu per satu melambangkan kedatangan Yesus Kristus, Cahaya Dunia yang menerangi hidup kita di dunia ini. Kiranya perlambangan sekitar Krans Adven itu dapat membantu kita untuk menghayati arti masa Adven.
Bagaimana sikap kita kalau diundang untuk menghadiri Perayaan Natal sebelum hari Natal ?
1. Pertama kita perlu menjelaskan bagaimana umat Katolik mempersiapkan diri untuk menyambut Hari Natal sepanjang masa Adven.
2. Kalau kita menimbang perlu, dalam rangka kebersamaan dalam hidup bermasyarakat, baiklah kita terima undangan untuk ikut hadir pada Perayaan Natal yang sudah disiapkan.
3. Kita ikut hadir sebagai penghargaan atas undangan yang diberikan, tetapi tidak ikut aktif menyelenggarakannya.
4. Seandainya toh kita diminta untuk ambil bagian dalam menyumbangkan nyanyian atau memberi renungan, hendaknya kita menyanyikan lagu masa adven yang bernada penantian; begitupun renungan yang kita berikan.
5. Dalam segala hal kita berpegang teguh pada ajaran Gereja Katolik, dengan sikap yang bijaksana dan terbuka dalam pergaulan dan dialog di tengah masyarakat
(Kiriman Werner Goana)