Fiat Voluntas Tua

Bandeng Presto

| 0 comments

Karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak (Ibrani 12:6)

Ikan bandeng memiliki daging yang lezat. Namun, sayangnya memiliki tulang dan duri yang susah dipisahkan dari dagingnya. Salah satu
cara mengatasi masalah ini adalah dengan mengolah bandeng menjadi bandeng presto. Bandeng diolah dengan pressure cooker, alat masak yang bekerja dengan memberikan tekanan tinggi. Tekanan ini telah diatur sedemikian rupa, sehingga tulang dan duri bandeng tersebut bisa menjadi lunak, tetapi dagingnya sendiri tidak rusak. Kita pun dapat menikmati daging bandeng yang lezat tanpa harus terganggu dengan tulang dan durinya lagi.

Mirip dengan ikan bandeng, ada juga banyak “tulang dan duri” dalam diri kita yang membuat hidup kita tidak menyenangkan bagi Tuhan.
Mungkin “tulang dan duri” itu berupa kesombongan, kekurangpercayaan, kekerasan hati, pola pikir yang salah, dan sebagainya. Maka, kerap kali Tuhan harus mengatasinya dengan “memasukkan” kita untuk sementara waktu ke dalam “pressure cooker”, yakni situasi hidup yang membuat stres. Tentu dengan “takaran tekanan” yang sudah Dia atur, sehingga tidak akan melebihi kemampuan kita untuk menanggungnya. Cukup kuat untuk “melunakkan duri” alias membentuk kita, tetapi tidak sampai membuat kita hancur.

Apabila saat ini kita sedang berada dalam situasi yang menekan, yang membuat kita stres, jangan menyerah. Tetaplah beriman kepada-Nya. Bahkan, pakai kesempatan ini untuk merenung dan mencari apa yang Dia ingin kita ubah dalam diri kita. Lalu jalani dengan kesabaran dan ketekunan. Agar melalui proses ini, kita menjadi pribadi yang lebih baik dan memuliakan Tuhan -ALS

TEKANAN HIDUP DIBERIKAN DALAM TAKARAN YANG CUKUP AGAR KITA DIBENTUK MENJADI SAKSI YANG HIDUP

Ayat Alkitab: Ibrani 12:1-11

1  Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan
dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
2  Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu
kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.
3  Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
4  Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.
5  Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: “Hai anakku, janganlah anggap enteng
didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan- Nya;
6  karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.”
7  Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh
ayahnya?
8  Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
9  Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
10Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk
kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
11Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

Best regards – Christovita Wiloto

Leave a Reply

Required fields are marked *.