Fiat Voluntas Tua

Bertumbuh dan berbuah

| 0 comments

Yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah
Pohon mangga berbuah mangga, pohon duren buah nya juga duren. Aneh juga kalau ketemu pohon pepaya berbuah jeruk ? Kita juga sebel kalau bertahun-tahun menanam pohon apel tapi tidak pernah berbuah. Tebang aja lah ganti pohon yang lain.
Buah apa yang diharapkan dari kita, yang telah mendengar firman? kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri. Pada akhirnya karakter Kristus lah yang seharusnya berbuah dalam kehidupan kita masing-masing.
Firman diharapkan berakar dalam kehidupan kita, menjadi tumpuan dan menjadi panutan dalam setiap pengambilan keputusan, baik keputusan kecil maupun yang sulit dalam bertahan menghadapi godaan Iblis yang bertubi-tubi.
Firman Tuhan membantu kita mengambil keputusan tepat saat terjadi penindasan dan penganiayaan, membuat kita tahan uji dalam menghadapi tipu daya kekayaan ditengah derasnya hedonisme disekitar kita.
Firman Tuhan mengingatkan kita untuk berkata tidak pada setiap keinginan hati, keangkuhan diri dan keserakahan.
Pertanyaannya mungkin: berapa sering kita membaca dan merenungkan Firman Tuhan agar bisa berakar? Berapa sering kita membahasnya bersama-sama pasangan dan anak-anak kita, agar mereka juga bisa mengambil keputusan yang tepat?
Saya kok berpendapat orang yang bisa menabur firman dengan baik bagi sekelilingnya, justru karena ia telah berbuah baik dalam kehidupannya. Sulit sekali menaburkan benih pepaya yang baik kalau tidak datang dari buah pepaya bangkok yang top. Mangga yang kecil-kecil dan asem, bijinya juga menghasilkan buah yang serupa, asem dan kecil-kecil.
Renungan hari ini mengajak kita untuk terus membaca, mendengarkan dan mengandalkan firman agar dalam menghadapi tiap tantangan kehidupan justru tidak lari dan menghindarinya. Tapi justru memaksa kita mengambil keputusan bijaksana agar berbuah kebajikan dan sekaligus TP Tebar Pesona kiri kanan. Menebarkan kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Paling tidak pasangan dan keluarga kita juga melihat dan mengikuti kebiasaan2 baik yang kita lakukan.
Salam dari Pasuruan (ternyata panas juga disini)
==========================================================
Bacaan: Mrk 4:1-20
“Jawab-Nya: “Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang luar segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan, supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menanggap, sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti, supaya mereka jangan berbalik dan mendapat ampun.” LaluIa berkata kepada mereka: “Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini? Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami semua perumpamaan yang lain? Penabur itu menaburkan firman. Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat firman itu ditaburkan, ialah mereka yang mendengar firman, lalu datanglah Iblis dan mengambil firman yang baru ditaburkan di dalam mereka. Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu, ialah orang-orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira, tetapi mereka tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, mereka segera murtad. Dan yang lain ialah yang ditaburkan di tengah semak duri, itulah yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain masuklah menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah. Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik, ialah orang yang mendengar dan menyambut firman itu lalu berbuah, ada yang tiga puluh kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, dan ada yang seratus kali lipat.

Leave a Reply

Required fields are marked *.